BIMA POV :
Aku terbangun dari tidurku di sebuah kamar Rumah Sakit.
Aku melihat di depanku, wanita itu sudah membuka matanya menatapku.
Aku berusaha mengumpulkan kesadaranku.
Kepalaku agak pusing.Aku melihat jam yang ada di tanganku pukul 01.15 dinihari.
"Kamu sudah sadar?
Apa masih sakit?"Tanyaku sambil mengucek-ngucek mataku yang masih buram.
Wanita itu mencoba bangun dari tidurnya,namun gerak nya terhenti kemudian dia terlihat kesakitan sembari memegangi perutnya.
Aku menghampirinya.
"Perutmu sakit?
Kamu sudah makan?"Tanyaku
"Belum, hanya pagi sebelum berangkat kerja"
JAwabnya sembari Menahan sakit.
"Kenapa jam istirahat tidak makan?"
Tanyaku lagi.
"Tidak sempat pak, saya ketiduran."
Jawabnya kesakitan
"Tunggu sebentar,aku akan panggilkan dokter."
Aku berjalan meninggalkan nya menuju para perawat yang sedang berjaga malam.
Memberi tahukan bahwa dia sudah sadar dari pingsan nya.Seorang perawat bergegas menuju kamarnya sambil membawa beberapa peralatan medis di tangan nya.
Aku mengikuti perawat itu dari belakang.
"Perut nya kosong,
ini gejala magh.
Asam lambung nya naik."Ucap perawat itu sambil memeriksa mutia.
Aku memperhatikan nya di sebalah perawat."Nanti saya ke sini lagi mengantarkan obat, obatnya langsung di minum. 1 jam kemudian harus segera makan"
Ucap perawat itu,lalu bergegas pergi.
Tak lama aku meminum kan obat yang di berikan perawat itu pada mutia.
Dia harus segera makan dalam 1 jam' pikir ku.
Aku memesankan makanan lewat ojol di ponselku.
Ternyata ada yang masih berjualan bubur di tengah malam seperti ini.
Aku segera memesan nya.Setelah 30 menit berlalu.
Driver ojol memberi pesan bahwa dia sudah ada di lobyy rumah sakit."Aku ke lobyy dulu, ambil makanan."
Ucapku pada mutia.
Dia terbaring lemah.
Hanya menatap kepergianku dari ruangan itu.Tak lama aku kembali membawakan bubur yang masih hangat.
"Bagaimana perutmu? Masih sakit?"
Tanyaku sambil membuka bungkus makanan itu.
"Sedikit membaik, pak.
Tidak selerti tadi"Jawabnya lemah.
"Duduk dulu,dan makan ini. Habiskan!
Aku akan keluar sebentar membeli sesuatu"Ucapku sambil memberikan semangkuk bubur pada mutia.
.
Kurang lebih dua jam berlalu.
Aku kembali dengan membawa sekantung besar makanan.Ada beberapa roti,biskuit,pisang,anggur dan beberapa buah lain.
Serta beberapa botol air mineral.Wanita itu sudah tertidur di ranjang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutia & Bimasena
RomanceMutia (Tia) adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun yang memiliki satu orang anak. ia selalu di anggap tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada suaminya. Pada suatu hari Tia harus bercerai dengan suaminya, karena suami nya berselingkuh dengan s...