Setelah kejadian tadi di apartemen vino kini Chika berada di taman sendirian...
" Gw salah apa sih Shan hiksss hikss lu jahat banget sama gw shan gw sayang sama lu tapi lu kek gini Sam gw hiksss hikss " kata Chika dengan air matanya yang sedari tadi tak mau berhenti memikirkan sahabat nya itu.
" Gw mau lu sadar Shani gw mau lu tahu vino itu gak baik buat lu hiksss hiksss Shani kenapa lu jadi kek gini sihh hikss " kata Chika lagi.
" Udah jangan nagis nanti cantiknya hilang, nih mending minum" kata seseorang yang baru saja datang dan menyodorkannya air putih buat Chika.
" Araaaaa" kata Chika melihat Ara dan langsung berdiri memeluk Ara.
" Eeh chkk..." Kata Ara kaget dapat pelukan Chika.
" Araa Shani raa hiks hiks...Shani udah berubah Shani udah bukan Sahabat gw lagi dia lebih memilih cowoknya yang brensek bajingan itu raa hiks hiks .." kata Chika tambah menangis di pelukan Ara.
" Chk gw faham lu mau Shani bisa sadar dengan perbuatannya kan yah gw tahu chk tapi lu harus ingat dia yang memilih kek gini jadi lu sebagai sahabat cuma bisa menasehatinya, urusan dia mau Sam siapapun itu hak dia chk.." kata Ara..yang msih enggan membalas pelukan Chika.
" Gw tahu raa gw tahu tapi gw gak bisa liat Shani Semakin makin kek gini raa hiksss hiksss lu liat sendiri gimana dia tadi Sam vino raa gw sebagai sahabat nya gagal jagain dia raa hiksss hiksss gw hancur liat sahabat gw kek gitu dan gw gak bisa ngapa-ngapain raaa hikss hikss gw haruss apa araaaa hikss " kata Chika masih posisi yang sama.
" Udah chikaa udahh kamu gak boleh kek gini truss udah nangis nya aku gak bisa liat kmu kek gini plisss lahh chk plisss " kata Ara dan dengan lembutnya membalas pelukan Chika.
" Gw harus apa tuhan gw gak bisa liat orang yang gw cinta kek gini gw harus Bantu dengan apa di sisi lain sahabat gw dah hancur dengan omongan Shani tadi tuhan " kata Ara dalam hati nya.
" Udh yah chkk sekarang tenangin diri kamu dan aku di sini temenin kamu yahhh " kata Ara melepaskan pelukannya dan langsung mengganti katanya jadi kmu.
" Hikss ii..iyaaa raa, maksih yahh udah mau nenangin dan temanin aku " kata Chika mengganti katanya jadi aku.
" Hmmm yah chkk Sama sama, sekarang kamu duduk dan minum dulu " kata Ara tersenyum manis ke Chika.
" Hu,uuu " kata Chika sambil mengangguk.
" Nahh gitu doang kan Cantik kalo gak nangis " kata Ara meledek Chika.
" Isssh apaan si raa " kata Chika malu.
" Heheheh maaf yah cantik tapi emng bener kamu tuh cantiknya nambah kalo gak nangiss " kata Ara sambil menoel hidung Chika.
" Hmmm raaa aku mau ngomong sesuatu raa.." kata Chika mengingat kejadian kemrin.
" mau ngomong apa sih cantik hmm ayok ngomong sekarang " kata Ara.
" Raa sebelumnya aku minta maaf soal Shani waktu itu dan aku juga minta maaf sempat jauhin kamu dan aku mau nanya soal perasaan kamu ke aku apa itu benar raa? " Kata Chika membuat Ara seketika terdiam.
" Aku harus jawab apa tuhaann " kata Ara dalam hati.
" Araaaa kok bengong" kata Chika.
" Eee..ee ohh itu chk ohh gak papa aku gak masalah kok udah lupaiin aja soal itu mah " kata Ara.
" Hmm tapi soal perasaan kamu gimana raaa" kata Chika masih menanyakan itu.
" Eh .um...soal itu chk..a..kuu" kata Ara terbata bata berbicara.