Sunghoon keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Setelah agak kering, Sunghoon mulai siap-siap. Ia akan mengantarkan Hana sekolah.
Setelah selesai, ia turun, menyiapkan sarapan untuk Hana.
"Pagi, om."
"Pagi, cantik."
"Tadi malam om pulang jam berapa?"
"Om nggak ingat, tapi Hana udah tidur om pulang."Hana mengangguk.
"Iya, aku ngantuk. Maaf ya om enggak nungguin om pulang."
"Nggak papa Hana. Maaf juga ya, om pulangnya malam."
Hana tersenyum. Mengambil satu roti tawar lalu mengolesnya dengan selai coklat.
"Hana mau bawa roti ke sekolah?"
Hana menggeleng.
"Kita berangkat yuk om."
Sunghoon menggeleng. Padahal roti Hana masih ada, dan menggantung di mulutnya.
"Habisin dulu, cantik."
Hana kembali duduk lalu makan roti dengan tenang.
Begitupun dengan Sunghoon. Ia mengunyah rotinya dengan santai sampai matanya menangkap sesuatu di punggung tangan kiri Hana.
"Itu tangan kenapa dicoret?"
Hana melihat ke punggung tangannya.
"Ini kemaren aku bosen, jadi gambarin tangan deh."
"Kenapa nggak di buku? Kan jadi jelek tangannya."
Hana menggeleng. Lalu meminum susunya.
"Gambarnya bagus tau om. Om mau liat?"
Hana berjalan mendekati Sunghoon tanpa menunggu responnya.
Sunghoon mengernyit.
Gambar penguin yang sudah samar-samar. Mungkin hilang terkena sabun dan air waktu Hana mandi.
"Bagus kan, om?"
"Bagus. Hana yang gambar?"
Hana menggeleng.
"Om aku udah selesai makan. Ayo berangkat."
Tanpa perlu diberi tahu Hana, Sunghoon sudah tau. Siapa yang menggambar penguin itu.
---------------------------------------------Sunghoon menyeruput kopinya dengan santai. Tadi ia sengaja tidak minum kopi.
Tatapannya berpindah-pindah. Dari laptop ke sebuah boneka yang tertidur di sofa ruang kerjanya.
Iya, ruang kerjanya yang ada di rumah.
Sunghoon tidak mengajar hari ini.
Ada sesuatu yang penting yang harus ia selesaikan hari ini.
Pastinya bersama boneka beramput pink yang saat ini sedang tertidur.
Telponnya berdering.
Park Mina.
"Halo, kak."
Tangan kiri Sunghoon menempelkan hp nya ke telinga, sedangkan tangan kanannya masih sibuk memainkan laptopnya.
"Hoon, kakak ada ngirim paket ke rumah kamu. Mungkin bentar lagi nyampe. Kakak bilang ke kurirnya buat tarok aja di depan pintu. Nanti di cek ya."
"Aku di rumah kok kak. Paket apa?"
"Kamu nggak ke kampus?"
"Enggak, ada urusan penting soalnya."
"Yaudah, itu catalog produk yang mau kakak rilis. Tapi itu masih rancangan. Nanti tolong kamu liat-liat ya. Kalau ada yang dirasa kurang desainnya, kamu bilang aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Barbie Doll | Sunsun's story
FanficTitle : My Barbie Doll Genre : romance, fantasy Rate : 18+ (contain mature scenes) Sinopsis: Karna request dari ponakan satu-satunya yang sedang berulang tahun untuk dibelikan kado boneka barbie laki-laki, Sunghoon pun membelikan sebuah boneka limit...