🦇
.
.Seekor kelalawar yang mengarah pada Left Eye membuat pukulan yang ia layangkan padaku mengenai jendela di sampingku. Aku berhasil menghindar dan menatap pecahan kaca dari jendela itu tanpa berkedip.
-
Aku tidak takut. Dia hanya akan mengayunkan pukulannya dengan lebih ceroboh, aku yakin itu.
Perlahan aku berjalan ke arahnya, aku mendengar para anggota mencoba menghentikanku, tapi aku merasakan rasa kasihan yang aneh dalam diriku, emosi yang tak dapat ku jelaskan membuatku berdiri di hadapannya tanpa rasa takut.
Left Eye masih memegang erat pemukul di tangannya, namun dapat kulihat pupil matanya bergetar... sepertinya halusinasinya telah memudar.
-
"Itu bukan salahmu."
Left Eye punjatuh ke lantai layaknya mainan yang tak bernyawa.
-
"Kau tidak punya pemikiran untuk menyakiti siapapun sejak awal." Ia mendongkak dengan mata sedih dan mulai menangis. Bersama denga emosi yang dia kunci, berhari-hari dia hidup dengan beban rasa bersalah setelah putrinya meninggal.
"Bagaimana jika.. bagaimana jika aku tidak mengirim putriku kesana... bagaimana jika aku bersamanya pada hari itu... bagaimana jika-" Left Eye terisak.
-
.
.Melihatnya seperti itu seperti melihat diriku sendiri di depan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ STORYLINE 🏴☠️ [BAHASA INDONESIA]
Teen FictionMenceritakan tentang 8 anak remaja yang bermimpi dan terus mencari 'sesuatu' dalam hidupnya. Anak-anak remaja yang kehilangan dunianya, berkumpul dalam gudang kumuh yang sekaligus menjadi tempat persembunyian mereka untuk berbagi suka dan duka. Hing...