After story 6

3.5K 512 40
                                    

"Sean yang Hana kenal itu sama kayak kita. Dia juga manusia. Tapi dia disihir sama penyihir jahat. Dia disihir jadi boneka yang harus menemani anak-anak kayak Hana. Dia bisa jadi manusia lagi kalau batrainya 100%."

Sunghoon memutuskan untuk menceritakan semuanya ke Hana. Menurutnya, Hana berhak tahu.

"Nama aslinya kak Sunoo. Bukan Sean. Sean itu, nama bonekanya. Jadi, Hana kalau ketemu sama kak Sunoo lagi, jangan panggil Sean ya."

Hana mengangguk lalu mengelap ingusnya dengan tisu.

"Om, sebenarnya aku tau kok kalau Sean juga manusia sama kayak aku dan om Sunghoon. Waktu itu aku crita-crita sama Sean. Sean bilang hobinya itu banyak. Dia suka shopping, suka berenang, suka main badminton, suka baca buku, trus suka menggambar. Tapi sejak jadi boneka dia nggak bebas ngelakuin itu semua karna ada batrainya. Padahal Sean pengen banget ngelakuinnya."

Hana mengambil napas sejenak.

"Aku pernah kebangun karna denger suara nangis. Ternyata Sean lagi nangis. Dia bilang dia capek. Dia mau bebas, mau ngelakuin apa yang dia suka. Dia pengen jalan-jalan pake motor keliling kota, baca buku di taman, beli baju di mall. Dia bilang dia pengen banget jadi manusia tanpa batrai lagi."

Sunghoon menghela napas. Kenapa ia tidak tau hal itu. Yang ia tau, Sunoo memang pasti tersiksa terperangkap dalam energi bonekanya. Tapi ia tidak tau kalau Sunoo sampai menangis di depan Hana dan menceritakan semua keluhannya pada gadis kecil itu.

Kenapa Sunoo tidak pernah cerita padanya?

"Makanya waktu om bilang Sean mau cari cara jadi manusia lagi, aku seneng sekaligus sedih. Aku seneng kalau Sean masih bisa jadi manusia tanpa batrai lagi, tapi aku sedih, Sean nggak bilang. Kan aku bisa temani Sean lawan penyihir jahatnya."

Tangan Sunghoon terangkat untuk mengelap air mata Hana yang jatuh kembali.

"Aku sedih bukan karna Sean nggak tidur sama aku lagi, aku seneng kok. Itu tandanya Sean bisa bebas ngelakuin hobi nya lagi. Tapi...tapi aku sedih Sean nggak ngajak aku main lagi. Kan dia udah nggak ada batrai. Jadi dia bisa bebas ajak aku main. Aku seneng kok kalau Sean jadi manusia, om. Sumpah aku seneng banget."

Sunghoon kembali memeluk Hana yang tak bisa mengontrol tangisnya. Ia juga bahagia melihat Sunoo yang baik-baik aja.

Tapi, hati kecil nya tetap egois ingin Sunoo mengingat kenangan mereka.

Apakah jika ia memohon kepada Tuhan, doanya akan dikabulkan?

"Tapi kenapa...kenapa tadi Sean kayak nggak kenal sama aku? Dia...dia nanya nama aku. Dia bahkan nggak tau siapa yang kasih gantungan kunci itu. Dia mau...mau kasih aku gantungan kuncinya, dia pasti nggak su..suka sama gantungannya."

Tangisan dan sedu nya kembali menggema di ruangan Sunghoon. Hana pasti terluka dan kecewa karna 'Seannya' tidak ingat siapa dia.

Ah, Sunghoon belum menceritakan bagian itu. Berat rasanya, tapi ini harus. Sunghoon tak mau Hana mengira Sunoo membencinya.

Sunghoon memilih untuk menunggu tangis Hana mereda. Baru setelah itu, ia menceritakannya.

"Hana, ada satu lagi yang perlu om kasih tau sama Hana. Tapi Hana harus denger om baik-baik ya?"

Hana mengangguk. Sesekali masih mengelap air mata yang menetes.

"Penyihir jahatnya bilang, kak Sunoo bisa jadi manusia lagi. Tapi ada syaratnya. Syaratnya itu, kak Sunoo bakalan lupa sama Hana, sama om, dan semua yang udah terjadi selama kak Sunoo jadi boneka. Makanya tadi kak Sunoo nanya nama Hana. Trus, dia juga nggak ingat siapa yang ngasih gantungan kuncinya."

My Barbie Doll | Sunsun's storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang