Setelah kejadian dimana Vino hampir saja merenggut kesucian shani, di situ lah awal mula kehancuran hidup Vino. Dan hari ini sakit akan membalas kan dendamnya ke Vino...
" Woii bangunnn lo, woiiii anjing bangun.. " Kata sakti sambil menendang kaki Vino.
" Hmm sak lu mau ngapain gw " Kata Vino panik melihat pisau yang sangat tajam di tangan sakti.
" Hussst lu brisik banget sih kek takut mati aja lu.. " Kata sakti yang berjalan ke belakang Vino membuka ikatan tangan Vino.
" Sak plissss aaaaaaakk lu mau ngapain aaaakk.... " Teriak Vino ketakutan.
" Woii oon gw gak mau ngapa ngapain lu cemen bet lu.. " Kata sakti memukul kepala Vino.
" Truss lu mau ngapain bawa bawa pisau segala haa..? " Tanyak Vino sangat takut.
" Ohh ini gw mau tes ketajaman pisau ini aja sih " Kata sakti dengan santai berjalan ke Vino.
" Plisss sak gw masih mau hidup pliss tolong lepasin gw sak tolong banget sak.. " Kata Vino makin ketakutan.
" Hahahahahah Vino Vino, lu pikir dari apa yang udah lu lakuin ke pacar gw dan juga ke shani lu bakalan bisa bebas dari sini? Hahahahahaha lu jangan mimpi vin... Asal lu tahu aja hidup lu akan lu habiskan di tempat Ini hahahahahaha " Kata sakit mengarahkan pisau di leher Vino.
" Aaaaaaakk tolong sak gw gak mau mati di sini lepasin gw sak tolong sak.. " Teriak Vino.
" DIAAAAMMMM ANJINGGGGG " Teriak sakit dan menyayat leher vino tapi tidak menghilangkan nyawa Vino.
" AAAAAAAAAAAAKKKKKKKKK SAKITTTTTTT " Teriak Vino sangat kesakitan dengan luka sayatan di lehernya.
" Hahahahah Vino Vino teriak lah sampai urat leher lu yang beredar itu putus..karna tidak satu orang pun yang akan mendengar nya.. Hahahahahahah.. " Kata sakti dan berjalan meninggal Vino.
" Aaaaaaakkkk lepasin gw sakti anjinggg gw masih mau hidup... " Kata Vino meneriaki sakti namun tidak di hiraukan sakti.
" Berikan dia makanan tapi jangan beri dia air " Kata sakti ke penjaga di depan ruangan Vino.
" Baik tuan muda " Kata penjaga itu.
Skippppp beberapa hari berlalu shani semakin banyak merasakan keanehan terhadap sikap gracia yang semakin hari semakin dingin dengannya... Seperti pagi ini saat shani bertemu dengan gracia di parkiran sekolah bersama teman-temannya.
" Pagi gayss " sapa gracia ke teman temannya.
" Pagi juga gre " Kata ara.
" Pagi gracia.. " Teriak zee.
" Pagii brodyyy " Kata adel.
" Tumben lu nyapa duluan gre "kata ara.
" Hadehh nyapa salah gak nyapa lebih salah mau lu apa sih sebenernya... " kata gre.
" Yak kan gw cuma nanyak anjrit.. " Kata ara.
" Hmmmm.. Btw ciwik ciwik lu mana "kata gre.
" Tuhh baru dateng " Kata adel.
" Yaudah gw duluan yah gays " Kata gre.
" Lahh kok duluan gre ... Woii itu shani cokk.. " Teriak zee.
" Udah zee biarin aja mungkin emang tuh bocah dah capek berjuang " Kata ara.
" Yahh biarin aja dia mah " Kata adel.
" Yaudah deh yuk samperin mereka." Kata zee di anggukin teman temannya.
" Lahh kenpa dia pergi " Kata shani melihat gracia malah berjalan ke kelas nya duluan.