ATEEZ STORYLINE 🏴‍☠️ [BAHASA INDONESIA]

008

Terperangkap dalam kukungan the Guardian, orang-orang yang tersadar memberontak dan ingin melarikan diri. Para member ATEEZ berhenti menari dan saling memandang.

Ini akan bermasalah, seberapa penting tujuan mereka untuk menyadarkan semua orang, tetap saja mereka tidak bisa mengambil resiko kematian orang-orang yang tidak bersalah.

Kemudian para member ATEEZ mendekat ke arah penjaga secara perlahan dengan tangan terangkat sambil memegang cromer. Suara musik mulai memudar dan kedua kakak beradik itu berpikir bahwa semuanya telah berakhir setelah para member ATEEZ di kelilingi bom.

---

Bom asap yang telah ATEEZ persiapkan tadi di ledakkan diseluruh sekolah dengan ledakan merah, oranye, kuning, hijau, biru, dan ungu. Pelangi bom asap meledak dan menyambar harmoni yang indah dengan alunan musik yang kembali terdengar.

Para member membuka rute pelarian yang telah mereka amankan sebelumnya dan menggiring semua orang keluar. Semuanya berjalan sesuai rencana. Para member saling memberi tos dan tersenyum.

Tiba-tiba sebuah teriakan terdengar dari belakang, secara refleks Seonghwa menoleh ke belakang... samar-samar melihat kakak beradik itu dibawa oleh salah satu penjaga.

"Kemana kakak beradik itu?!"

Para member yang sudah melangkah keluar menoleh ke belakang dengan bingung mendengar teriakan Seonghwa.

"Dia diluar!"

"Dia bersamaku! Ayo pergi dari sini."

Seonghwa tidak menjawab. Merasa khawtir, San dan Yeosang kembali ke alun-alun. Mereka bisa melihat punggung Seonghwa berjalan menembus asap dan melewatinya. Mereka melihat seorang penjaga yang bersembuunyi membawa bocah itu.

San dan yeosang bergegas untuk membantu mereka namun dihalang oleh orang-orang yang tak mampu melarikan diri dan membutuhkan bantuan juga.

Seonghwa yang berlalri ke arah bocah itu tiba-tiba berhenti saat sebuah tangan mencengkram lengannya. Itu gadis pemimpin grup Thunder.

Seonghwa mengikuti gadis itu... saat ia menarik tangannya, lalu keduanya menghilang dalam asap yang menghilang.

Seonghwa tidak melihat apa-apa selain mendengar Yeosang dan San yang memanggilnya cemas.