Ternyata apa yang dibilang Sunghoon benar. Motor Sunoo malam itu juga beres diperbaiki. Dan besoknya Sunoo sudah bisa bawa ke kampus kembali dengan lancar.
"Pak Sunghoon baik juga ya ternyata."
Besoknya selesai kelas, Jungwon datang sambil membawa cemilan di tangannya. Sedangkan Sunoo menunggu di parkiran.
"Lo sebelumnya kenal pak Sunghoon, Won?"
"Nggak juga, cuman, anak Hima sering bahas beliau."
"Soalnya gue baru kali ini ketemu pak Sunghoon."
"Iya, emang jarang keliatan beliau mah. Oh iya, jadi beli hp?"
Sunoo mengangguk.
Jadi, waktu Sunoo menanyakan mana hp nya waktu ia di rumah sakit, Jungwon bilang kalau hp sunoo emang nggak ditemukan di TKP tempat Sunoo kecelakaan. Kemungkinan besar, hp Sunoo diambil orang. Jadinya ia berencana beli hp baru.
"Gue ambil uang cash dulu."
"Kenapa nggak pake kartu aja?"
"Kagak suka gue."Sunoo emang tipe orang yang lebih suka melakukan transaksi jual beli dengan uang cash. Ia jarang banget gesek kartu apalagi pake scan code.
Mereka berdua berangkat menuju ATM. Setelah ketemu, Sunoo masuk sendiri.
Ia memasukkan kartu ke dalam mesin, lalu menekan pinnya. Setelah itu menekan tombol 'infomasi saldo', dan kemudian ia mengernyit.
Ia tau kalau ingatan tarakhirnya adalah bulan Desember, waktu mereka pulang liburan. Dan Sunoo ingat betul bahwa waktu liburan kemaren ia juga menarik sejumlah uang. Dan sisa saldonya waktu itu adalah 12.3 juta.
Hari ini sudah berjalan 4 bulan. Artinya baik ibunya maupun ayahnya pasti sudah mengirimkan uang bulanan. Di sana, Sunoo terus berpikir. Hal ini, nggak mungkin bisa terjadi kan?
Uang bulanan yang dikirim oleh ibunya adalah 3.5 juta. Dan dikali 4 jadinya 14 juta. Sedangkan, uang bulanan yang dikirim oleh ayahnya adalah 2 juta. Dan dikali 4 adalah 8 juta. 14 ditambah 8 hasilnya 22 juta. Ditambah sisa saldo terakhirnya 12.3 jadinya 34.3 juta. Dan angka yang ia lihat sekarang persis perhitungannya.
Hanya berkurang 100 ribu.
Nggak mungkin ia nggak jajan selama 4 bulan ini. Seenggaknya, ia pasti akan ambil 1-2 juta. Tapi...angka di depannya saat ini adakah 34.2 juta. 100 ribu itu pun pastilah admin bank nya selama 4 bulan.
Sunoo memegang kepalanya. Kepalanya pusing. Ini mustahil. 4 bulan ini, nggak mungkin ia numpang makan di tempat orang lain kan? Nggak mungkin teman-temannya yang menanggulangi semua kebutuhannya kan? Jadi, kenapa?
Takut Jungwon menunggu lama, akhirnya ia mengambil uang sesuai dengan harga hp yang ia mau. Masalah ini, akan ia pikirkan nanti.
"Lama banget, ada masalah sama mesinnya?"
"Nggak ada kok. Yuk."Mereka pun berangkat ke konter resmi. Setelah membeli hp, Sunoo pun mengantar Jungwon ke rumahnya lalu balik ke kos nya.
—————————————————————-Setibanya di kos, Sunoo mendaftarkan beberapa kontak teman dekatnya, mendownload semua aplikasi yang dirasa ia perlukan, lalu login. Setelah beres dengan hp barunya, ia buka lemari untuk ambil baju ganti. Di sana, di dalam lemarinya. Ada sebuah gantungan kunci berbentuk gelang berwarna kuning. Ia ingat, setelah siuman, Jungwon memberikan gantungan kunci itu padanya. Katanya, Sunoo menggenggam gantungan kunci itu saat di tolong ketika kecelakaan kemaren.
Pertanyaannya, ia merasa tak pernah membeli gantugan kunci ini. Juga tidak ada yang memberikan itu padanya. Lalu kalau ini bukan punya nya, kenapa bisa ia menggenggam gantungan kunci ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Barbie Doll | Sunsun's story
Fiksi PenggemarTitle : My Barbie Doll Genre : romance, fantasy Rate : 18+ (contain mature scenes) Sinopsis: Karna request dari ponakan satu-satunya yang sedang berulang tahun untuk dibelikan kado boneka barbie laki-laki, Sunghoon pun membelikan sebuah boneka limit...