Tia POV :
Dipagi buta,saat matahari masih bersembunyi kami sudah sangat sibuk untuk bersiap pergi ke rumah Mas Ibran, untuk memulangkan Gio.
Di perjalanan,Gio terus merengek ingin tinggal bersama ku dan Mas Bima.
Dengan alasan Mas Ibran dan Nasya yang sering sekali cekcok.
Aku akan sangat senang sekali jika Gio bisa tinggal bersama denganku.
Di tambah,Mas Bima pun menyambut keinginan Gio itu dengan baik.
Tapi sekali lagi,kami harus meminta persetujuan dulu dari Mas Ibran.Sesampainya di rumah Mas Ibran.
Gio menangis tak ingin kami tinggalkan,Ia terus merengek pada ayahnya agar dapat ikut dengan kami."Pokonya Gio pengen sama Amiii...
Pengen tinggal sama Ami sama Aba.."Teriak Gio sambil menangis,merengek pada Mas Ibran.
"Iyah,nanti Gio nginep lagi di rumah Ami.
Tapi sekarang Gio harus sekolah karena sebentar lagi akan ada ujian semester"Ucap Mas Ibran berusaha menenangkan
"Iyah sayang, nanti Ami kesini lagi jemput Gio,yah.
Gio yang semangat sekolah nya,
Ami janji nanti liburan sekolah Gio tinggal di rumah Ami"Ucapku berusaha menenangkan Gio juga.
Air mataku menggenang,kemudian mengalir ke pipiku,namun aku segera menyekanya,tak ingin Gio melihat.
Kulihat tangis nya mereda,Gio menatap wajahku."Beneran,Ami?
Nanti libur sekolah Gio tinggal di rumah Ami?"Tanya nya penuh harap.
"Iyah sayang"
Ucapku sambil tersenyum
"Iyah,nanti Aba juga akan belikan Gio hadiah.
Jika nilai ulangan Gio bagus.
Jadi,, semangat yah belajar nya"Tambah Mas Bima sambil mengelus kepala Gio.
Membuat anak itu benar-benar berhenti menangis.
Mas Ibran hanya diam membisu,
Dan ibu masih dengan senyumnya yang ramah.
Sedangkan Nasya,
Aku tidak melihat nya sedari tadi.Setelah berhasil membujuk Gio,
Aku dan Mas Bima melanjutkan perjalanan kami menuju sebuah tempat di luar kota.Di perjalanan, perasaan ku campur aduk.
Antara senang dan sedih.
Aku sangat senang bisa berliburan bersama suamiku.
Tapi di sisi lain,hatiku seperti teriris saat mengingat Gio merengek minta ikut."Sayang,, aku janji nanti akan bawa Gio berlibur juga"
Ucap Mas Bima menggenggam tangn ku,sambil menyetir di sebelah ku,
Seolah ia bisa membaca apa yang sedangku pikirkan.
Aku hanya menatapnya dan tersenyum kecil."Aku ingin bersenang-senang di liburan kita ini,bukan bersedih.
Aku gak mau liat kamu murung saat kita berlibur"Ucap nya lagi
"Iya Mas,maaf aku gak akan murung lagi.
Trimakasih Mas,sudah sangat baik pada Gio"Jawabku dengan mata berkaca-kaca.
Tak bisa di pungkiri,Mas Bima memang begitu baik pada Gio meskipun Gio bukan darah daging nya.Setelah sekitar tiga jam perjalanan.
Akhirnya kami sampai di tempat tujuan kami.
Sebuah tempat yang berada di tepi pantai yang indah."Kita istirahat dulu yah sayang,
Kamu pasti lelah."Ucap mas Bima
Kami pun memesan sebuah kamar di salah satu penginapan yang berada tak jauh dari bibir pantai.
Suasana hotel yang klasik,bergaya eropa membuat suasana hatiku menjadi lebih baik.
Kami terlebih dahulu memesan makanan di bining room hotel dan mengambil beberapa menu yang di sediakan secara Butfet, setelah sebelum nya kami chekin terlebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/302967433-288-k330210.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutia & Bimasena
RomanceMutia (Tia) adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun yang memiliki satu orang anak. ia selalu di anggap tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada suaminya. Pada suatu hari Tia harus bercerai dengan suaminya, karena suaminya berselingkuh dengan se...