Sembilan

5.5K 640 25
                                    

Sunghoon sedang merapikan simpul dasinya, merapikan kemejanya, lalu menyisir rambut. Salah satu peraturan fakultasnya adalah, jika ada rapat besar, maka harus pakai pakaian rapi. Kemeja dengan dasi dan juga celana dasar warna hitam serta sepatu pantofel.

Setelah selesai, ia turun menuju meja makan. Di sana Hana sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

"Om kita kapan beli snack?"

"Nanti pas om jemput Hana pulang sekolah. Kita ke minimarket ya."

Tunggu...

"Hana, ikat rambut sendiri?"

Hana mengangguk sambil tersenyum.

"Sean yang ajarin. Katanya aku harus mandiri. Rapi enggak om?"

Sunghoon tersenyum paksa. Ia, benar-benar khawatir dengan Hana.

"Yaudah yuk kita berangkat."
---------------------------------------------

Hana memasukkan beberapa snack kesukaannya ke dalam troli. Ada beberapa es krim dan roti. Tak lupa minuman kaleng seperti susu, soda, dan kopi.

Sunghoon yang mendorong troli,  terheran ngeliat Hana memasukkan kopi.

"Kenapa ada kopi? Hana kan nggak minum kopi."

"Siapa tau nanti aku ngantuk om."

Sunghoon terkekeh.

"Hana sayang, om nggak semalam itu kok pulangnya. Hana nggak perlu minum kopi."

Hana pun terkikik, membayangkan dirinya mabok kopi. Lalu kembali ia letakkan kopi tadi di showcase.

"Kayaknya udah semua deh om."
"Yakin?"
"Iya nih."

Hana kembali mengecek troli. Semua yang ia suka sudah di masukkannya ke dalam troli.

Setelah mengantri di kasir, mereka langsung menuju rumah. Karna rapat Sunghoon mulai 30 menit lagi. Sunghoon juga sudah belikan makan siang serta makan malam untuk Hana.

"Hana, dengerin om dulu ya. Ini makan siang untuk Hana, dan ini makan malam. Hana jangan sampai telat makannya ya."

Hana mengangguk.

"Om nggak jadi ninggalin kunci sama Hana. Jadi nanti om kunci pintunya dari luar. Nggak papa, kan?"

Hana mengangguk lagi. Om nya pasti tau yang terbaik.

"Ingat kan tadi malam om bilang apa?"

"Jangan idupin kompor, terus hp nya harus deket aku terus."

"Hana pinter."

Sunghoon mengelus kepala Hana pelan. Sungguh ia berat meninggalkan Hana sendiri. Tapi mau gimana lagi?

Sunghoon berjongkok lalu memeluk Hana.

"Kalau ada apa-apa, cepat telpon om ya?"

Hana mengangguk.

"Iya om. Om tenang aja. Mending om berangkat, nanti telat."

Sunghoon mengiyakan lalu segera keluar pintu dan menguncinya dari luar.

Hana mengintip di jendela. Setelah mobil Sunghoon pergi. Hana berbalik lalu tersenyum.

"Seaaann, ayo kita main."
---------------------------------------------

"Jangan lupa ya bapak dan ibuk, segera selesaikan tugasnya masing-masing. Kita harus tetap mempertahankan akreditasi jurusan kita. Untuk bapak dan ibuk koordinator, selalu pantau anggotanya apakah sudah menjalankan tugasnya dengan benar.  Ada pertanyaan bapak dan ibuk?"

My Barbie Doll | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang