37. Pingsan

49 12 8
                                    

Keesokan harinya Aileen seperti biasa bersekolah, dan hari ini yang biasanya berangkat bersama Sky tadi pagi-pagi banget Aileen memutuskan untuk berangkat bareng sang ayah agar tak bersama Sky.

Mata Aileen masih terlihat sembab karna semalam penuh Aileen trus menangis hinggga jam 2 malam sampai dia pun tertidur, Kanvas yang melihat Aileen sudah datang dan membuka buku geografinya menghampiri Aileen lalu mengangkat kepala Aileen menggunakan telunjuknya.

" Nangis kenapa lo?," ucap Kanvas menyipitkan matanya lalu duduk di samping Aileen, Aileen tersenyum tipis lalu membenarkan rambutnya.

" Gapapa gue habis maraton film semalem," ucap Aileen dia berbohong membuat Kanvas tak percaya.

" Bohong," ucap Kanvas.

" Gue gapapa seriusan," ucap Aileen.

" Sky?," ucap Kanvas membuat Aileen yang tadinya tersenyum jadi tidak lagi.

Kanvas memeluk Aileen dan Aileen menangis lagi untuk kesekian kalinya dia menangiskan Sky banyak sekali air mata yang keluar pada matanya, Kanvas menepuk-nepuk pelan pundak Aileen.

" Kalo lo kesepian karna Sky sibuk chat gue Lin," ucap Kanvas.

" Bukan itu," ucap Aileen

" Lah trus?," ucap Kanvas.

" Kemarin Sky pegangan tangan sama Hana huaaa, trus dia bentak gue," ucap Aileen belum sempet Aileen membuka suara lagi Kanvas sudah terbawa emosi karna mendengar itu lalu Kanvas melepaskan Aileen.

" Dia bikin lo nangis sampe gini?!," ucap Kanvas.

" Dengerin dulu belum selesai," ucap Aileen.

" Ngga cukup gue udah emosi, awas aja gue kasih pelajaran dia!," ucap Kanvas.

" Jangan kemarin udah gue maki-maki soalnya kasian," ucap Aileen membuat Kanvas diam lalu duduk kembali.

" Lo beneran maki-maki tu orang?," ucap Kanvas pada Aileen lalu di angguki oleh Aileen.

" Bagus!," ucap Kanvas.

***
Jam kedua pun mulai kelas 11 IPS 3 dan 11 IPS 4 langsung menuju kelapangan karna jam kedua adalah jam olahraga.

" Muka lo pucet banget Lin, belum makan ya tadi pagi?," ucap Kanvas yang sadar Aileen terlihat pucat.

" Hehe gue buru-buru soalnya," ucap Aileen cengegesan.

" Izin aja udah, lo makan di kantin dari pada kenapa-kenapa?," ucap Kanvas.

" Apasi Vas gue gapapa masih kuat kaya ga tau gue aja," ucap Aileen.

" Gue seriusan Aileen,"

" Gue juga serius Kanvas," ucap Aileen.

" Kalo ngerasa pusing langsung bilang biar gue izinin," ucap Kanvas.

" Iya bawel udah ayo ah baris," ucap Aileen lalu mereka berdua pun baris. Dan mulai lah olahraga di mulai pemanasan terlebih dahulu Aileen yang pucat membuat Kanvas dari tadi memperhatikan Aileen takut kenapa-kenapa dengan sahabatnya itu.

" Oke sekarang lari dulu yang cowok 5x puteran dan yang cewek 3x puteran saja," ucap guru olahraga.

" Baik pak,"

Semua siswa dan siswi kela 11 ips 3 dan 4 mulai berlari mengelilingi lapangan, Aileen pada putaran pertama masih bisa menahan rasa pusingnya di kepala entah kenapa pas mau ke tiga putaran pandangan Aileen sedikit blur Aileen memegangi kepalanya Kanvas yang melihat Aileen langsung mendekat ke arahnya dan memegang Aileen.

" Kenapa Lin, berhenti dulu aja jangan di paksa," ucap Kanvas, Aileen tak menjawab pertanyaan dari Kanvas dia masih memegangi kepalanya.

bruk

Dia Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang