Sunoo baru aja selesai beres-beres bukunya saat hp nya bergetar. Ia mengambil hp nya, ada notif dari Zuha.
Sun, sorry banget ya. Hari ini kita nggak jadi perginya. Gue masih ada kerja kelompok kumpul hari ini. Besok ya, udah fix kok, udah gue booking juga.
Sunoo menghela napas. Lalu mengetik 'ok'.
Hari ini mereka berempat ada kelas matkul umum, artinya mereka semua beda kelas dan beda waktu kuliah.
Tapi kenapa Zuha chat pribadi padanya? Bukan ke grup saja. Apa Jungwon dan Yuna udah tau duluan?
Tidak memusingkan lagi, Sunoo berniat menyimpan hp nya saat ada notif lagi.
Dari Sunghoon.
Sunoo, pulang jam berapa? Mau temani saya beli kado untuk mamanya Hana?
Nggak ada salahnya kan menemani Sunghoon? Toh ia juga tidak jadi pergi.
Sunoo pun membalas 'Boleh, pak.'
———————————————————————-Maka di sinilah ia sekarang. Di mall menemani Sunghoon melihat-lihat toko tas. Sudah 10 menit mereka di store ini. Dan tampaknya Sunghoon sudah menemui satu yang cocok untuk mamanya Hana.
"Saya udah nemu yang cocok. Kamu nggak mau liat-liat? Ayo kamu ambil satu juga."
Sunoo cuma tersenyum. Bahkan dalam mimpinya pun ia tidak berani membayangkan beli tas dengan harga di atas sepuluh juga seperti yang ada di toko ini.
"Nggak deh pak."
"Yaudah, saya antri di kasir dulu, kamu duduk di sana aja."
Sunoo mengangguk lalu berjalan ke sofa yang di sediakan store. Ia mengambil hp nya, lalu membuka aplikasi chat. Melihat-lihat story.
Ia membuka story Yuna. Foto lengan kanannya yang berbalut gelang berwarna tosca dengan caption 'thanks🫢'.
Sunoo tersenyum. Itu pasti gelang pemberian pacar Yuna. Karna tidak jadi pergi, Yuna pasti sekarang sedang bersama pacarnya. Kadang Sunoo iri dengan Yuna. Yuna dan pacarnya baru kenalan saat awal masuk kampus, dan pacaran 3 bulan setelahnya, sampai sekarang. Sunoo iri karna terkadang, ia butuh seseorang yang bisa menemani hari-hari gabutnya.
Misalkan saja seperti sekarang, Yuna bisa ajak pacarnya saat acara mereka dicancel. Sedangkan ia? Ini hanya kebetulan Sunghoon mengajaknya.
Sunoo memutar tubuh melihat Sunghoon. Lalu, pandangannya terpaku. Sunghoon di sana, hanya berdiri membelakanginya sambil memasukkan sebelah tangan ke saku celana. Bahu lebar dengan pinggang kecil lalu kemeja yang pas di tubuh entah bagaimana membuat Sunoo terpaku. Sunoo dengan pelan tapi pasti mengambil hp nya, membuka kamera lalu mengarahkannya ke Sunghoon.
Dan memotretnya.
Sunoo melipat bibirnya, menahan senyum. Lalu seketika tersentak. Dengan cepat ia memutar tubuhnya, berdiri lalu menghembuskan napas.
Ia kenapa?
Untuk mengalihkan pikirannya, ia pun berjalan keluar. Memandangi setiap store. Lalu ketika kepalanya memutar ke kiri, Sunoo terdiam. Tubuhnya kaku, darahnya seperti berhenti. Jantungnya seperti habis marathon.
Di sana, ia melihat Yuna yang sedang tertawa bersama Zuha. Di depan mereka, ia kenal punggung dua orang yang sedang berjalan itu.
Jungwon dan Jay.
Mereka...mereka berempat pergi bersama? Bukankah Zuha bilang ia ada kerja kelompok sehingga rencana mereka di undur besok? Tetapi...kenapa mereka di sini? Bahkan ada Jay. Tanpa mengajak dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Barbie Doll | Sunsun's story
Fiksi PenggemarTitle : My Barbie Doll Genre : romance, fantasy Rate : 18+ (contain mature scenes) Sinopsis: Karna request dari ponakan satu-satunya yang sedang berulang tahun untuk dibelikan kado boneka barbie laki-laki, Sunghoon pun membelikan sebuah boneka limit...