Enam belas

4.6K 493 11
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Hyunjin dan Yeji terus berlari menjauhi apapun yang ada di belakang mereka tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin dan Yeji terus berlari menjauhi apapun yang ada di belakang mereka tadi. Suara langkah kaki samar terdengar hingga membuat Hyunjin langsung menarik tangan Yeji dan membawanya berlari.

Soobin entah kemana. Mereka berdua tidak melihat Soobin setelah berlari tadi, Soobin menghilang begitu saja seperti tertelan bumi. Karena lelah, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di tengah lorong.

Suana gelap lorong membuat mereka sulit untuk menemukan tempat persembunyian lain. Yeji menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menangis dalam diam di sana.

Hyunjin yang melihat itu hanya bisa menghela nafas. Dirinya kemudian kembali menarik tangan Yeji dengan lembut, Hyunjin tau di sini tidak aman jadi sebaiknya mereka segera pergi sebelum boneka Anna kembali menemukan mereka.

Hyunjin dan Yeji tiba di workspace atau ruang kerja. Itu tempat yang belum dibuka sama sekali oleh mereka dan teman-temannya sejak mereka datang ke villa ini.

Tempat ini memang di khususkan bagi pengunjung yang memiliki pekerjaan yang mendadak. Ruangan ini bisa digunakan untuk berkerja dan rapat tanpa takut ada gangguan karena ruangan ini kedap suara.

Mereka mengambil kesempatan untuk beristirahat sebentar di sana. Rasanya lelah sekali setelah berlari, apalagi sebelumnya mereka berjalan-jalan tak tentu arah untuk mencari keberadaan teman-teman mereka.

Awalnya suasana hening. Namun kemudian, terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Sontak saja mereka berbalik untuk melihat siapa yang datang.

Namun sebuah pisau melayang di udara membuat mata mereka melotot kaget. Dengan cepat Hyunjin menarik tangan Yeji untuk merendahkan dirinya. Pisau itu melayang di atas kepala mereka dan berakhir tertancap pada lemari di belakang mereka.

Yeji berteriak histeris ketika boneka Anna menghampirinya dan Hyunjin. Tanpa pikir panjang, Hyunjin langsung meraih apapun yang bisa dia raih lalu dia mengambil buku-buku tebal yang tersusun di atas meja tidak jauh dari tempatnya, Hyunjin langsung mengambilnya dan melemparkannya pada boneka Anna.

Lemparan itu beberapa kali mengenai boneka Anna tapi tidak membuat boneka itu mundur. Dengan tiba-tiba boneka Anna meloncat ke arahnya dan langsung mencekik lehernya dengan kuat.

Yeji tentu tidak diam saja melihat kembarannya diperlakukan seperti itu. Yeji mengambil sebuah pot bunga kaca yang cukup besar lalu melempar pot itu ke arah kepala boneka Anna.

Pot itu pecah dan serpihannya melukai kulit wajah Hyunjin tapi hal itu juga berhasil membuat boneka Anna melepas cekikannya pada Hyunjin dan terlempar menabrak lemari.

Hyunjin mengabaikan pipinya yang berdarah akibat serpihan pot bunga yang menggores pipinya, dia langsung dengan sigap menggandeng tangan Yeji dan membawanya lari dari tempat itu. Meninggalkan boneka Anna yang mulai bergerak.

Mereka selamat karena boneka Anna tidak menangkap eksistensi mereka setelah bangkit.

Hyunjin membawa Yeji menuruni tangga dengan terburu-buru. Yeji menutup mulutnya yang terbuka akibat kaget dengan banyaknya darah yang tercecer di lantai.

Hyunjin membawa Yeji ke kamar sebelah kiri dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat tumpukan mayat penuh darah terkumpul di kamar itu.

Mereka berdua tahu jika itu teman-teman mereka, namun mereka tidak tahu siapa saja itu karena mayat dalam kondisi terkelungkup.

Yeji bahkan sampai berteriak histeris melihat hal itu. Memegangi mulutnya dengan kuat ketika perutnya terasa di aduk dan ingin memuntahkan isinya.

Hyunjin langsung menarik tangan Yeji untuk membawanya pergi dari sana. Dia membawa Yeji ke arah dapur lalu saat hendak membuka pintu kamar mandi, kamar mandi terkunci. Awalnya dia cukup kaget karena ada tiga pisau yang menancap di pintu itu.

Hyunjin mengetuknya dengan keras, "Buka!" Teriaknya.

Orang yang ada di dalam terkejut namun ketika mendengar suara Hyunjin, dia langsung membuka pintunya dengan cepat.

Seungmin menarik tangan Hyunjin masuk beserta Yeji yang ada di belakangnya lalu dengan cepat kembali menutup pintu dan menguncinya.

"Syukurlah kalian selamat," ucap Seungmin setelah berhasil mengunci pintu.

"Min, sebenarnya apa yang terjadi? Gue lihat banyak mayat min." Hyunjin meremas kedua pundak Seungmin dengan keras, menyalurkan rasa kejut yang dia alami sebelumnya.

"Boneka sialan itu yang ngebunuh mereka, g-gue lihat dengan ma-mata gue sendiri." Seungmin berucap gagap karena kembali mengingat kejadian-kejadian sebelumnya yang menimpanya.

"Anjing!! Sialan!! Harusnya gue sama Yeji nggak ikut permainan setan ini!! Bangsat!!" Hyunjin mengepalkan tangannya lalu memukul tembok sebanyak dua kali.

"Kita tadi juga bareng Soobin, ta-tapi dia tiba-tiba ngilang waktu kita lari," ucap Yeji di sela-sela tangisannya.

"So-soobin?" Seungmin menegang mendengar nama itu.

"Iya, lo kenapa? Kenapa wajah lo pucat gitu?" tanya Yeji bingung.

"Ta-tapi So-soobin udah ma-mati," ucap Seungmin dengan bergetar.

"Lo jangan asal ngomong anjing!! Soobin tadi sama kita!!" Hyunjin yang emosi mencengkram kerah baju Seungmin.

Seungmin yang ikut emosi langsung membalas mencengkam kerah baju Hyunjin, "Soobin udah mati! dia bukan soobin!"

Dengan kasar Seungmin melepaskan cengkraman tangan Hyunjin yang ada di kerah bajunya. "Soobin jatoh dari lantai dua bangsat!! Karena boneka setan itu!!"

Tubuh Hyunjin dan Yeji melemas. Yeji bahkan sampai terduduk di lantai sambil menutup mulutnya tidak percaya. Jadi yang tadi berbicara dengan mereka bukanlah Soobin teman mereka? Terus siapa? Hantu Soobin?

"Ja-jadi yang jatoh i-itu Soobin sendiri?' tanya Yeji.

"Iya!! Soobin udah mati!!"

"Min, gue sama Yeji tadi beneran ketemu sama Soobin, kita juga bicara dan dia bilang dia lihat ada yang jatoh," ucap Hyunjin.

"Tapi Soobin udah mati jin, dan Soobin sendiri yang jatoh dari lantai dua."

"Te-terus, yang tadi itu siapa?"
























"Te-terus, yang tadi itu siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_BERSAMBUNG_

23 Juli 2023

Hide or Die | 00 Line (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang