Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chaewon takut sekali. Tubuhnya gemetar hebat. Keringat dingin mengalir di seluruh tubuhnya. Matanya sembab karena terlalu banyak menangis.
Setelah kejadian tadi bersama Felix, dia sekarang bersembunyi di ruang olahraga. Dia bersembunyi di balik meja yang sempat dibuat persembunyian oleh Karina, Lia dan Yangyang tadi.
Chaewon ingin menangis dengan keras rasanya. Dia sangat merasa bersalah sekali telah meninggalkan Felix. Namun tadi Felix lah yang menyuruhnya untuk pergi. Chaewon menyesali semuanya, dia seharusnya tidak pergi walau Felix menyuruhnya pergi, seharusnya dia di sana membantu Felix.
Chaewon menjambak rambutnya frustrasi. Sudah sejak tiga puluh menit dia bersembunyi di ruangan ini. Dia bingung sekarang, dia harus bergerak atau tetap di sini karena dia tahu cepat atau lambat, boneka Anna akan menemukannya.
Chaewon mengecek hpnya ingin mengirim pesan pada Felix, memastikan pemuda itu baik-baik saja. Tapi sial beribu sial, baterai hpnya habis karena lupa mengisi daya. Chaewon menggerutu pelan dengan air mata yang kembali mengalir di pipinya.
Tap tap tap
Dia langsung mematikan hpnya ketika mendengar suara langkah kaki. Dia menahan nafas, air matanya mengalir dengan deras begitu saja karena rasa takut. Tubuhnya bergetar dengan keringat dingin membasahi tubuhnya.
"Chaewon." suara seseorang memanggilnya dengan halus.
"Felix?" ucap Chaewon pelan. Dia yakin jika itu suara Felix.
"Chaewon." Lagi, suara itu memanggil namanya lagi.
Chaewon yakin jika itu suara Felix. Perasaan senang membuncah di dadanya. Felix baik-baik saja, dia senang dengan hal itu.
Dia keluar dari persembunyiannya dengan senyum yang merekah namun senyumannya langsung luntur ketika melihat ada siapa di ruang itu.
Dia bukan Felix....
Tapi... Boneka Anna...
Boneka Anna menyeringai menatapnya.
"Ini jebakan." Chaewon mematung di tempat, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia yakin tadi yang memanggilnya Felix, tapi kenapa yang ada adalah boneka Anna bukan Felix?
"Hihihi kamu ketahuan," ucap boneka Anna sambil menodongkan pisau yang ada di tangannya.
AAAAAAAAA
Chaewon berteriak dan ingin kabur namun langkahnya kurang cepat, boneka Anna lebih cepat darinya. Dengan cepat boneka Anna menusuk lehernya dengan pisau lalu menggorok leher Chaewon sampai ingin putus.
