Sunghoon merapikan mejanya lalu mematikan komputer. Jam ngajarnya sudah selesai. Waktunya ia pulang. Ketika akan berdiri, hp nya berdering. Nama Mina tercantum di sana. Sebenarnya Mina sudah menelpon sejak di kelas tadi. Berhubung ia sedang mengajar jadi telpon tak diangkatnya.
"Kenapa, kak?"
"Maaf ya kakak telpon kamu terus, Hana lagi rewel katanya mau ketemu kamu."
Sunghoon menghela napas pelan.
"Yaudah kak, mana dia?"
Sunghoon bisa mendengar bunyi hp berpindah tangan.
"Halo, om."
Sunghoon menutup matanya. Ia rindu suara Hana. Tapi, ia tak ingin terlalu sering bertemu gadis kecil itu. Karena, semua kenangan bersama Sean akan datang menyerangnya bertubi-tubi jika bertemu dengan Hana. Tetapi, suara Hana tidak terdengar seperti biasanya.
"Halo, cantik. Gimana sekolahnya?"
"Baik."Lalu diam sejenak.
"Om."
"Mm?"
"Aku...aku mau ketemu om."
"Hana, Hana udah janji kan sama om?"
"Aku nggak akan bahas Sean kok. Sumpah. Aku...aku cuma mau tidur di rumah om. Aku...aku cuma kangen Sean."Kembali Sunghoon mengehela napas.
"Hana, om kan udah bil..."
"Aku nggak bisa!"Lalu suara tangisan tertahan terdengar di seberang. Dan suara langkah kaki berlari juga terdengar semakin mendekat.
"Hana kenapa sayang?"
Itu suara Mina. Sunghoon memejamkan matanya. Ia tidak bisa menyalahkan Hana. Bahkan dirinya sendiri belum bisa merelakan Sunoo begitu saja, apalagi Hana.
"Hoon, ada apa sih? Kenapa akhir-akhir ini Hana cengeng banget."
Padahal ia dan Hana sudah sepakat untuk tidak membicarakan Sean di depan orang tua Hana. Tapi kalau begini, gimana bisa?
"Kak, boneka berbi nya Hana hilang. Makanya dia nangis."
"Boneka yang mana? Yang hadiah dari kamu itu ya? Soalnya kakak nggak liat itu lagi sejak Hana pulang."
"Iya bener."
"Aduh sayang, kalau emang bonekanya hilang, kita ke tokonya sekarang yuk? Hana bisa beli yang baru. Tapi jangan nangis gini ya? Mama juga ikutan sedih loh."
Tetapi isakan itu makin keras.
Sunghoon memijit pangkal hidungnya yang berdenyut. Kepalanya pusing. Hana sama sekali nggak bisa nahan perasaannya.
"Kak, kasih hp nya ke Hana lagi."
Kembali suara gaduh terdengar.
"H...halo, om."
"Malam ini Hana tidur di rumah om ya? Bawa baju seragamnya juga, biar om yang antar ke sekolah besok."
Hanya suara isakan yang terdengar.
"Hana mau?"
"Iya."Lalu telpon dimatikan.
—————————————————————-Jam sudah menunjukkan pukul 5 lewat. Hanya sedikit mahasiswa yang terlihat karna memang perkuliahan terakhir hari ini selesai jam 17.30. Sebenarnya dari tadi Sunghoon ingin pulang, tapi di parkiran dosen ia bertemu pak Namjoon, dan pak Namjoon mengajaknya mengobrol. Jadinya lebih dari 30 menit Sunghoon stuck di parkiran ini.
Sunghoon menyalakan mobilnya, lalu mulai mundur. Setelah itu melaju dengan pelan dan mengklakson satpam yang berjaga di parkiran dosen. Tempat parkir dosen dan mahasiswa berbeda. Di sini lebih teduh karna ada atap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Barbie Doll | Sunsun's story
Fiksi PenggemarTitle : My Barbie Doll Genre : romance, fantasy Rate : 18+ (contain mature scenes) Sinopsis: Karna request dari ponakan satu-satunya yang sedang berulang tahun untuk dibelikan kado boneka barbie laki-laki, Sunghoon pun membelikan sebuah boneka limit...