38. Masih marah

33 11 6
                                    

Setelah setengah jam Sky menunggu Aileen siuman akhirnya gadis itu sadar. Sky membantu Aileen untuk meminum teh manis yang tadi sudah di bikinkan, karna Aileen sedikit lama bangunnya teh itu yang tadinya panas menjadi dingin.

Aileen masih menyuekan Sky bahkan terus mengusir Sky agar pergi dari sini, tetapi di Sky tak mau.

" Kamu ga mau dengerin penjelasan aku dulu?," ucap Sky sambil menunduk bibirnya sedikit maju wajahnya juga sedikit sedih, Aileen yang melihat merasa kasian. Sebenarnya Aileen sudah memaafkannya tetapi Aileen masih kesal oleh  Sky.

" Apa?," ucap Aileen tiba-tiba membuat Sky mengangkat wajahnya sambil tersenyum menatap Aileen.

" Jadi gini, aku emang lagi ngerjain tugas kemarin nah pas aku lagi fokus Hana itu tiba-tiba dateng Ai ke mejaku meja aku sama dia jauh banget beneran deh kalo ga percaya tanya Ebra. Trus dia bilang mau liat catatan Fisika ku aku bilang dong aku ga mau karna aku aja lagi ngerjain tugasnya, trus dia mohon-mohon sama aku Ai mana deket-deket banget, trus tiba-tiba dia gambil pulpen aku dan aku marah sama dia aku ambil dong pulpen aku di tangan dia cuman pas kamu dateng apesnya dia langsung lempar pulpenku makannya kamu liat aku kaya megang tangan dia trus badan aku deket banget sama dia Ai. Terserah kamu mau percaya apa ngga tapi asal kamu tau selama aku di kelas aku selalu jaga jarak dari dia karna aku tau kamu ga suka liat aku deket-deket sama dia," ucap Sky menjelaskan apa yang terjadi sore kemarin Aileen diam-diam pas Sky menjelaskan dengan wajah merasa bersalah pada Aileen tersenyum kecil.

" Tapi kamu bentak aku kemarin Sky," ucap Aileen dan membuat Sky memegang tangan Aileen terlihat di pergelangan Aileen ada sedikit luka bekas kemarin Sky mencengkramnya dengan kuat.

" Maaf. Maaf karna aku kesel denger omongan kamu kemarin Ai," ucap Sky.

" Kamu juga kasar sama aku Sky," ucap Aileen.

" Sakit banget ya?," ucap Sky merasa bersalah lalu mengelus pelan bekas luka di pergelangan tangan Aileen.

" Pake nanya," ucap Aileen sebal lalu memukul pelan bahu Sky.

" Maaf sayang," ucap Sky sambil memanyunkan bibirnya dan menatap Aileen.

" Biar apa kaya gitu?," ucap Aileen yang melihat ekspresi Sky seperti itu.

" Kenapa?," ucap Sky.

" Terlalu lucu," ucap Aileen tangannya dia taruh menutupi wajah Sky, Sky langsung tersenyum melihat Aileen seperti ini. Sky langsung melingkarkan tangannya pada pinggang Aileen, posisi Sky sedang ada di samping ranjang tempat tidur yang ada di Uks sedikit rendah dari tempat duduk Sky makannya Sky bisa memeluk pengan Aileen dengan posesif.

" Apaan si peluk-peluk!," ucap Aileen tak terima wajahnya berubah menjadi dingin, Sky langsung melepaskan tangannya pada pingan Aileen.

" Aku masih marah sama kamu ya," ucap Aileen.

" Kan udah aku jelasin Ai," rengek Sky, Aileen tak peduli.

" Bukan berarti aku nerima penjelasan kamu aku maafin kamu ya," ucap Aileen lalu pergi meninggalkan Sky, Aileen berniat ingin ke kelas karna pasti sekarang bukan lagi pelajaran olahraga mungkin sekarang teman-temannya sudah menganti bajunya.

Urusan Aileen memaafkan Sky atau tidak itu sebenarnya Aileen sudah memaafkannya tapi Aileen tetap saja masih kesal sama Sky entah kenapa, dan juga Aileen ingin memberikan perhitungan pada Sky.

" Ai maafin dulu," ucap Sky.

" Apasi brisik," ucap Aileen.

" Tadi pagi aku ke rumah kamu kenapa berangkatnya bareng ayah?," ucap Sky tiba-tiba.

" Aku pikir kamu lupa sama aku," ucap Aileen sambil berjalan.

" Ck. Ga lah sayang," ucap Sky.

" Stop panggil-panggil sayang," ucap Aileen.

" Trus aku harus apa biar di maafin sama kamu Ai?," ucap Sky.

" Pikir sendiri, jangan temuin aku kalo kamu belum nemu jawabannya," ucap Aileen membuat Sky diam lalu Aileen berlari menuju kelasnya.

Sky diam melihat Aileen makin lama semakin menjauh.

Sky diam melihat Aileen makin lama semakin menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang