Tujuh

5.6K 677 55
                                    

Sunghoon melirik sesekali ke Hana. Memastikan Hana baik-baik aja. Tapi jujur, Sunghoon lebih memilih Hana mengeluarkan emosinya. Nangis atau bahkan marah-marah. Daripada diam dan memendam semuanya.

"Hana masih lapar nggak?"

Hana menggeleng pelan. Sejak awal masuk mobil hingga kini, Hana nggak pernah melihat ke arahnya. Ia hanya melihat keluar jendela.

"Mau es krim?"

Lagi, Hana menggeleng pelan.

"Hana.."

Sunghoon menggapai tangan Hana. Lalu menggenggamnya.

"Kalau Hana mau cerita, om ada di sini buat dengerin Hana."

Dengan pelan Hana menolehkan kepalanya ke arah Sunghoon.

Kedua mata itu merah. Terlihat Hana menahan sesuatu agar tak keluar.

Lalu sebuah senyum samar terlihat.

"Aku kangen Sean om."

Entah apa yang ada dipikiran Hana saat ini. Sunghoon hanya bisa tersenyum lalu mengangguk.
-------------------------------------------

Sunghoon meregangkan otot-ototnya. Sejak pulang tadi dirinya berada di ruang kerja. Menyelesaikan modul belajar yang akan ia gunakan besok.

Lalu Sunghoon melihat ke arah jam yang berada di atas pintu ruang kerjanya.

Jam 20.15

Sudah lewat jam makan malam.

Sunghoon menghembuskan napas kasar.

Kalau sudah bekerja, ia pasti lupa waktu. Sedikit merasa bersalah ke Hana karna  ia telat makan malam. Lalu segera Sunghoon keluar untuk memasak makanan.

Sunghoon menuju dapur. Membuka kulkas untuk melihat bahan makanan. Lalu mengambil nugget, sosis, chicken wings, dan saus. Kemudian memasaknya. Setelah selesai, Sunghoon menuju kamar Hana.

Kamar mereka berada di lantai dua. Sedangkan ruang kerja Sunghoon dan dapur berada di lantai satu. Jadi Sunghoon harus ke atas dulu untuk memanggil Hana. Setelah sampai di depan pintu kamar, Sunghoon berhenti. Ia mendengar sesuatu samar-samar di dalam.

"Makasih banget ya, Sean mau dengerin aku. Udah waktunya Sean bobok kan? Sean pasti capek."

Sunghoon terdiam. Sunghoon mengangguk sekali. Ia bernapas lega. Hana terdengar baik-baik aja.

Tapi nggak lama kemudian terdengar suara Hana yang bernyanyi pelan.

"Sean bobok, oo Sean bobok. Kalau tidak bobok di gigit om Sunghoon."

Lalu Hana tertawa cekikikan.

"Oh iya, Sean belum ketemu om Sunghoon kan?"

Sunghoon memejamkan matanya. Ia ingin Hana baik-baik saja. Tapi bukan yang begini..

Segera Sunghoon mengetok pintu kamar itu.

"Hana, makan malam yuk?"
"Eh itu om Sunghoon."

Pintu terbuka. Hana tersenyum.

"Ayo om."

Di sana. Di atas kasur terlihat Sean tidur dengan selimut.
-----------------------------------------

"Hana baik-baik aja?"

Hana mengangguk dengan mulut penuh makanan.

Lalu menelan makananya.

"Aku nggak papa kok om."

"Hana kalau mau cerita, om bakal dengerin kok."

Hana mengangguk lagi.

My Barbie Doll | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang