Dua puluh lima

4.6K 512 18
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Seseorang menarik Yeji dan langsung membekap mulutnya dan menarik tubuhnya ke dalam kamar mandi lalu menutup pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seseorang menarik Yeji dan langsung membekap mulutnya dan menarik tubuhnya ke dalam kamar mandi lalu menutup pintu. Yeji panik dan memberontak untuk melepaskan diri.

"Ssst, ini gue Yoshi," bisik seseorang yang masih membekap mulut Yeji agar Yeji tidak berteriak dan membuat boneka Anna datang kemari.

Yoshi melepaskan bekapannya dari mulut Yeji. Gadis itu menghela napas lega ketika melihat orang di hadapannya benar-benar Yoshi.

"Lo lagi dikejar boneka setan itu?" tanya Yoshi ketika Yeji mulai tenang.

Yeji berjongkok lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, Yeji kembali menangis di sana.

"Boneka itu... Boneka itu hikss."

Yoshi ikut berjongkok dan langsung memeluk tubuh Yeji. Pemuda itu menepuk punggung Yeji pelan, berusaha menengkannya.

"Sssttt, tenang."

"Boneka itu bunuh Hyunjin Yosh. Saudara gue dibunuh sama dia hiks..."

Yoshi terkejut mendengarnya. Yoshi semakin mengeratkan pelukannya pada Yeji. Pemuda itu berpikir, pasti Yeji sekarang sedang shock dan terluka akibat melihat saudaranya dibunuh boneka Anna, jadi Yoshi berusaha memberikan Yeji ketenangan.

"Yosh... Gue harus gimana hikss... Hyunjin mati demi gue. Secara nggak langsung gue penyebab dia mati hiks..."

"Enggak. Hyunjin mati bukan karena lo tapi karena permainan sialan ini. Hyunjin kakak kembar lo, kalau gue jadi Hyunjin, gue juga pasti bakal lakuin apapun biar adik kembar gue bisa selamat."

"Ta-tapi hikss..."

"Ssttt, semua ini terjadi udah takdir. Gue yakin Hyunjin seneng ngelihat lo selamat. Jadi jangan nyalahin diri lo lagi."

"Gue... gue mau pulang. Gue... gue... nggak mau di sini."

"Ssttt, tenang... Iya lo pasti bakalan pulang."

Yoshi melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata Yeji dengan lembut.

"Ayo pergi dari sini... Gue bakal lindungin lo," ucap Yoshi lalu berdiri.

Yoshi tersenyum ke arah Yeji yang masih berjongkok sambil menatapnya sesegukan. Yoshi mengarahkan telapak tangannya pada Yeji, dengan ragu Yeji meraih telapak tangan itu. Yoshi langsung menggenggam tangan Yeji dan membantunya untuk berdiri.

"Kita pergi dari sini. Gue janji bakal bawa lo pulang dengan selamat."












***














Hide or Die | 00 Line (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang