TIA POV :
Hari ini aku merasa mood ku berantakan.
Hati ku sakit sekali,tapi aku sendiri tidak tahu apa sebabnya.Sedari pagi tadi, saat Mas Bima berangkat bekerja aku masih belum bisa berhenti menangis.
Rasanya sedih sekali di tinggal di rumah ini sendirian.Iyah,padahal memang biasa nya juga sendirian.
Mungkin ini bawaan bayi.
Jam menunjukan pukul 11.30 siang.
Beberapa menit lagi Mas Bima beristirahat,aku akan menelfon nya nanti.
Sambil menunggu waktu istirahat Mas Bima tiba, aku menyibukan diri di dapur.
Untuk memasak beberapa menu.Aku memasak sayur bayam untuk ku makan sekarang dan iga bakar madu untuk nanti saat Mas Bima pulang.
Semenjak hamil,selera makan ku menurun.
Aku hanya bisa makan sayur dan buah.
Sedangkan daging-dagingan aku merasa mual.Jam menunjukan pukul 12.15 siang
Aku meraih handphone ku dan segera menelfon suami ku.
"Hallo Assalamualaikum?"
Ucap ku,masih sambil sibuk memasak
"Waalaikum'salam..,
Istriku tersayang lagi ngapain?"Jawab suara yang sangat aku tunggu-tunggu. Ini sangat membuat mood ku kembali bagus.
"Aku lagi masak,Mas.
Iga bakar madu,kesukaan Mas"Jawabku sambil tersenyum
"Jangan repot-repot,sayang. Aku gak mau kamu kelelahan"
Jawabnya terdengar khawatir,aku sangat suka mendengarnya.
Aku selalu merasa di cintai saat ia sedang khawatir."Enggak,Mas.
Aku gak cape.
Mas,cepet pulang aku kangen banget"Ucapku,kurasakan air mataku mengalir perlahan
"Iyah sayang..,
Sabar yah sebentar lagi pulang ko- ...""Eh Bim,,!
Kayaknya lu nanti di jawa bakalan satu tim sama karisa deh"Tiba-tiba terdengar suara Pak Dito di tengah percakapan kami.
Aku menghentikan aktivitas ku sebentar.
Menunggu apa yang akan mereka perbincangkan lagi.
"Brisik lu!
Gua lagi telfon sama mutia!"Terdengar suara Mas Bima menjawab nya.
Suaranya kecil seperti berbisik dan terdengar kesal. Tapi aku tetap bisa mendengar semua nya dari sini."Sayang aku mau ke ruang meeting sebentar yah.
Ada yang harus aku urus. Kamu jangan terlalu capek,sebentar lagi aku pulang.
Assalamualaikum"jawab Mas Bima kemudian mematikan telfon nya.
Aku masih diam tak bergeming setelah telfon itu di tutup.
Mas bima akan satu tim dengan Karisa di jawa nanti?
Mengapa Mas terdengar seperti kawatir?
Itu membuat kepalaku sedikit pusing.Karisa, dulu wanita itu sangat menyukai Mas Bima.
Ternyata dia ikut di mutasi ke jawa dan akan satu tim dengan nya.Baiklah,
Tidak apa-apa!
Tidak akan terjadi apa-apa!
Kami sudah menikah sekarang, semua orang tau kami sudah menikah.
Karisa,aku yakin dia tidak akan macam-macam pada Mas Bima sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutia & Bimasena
RomanceMutia (Tia) adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun yang memiliki satu orang anak. ia selalu di anggap tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada suaminya. Pada suatu hari Tia harus bercerai dengan suaminya, karena suami nya berselingkuh dengan s...