I Had It All Planned
🏀
Aku telah merencanakan segalanya :
○ Memenangkan kejuaraan Nasional
○ Menjadi pemain terbaik tahun ini
○ Dan pemain basket nasional termuda
Aku tidak memiliki rencana lain selain semua ini.
Di hari pertama cedera, aku hanya berpikir bagaimana untuk cepat pulih dan kembali ke lapangan. Namun sekarang aku tidak bisa bermain basket lagi.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang? Aku tidak bisa melakukan apapun lagi selain bermain basket".
"Tolong biarkan aku bermain basket, aku akan melakukan apa saja!" aku moho Dokter, biarkan aku bermain basket!". Namun upaya itu tidak berhasil.
-
Aku merasa seperti tenggelam. Tidak peduli seberapa keras aku mencoba, aku masih terjebak ditempat yang sama. Seiring berjalannya waktu, aku hanya berusaha menahan diri agar tidak semakin tenggelam, nyaris tidak bertahan.
Apa tidak mengapa jika aku hidup seperti ini? Aku tahu aku tidak bisa! Tapi saat aku berhenti bermain basket, semua yang ada dalam diriku seakan tak bernyawa, sama seperti mati.
Tatapan tak bernyawa itu... sebelum San menggenggam tanganku, terlihat sangat mirip denganku. Tanganku berdenyut sakit.
Mingi dengan jelas melihat tanganku mengepal dan mengarahkan tinjuan ke arahnya, tapi ia tidak menghindarinya. Mata itu, mata yang tidak bernyawa masih memburuku.
Saat Mingi berkata ia akan berhenti bermimpi, ia berkata bahwa mimpi itu terlalu mewah untuk orang sepertinya. Secara tidak langsung ia bertindak seolah waktu yang telah kita habiskan bersama tidak berarti apa-apa baginya.Ohh.. aku tidak tahan untuk tidak memukulnya.
Cukup lucu memang, itu adalah momen yang memilukan bagiku, saat aku ingin memulai untuk kembali bermimpi dengan teman-teman lainnya, Mingi seenaknya berkata bahwa ia ingin berhenti bermimpi.
.
.
Sejak saat itu, aku tidak tahu lagi bagaimana cara untuk menghubungi Mingi yang pergi dan menghilang.Dimana kita?
Kemana kita harus pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ STORYLINE 🏴☠️ [BAHASA INDONESIA]
Teen FictionMenceritakan tentang 8 anak remaja yang bermimpi dan terus mencari 'sesuatu' dalam hidupnya. Anak-anak remaja yang kehilangan dunianya, berkumpul dalam gudang kumuh yang sekaligus menjadi tempat persembunyian mereka untuk berbagi suka dan duka. Hing...