Jongho muai mempelajari penulisan lagu dan mengkomposisikannya, menciptakan musik sendiri dan menghabiskan hari-harinya menciptakan lagu-lagu original.
Pada awalnya, ia hanya menulis lagu yang hanya direkam dan dilatih bersama para member, tetapi seiring berjalannya waktu, para member sibuk dengan dunianya sendiri hingga sulit bagi mereka bekerjasama sebagai sebuah grup.
Untuk kenyamanannya, ia menulis lagu solo, karna menurutnya impiannya menjadi idola sudah tidak memungkinkan lagi, dan beralihlah ia ke jalur penulis lagu.
Jongho sudah melepaskan mimpinya mejadi pemain basket terbaik pada saat kakinya cedera, ia sudah muak sekali karna harus melepaskan mimpinya lagi untuk menjadi sang idola.
Dia memposting lagu-lagu yang ia buat dan sebuah label musik besar menghubunginya, mereka terkesan dengan lagu-lagu yang Jongho ciptakan.
"Akankah pada akhirnya aku bisa debut sebagai penyanyi?"
Jongho sangat antusias akan hal itu, akan tetapi label tersebut lebih tertarik dengan lagu grup yang telah lama ia unggah dan ia rekam bersama para member untuk grup idola mereka yang akan debut.
Walaupun itu adalah kenyataan yang pahit, namun Jongho tidak punya alasan untuk menolak tawaran mereka. Ia akhirnya bisa berkarier dan di akui atas kerja kerasnya sebagai penulis lagu.
Tak lama kemudian ia di percaya sebagai pelatih vokal dan produser sebuah grup. Dia bukanlah sebuah idola ataupun penyanyi, namun ia merasa puas, dan itu cukup baginya.
Jongho telah menemukan cara untuk terus bekerja dengan musik. Meskipun Ia tidak lagi menjadi sorotan, ia bersedia menjadi kegelapan pekat yang membuat orang-orang di atas panggung semakin bersinar. ✨️
.
.Suatu hari, pada saat rekaman dengan salah satu grup ia mengalami sebuah pertengkaran saat salah satu anggota grup itu mengeluh.
"Aku lelah, aku tidak bisa melakukan ini lagi"
Anggota lain tersulut dan berteriak "YA! jika kau menyerah begitu saja pada mimpimu seperti ini, kau seharusnya tidak memulainya!"
Pertengkaran itu berlanjut hingga salah satu dari mereka menarik kerah bajunya.
"Apa yang kau tahu? Kita mungkin selalu bersama setiap hari, tapi jangan bertingkah seolah kau mengenalku!"
Jongho pun turun tangan memisahkan anak-anak itu sebelum pertengkaran tersebut beralih ke pertengkaran fisik. Ia memberinya waktu untuk menenangkan diri. Anak yang tadi mengeluhpun muali menangis.
"Aku tidak bisa menceritakan semuanya padamu, tapi keluargaku tengah mengalami masa yang sangat sulit saat ini...
...saat berada jauh dari mereka seperti ini sangat menyakitkan." Jongho pun melakukan yang terbaik untuk menghiburnya, ia bersimpati pada anak laki-laki yang sedang tertekan itu.
Ia teringat pada masa lalu ketika Mingi mengancam akan berhenti bermimpi begitu saja ditengah jalan, ia sangat marah hingga ia membalas pukulan Mingi.
Mingi sangat egois pada saat itu, pikir jongho dalam hati.
"Apa kabar mereka semua?"
Jongho mengenang para member lain, duduk di studio rekaman yang kosong dan memainkan lagu mereka yang dulu dan meninggikan volumenya.
Suara para member terdengar masuk melalui hatinya. ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ATEEZ STORYLINE 🏴☠️ [BAHASA INDONESIA]
Novela JuvenilMenceritakan tentang 8 anak remaja yang bermimpi dan terus mencari 'sesuatu' dalam hidupnya. Anak-anak remaja yang kehilangan dunianya, berkumpul dalam gudang kumuh yang sekaligus menjadi tempat persembunyian mereka untuk berbagi suka dan duka. Hing...