Dua puluh tujuh (END)

6.8K 535 30
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Pagi harinya mereka langsung menelpon polisi dan memberitahu warga setempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi harinya mereka langsung menelpon polisi dan memberitahu warga setempat. Warga setempat sangat terkejut ketika mendengar kejadian ini. Apa lagi terdapat banyak korban dalam kejadian ini.

Polisi meminta beberapa keterangan pada Renjun, Jaemin dan Yoshi. Mereka menjelaskan dengan detail tentang kejadian ini. Dari awal tentang pembahasan permainan setan sampai permainan berakhir. Jaemin menjelaskan tentang kematian teman-temannya yang dia lihat, begitupun Renjun dan Yoshi.

Jeno dan Junkyu langsung dibawa ke rumah sakit untuk segera dilakukan penanganan. Sedangkan dua gadis yang selamat hanya terbengong di sofa. Para ibu-ibu setempat menemani mereka dan berusaha memberikan kata-kata penenang.

Mereka semua menatap mayat teman-temannya yang sudah dibungkus oleh kantong mayat. Mereka semua menatap dalam diam ketika satu per satu kantong mayat itu di bawa masuk ke dalam ambulans.

Karina dan Yeji kembali menangis ketika potongan kejadian yang mereka alami berputar kembali dalam otak mereka.

Ibu-ibu yang berada bersama mereka langsung memeluk tubuh Karina dan Yeji. Ibu-ibu itu merasakan tubuh Karina dan Yeji panas dan bergetar.

Jaemin, Renjun dan Yoshi mendekat ke arah Karina dan Yeji yang masih menangis dalam pelukan ibu-ibu.

Karina dan Yeji melepas pelukannya dari ibu-ibu lalu menatap ketiga teman laki-lakinya yang selamat. Yoshi langsung membawa Yeji ke dalam pelukannya lalu membisikkan kata-kata penenang.

Jaemin menghembuskan nafas pelan lalu menarik tubuh Karina untuk dia peluk. Jaemin tidak ada maksud apa pun, dia hanya ingin menenangkan Karina. Pasti Karina sangat terpukul apa lagi Jeno sekarang dilarikan ke rumah sakit.

"Semua udah berakhir, kita berhasil walau kita harus kehilangan banyak teman-teman kita," ucap Jaemin sambil menepuk pelan punggung Karina yang bergetar.

"Jaemin maaf. Maaf karena nggak bisa nyelametin Lia," ucap Karina di sela-sela tangisannya.

Jaemin tidak menjawab, pemuda itu hanya diam. Jaemin tidak pernah menyalahkan Karina atas kepergian Lia. Jaemin menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Lia. Jaemin merasa kepergian Lia adalah salahnya. Harusnya waktu itu dia membawa Lia bersamanya, dan melindungi Lia. Tapi Jaemin tidak tahu bahwa permainan ini benar-benar bisa menghilangkan nyawa, dan Lia ada dalam salah satu korban dalam permainan setan ini.

"Lia maafin aku." Akhirnya air mata yang dari tadi dibendung keluar dari mata indah Jaemin.







***







Hide or Die | 00 Line (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang