Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta
Jangan lupa makan hari ini
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Haechan, Yoshi dan Jihoon satu ruangan. Mereka bertiga bersembunyi di perpustakaan. Perpustakaan ada di lantai dua sayap kanan. Mereka sedang bersembunyi di balik salah satu meja perpustakaan.
"Gue udah bilang nggak usah aneh-aneh, gini kan jadinya." Yoshi baru saja membaca pesan dari Junkyu tentang Soobin yang jatuh dari lantai dua.
"Bangsat!! Jadi Soobin udah mati?!!" Jihoon mengepalkan tangannya kuat sampai kuku jarinya memutih.
"Sialan!! Permainan sialan!!" Haechan memukul meja yang menjadi persembunyiannya.
"Terus sekarang kita harus gimana anjing?!" tanya Jihoon.
"Gimana apanya? Ya nunggu giliran buat mati," ucap Yoshi santai.
"Jangan asal ngomong. Gue nggak mau mati!" ucap Haechan.
"Lo pikir gue ngomong gitu, gue mau mati gitu?"
"Terus maksud lo apa ngomong gitu?"
"Terus mau gimana lagi? Emang lo tau cara biar permainan ini berhenti?"
"Kita kabur dari sini. Yang terpenting kita harus bisa keluar dulu dari villa ini." Ucapan Haechan membuat Yoshi dan Jihoon menghela nafas kasar.
Braakkkk
"Anjing!!" Jihoon mengumpat karena kaget.
Haechan mengintip siapa yang datang. Dia menghela nafas lega ketika melihat bukan boneka Anna yang datang.
"Karina sama Lia." Haechan memberitahu kedua temannya.
Mereka bertiga keluar dari persembunyiannya lalu menghampiri Karina dan Lia yang kebingungan mencari tempat sembunyi.
"Kalian."
AAAAAAAAA
Kedua gadis itu berteriak kaget ketika mendengar suara Jihoon. Lalu menangis lega karena melihat ketiga teman laki-lakinya itu.
"Kalian kenapa nangis? Kalian habis ketahuan?" tanya Yoshi.
"So-soobin Soobin ja-jatuh te-terus yang.... Yangyang... " Lia sulit berbicara karena nafasnya sesak kebanyakkan menangis.
"Kenapa? Yang jelas kalau ngomong," ucap Jihoon.
"Yangyang? Kenapa sama Yangyang?" Haechan berjalan ke arah Karina dan Lia. "Jawab gue anjing! Kenapa sama Yangyang?!" Haechan membentak Karina dan Lia.
Haechan dan Yangyang sudah bersahabat sejak lama bersama dengan Jeno, Jaemin dan Renjun juga. Emosinya naik ketika nama sahabatnya itu disebut. Haechan takut terjadi sesuatu dengan Yangyang.
"Chan sabar dulu, biar mereka tenang dulu." Yoshi menepuk punggung Haechan menenangkan.
Karina menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan berusaha mengontrol diri untuk berhenti menangis.
"Gue sama Lia tadi sembunyi berempat sama Yangyang Soobin. Soobin lebih dulu ketahuan sama boneka itu. Boneka itu ngedorong Soobin dari lantai dua sampai jatuh ke bawah." Karina kembali menangis ketika mengingat hal itu.
Haechan, Jihoon dan Yoshi tidak terkejut karena mereka sudah lebih dulu tahu, tapi tetap saja mereka merasa marah.
"Terus Yangyang? Yangyang dimana?" tanya Haechan.
"Yangyang masih di sana ngelawan boneka itu. Dia nyuruh kita pergi dari sana."
"Kenapa lo ninggalin dia anjing!!" Rahang Haechan mengeras, tangannya mengepal kuat.
"Dia nyuruh kita pergi Chan, gue juga bingung mesti ngapain. Boneka itu gila." Karina mengacak rambutnya frustasi.
"Bangsat!! Gimana pun situasinya, Lo harusnya nggak ninggalin Yangyang sendirian di sana. Kalau sampai terjadi sesuatu sama Yangyang, gue nggak akan maafin lo berdua!!"
Karina dan Lia hanya bisa menangis. Mereka juga tidak berdaya. Di satu sisi mereka merasa bersalah dengan Yangyang, di sisi yang lain mereka takut mati.
Mereka masih ingin hidup lebih lama dan nggak mau mati konyol karena permainan ini.
"Chan tenang, mereka juga pasti nggak mau ninggalin Yangyang tapi situasi yang maksa mereka." Yoshi kembali menenangkan.
"Aaakkkhhh." Haechan mengacak rambutnya kasar, "Yangyang sahabat gue. Kalau dia sampai kenapa-kenapa, apa yang bakal gue bilang ke orang tuanya."
"Yangyang juga sahabat gue Chan, sahabat kita semua, walau lo lebih lama sahabatan sama dia, tapi dia tetep sahabat kita juga Chan. Gue juga nggak mau Yangyang kenapa-kenapa. Gue juga terpaksa ninggalin dia di sana," ucap Karina sambil menangis.
"Udah Chan, kita berdoa semoga Yangyang baik-baik aja. Siapa tahu Yangyang berhasil lolos terus sembunyi di tempat lain."
Haechan tidak menjawab. Dia menendang kursi yang ada di dekatnya lalu pergi menuju pintu perpustakaan.
"Lo mau kemana?" Jihoon menggenggam lengan Haechan.
Haechan menipis dengan kasar tangan Jihoon, "Bukan urusan lo." Kemudian Haechan berlalu pergi meninggalkan perpustakaan.
Sedangkan teman-temannya menghela nafas berat sambil melihat kepergiannya.
_BERSAMBUNG_
17 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide or Die | 00 Line (✓)
FanfictionPermainan petak umpet dimulai. Sembunyi jangan biarkan dia menemukanmu atau kamu akan mati. "Hihihi kamu ketahuan" ⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT Start : 11 Juli 2023 Finish : 05 Agustus 2023 ©windyzulia, 2023 🥇🥈🥉 🎖️ Nomer 1 di #karina (20/07/23) 🎖️...