Dua puluh enam

5K 503 13
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

"Lo tunggu di sini Jen, kita bakal selesaiin permainan ini," ucap Jaemin sambil bersiap mengambil alat apa pun yang bisa dia gunakan untuk melawan boneka Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tunggu di sini Jen, kita bakal selesaiin permainan ini," ucap Jaemin sambil bersiap mengambil alat apa pun yang bisa dia gunakan untuk melawan boneka Anna.

"Enggak, gue harus ikut. Gue yang mulai permainan ini, dan gue juga harus ikut buat nyelesaiin permainan terkutuk ini." Jeno bangun dari posisi setengah berbaringnya sambil memegangi perutnya yang terluka.

"Tapi lo luka, gue nggak mau luka Lo makin parah," ucap Jaemin yang sudah memegang sebuah botol kaca bekas.

"Jaemin bener Jen, kamu lagi luka, lebih baik kamu di sini aja," ucap Karina.

"Enggak, pokonya gue juga harus ikut."

Jaemin menghembuskan nafas kasar, "Oke, tapi lo di tengah, biar gue di depan dan Renjun Junkyu di belakang," ucap Jaemin.

Jeno mau protes, namun urung ketika melihat tatapan tajam dan dingin milik Jaemin. Jeno memutuskan mengangguk saja, lebih baik seperti ini dari pada dia harus berdiam diri di sini sedangkan teman-temannya berjuang melawan boneka Anna.

Renjun memegang sapu sebagai senjata dan Junkyu membawa pot bunga keramik kecil yang bunganya sudah dia keluarkan. Sedangkan Karina dan Jeno tidak membawa apa-apa, Karina bertugas membantu Jeno berjalan.

"Udah siap kan?" tanya Jaemin yang sudah berdiri di depan pintu bersiap untuk membuka pintu.

Semua mengangguk mantap menjawab pertanyaan Jaemin. Semua sudah bertekad untuk segera menghentikan permainan setan ini. Apa pun yang terjadi, mereka akan menerimanya yang penting permainan ini bisa dihentikan.

Jaemin menekan gagang pintu ke bawah lalu pintu pun terbuka. Jaemin berjalan lebih dulu keluar diikuti dengan yang lain.

Mata mereka menatap ke sekeliling untuk mencari keberadaan boneka Anna. Sejauh ini mereka tidak melihat adanya boneka Anna.

"Kayaknya dia ada di atas," ucap Jeno.

Mereka berjalan sampai ke tengah-tengah ruangan lalu menatap ke segala sini untuk mencari boneka anna, memastikan bahwa boneka Anna memang tidak berada di lantai satu.

"Nggak ada Jaem, kayaknya bener tuh boneka sialan ada di atas," ucap Renjun yang berada di barisan belakang bersama Junkyu.

Jaemin mengangguk lalu mulai berjalan ke arah tangga diikuti oleh yang lain. Mereka semua mulai berjalan menaiki tangga.

Di belakang sana Renjun dan Junkyu merasa tubuh mereka meremang. Punggung mereka terasa dingin dan mereka merasa ada yang memperhatikan mereka.

"Jun, gue kok merinding ya," ucap Junkyu dengan berbisik.

Hide or Die | 00 Line (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang