ATEEZ STORYLINE 🏴‍☠️ [BAHASA INDONESIA]

Yeosang

💸💸
.
.

Para karyawan memanggilnya Young & Rich, Tall & Handsome.

Yeosang yang membangun kekayaan dengan berinfestasi saham akhirnya mampu membuat bisnisnya sendiri tanpa bantuan ayahnya. Meski tak mau mengakuinya, kemampuan alaminya dalam mendapatkan uang mengingatkannya pada ayahnya. 

Perusahaan kecil rintisan yang ia investasikan dengan murah hati tumbuh menjadi Unicorn. Dengan keterampilannya dalam berinvestasi, ia mampu mengubah bisnis yang hanya di kelola satu orang menjadi perusahaan yang beroprasi berskala besar hanya dengan kurun waktu tiga tahun. 

"Jadi kau mengambil jurusan musik klasik, dan itulah pemicu ketertarikanmu pada musik pop. Tetapi aku penasaran apa yang membawamu menjadi seperti sekarang? adakah sesuatu yang menginspirasimu?" Seorang reporter bisnis global bertanya kepada Yeosang. 

"Aku menyadari bahwa meskipun kebutaan itu mempesona dan mulia, ada kalanya hal itu menjadi jebakan." Jawab yeosang samar-samar setelah memikirkan jawaban itu.

.
.

Setelah kembali ke dunia ini, dapat Yeosang rasakan bahwa para member telah berubah secara perlahan. Rasanya seperti akhirnya ia menyadari bahwa sudah waktunya untuk melepaskan setelah begitu lama berpegang teguh pada mimpi itu.

Sebelum ke dunia Z dan bertemu dengan para pria yang mengenakan topi fedora hitam mereka hanyalah anak laki-laki. Dan setelah mereka keluar dari terowongan itu, mereka kembali sebagai orang dewasa.

Saat menyadari bahwa para member telah berubah, saat itulah ia sadar bahwa ia juga telah berkembang.

Hingga saat ini, kerja keras dan upaya mereka untuk mewujudkan impiannya terasa sangat mulia karena mereka meneria takdir begitu saja seolah itu adalah misi langsung dari sang pencipta. Rasanya mimpi itu adalah satu satunya jalan yang benar.

Karena itulah, hidup untuk hal lain selain mimpi-mimpi itu terasa seperti pengecut dan memalukan. Itulah yang dirasakan para member sebelum pergi ke dunia Z.

Mereka terjebak dalam perangkap kebutaan. 

Namun pada saat di dunia Z, mereka belajar betapa berharganya emosi, seni, mimpi, dan harapan. Pada saat yang sama pula, mereka menyadari betapa mengerikannya mempercayai kebutaan. 

Setelah kembali ke dunia ini para member sepakat untuk mengejar impiannya seperti di awal. Masing-masing dari mereka menyimpan benih baru yang beragam di hati mereka. Yeosang menyadarinya dan percaya jika para member lain juga merasakan hal yang sama.

Meskipun uang mungkin tampak bertentangan dengan seni, namun seni tidak akan ada tanpa uang.

Secara historis, seni diciptakan untuk kesenangan para bangsawan, dan sebagai bentuk protes atas sebuah kebenaran.

Semakin banyak seni yang lahir, uang menjadi hambatan terbesar dalam grup pada saat itu. Dan Yeosang memutuskan untuk mengatasinya secara langsung.

Dalam waktu singkat ia menemukan kembali dirinya sebagai pemimpin dunia investasi dan fokus pada keuntungan yang pasti. Dan ia juga berinvestasi dalam seni dan mengambil resiko besar kehilangan banyak uang. 

Novel Hongjoong-lah salah satunya.