BIMA POV :
Wanita itu benar-benar membuat ku gila!
Sudah bagus aku mau menolong nya membawa ke Rumah Sakit, sekarang malah memintaku membeli pakaian dalam.
Kurang ajar!
Di beri hati malah minta jantung!
Aku menyesal telah berbaik hati padanya.Aku masih merebahkan badan ku.
Melepas segala rasa penat di tubuh ku.Wanita itu,,,
Apa benar dia sebatang kara di sini?Jika terjadi apa-apa sekarang di rumah sakit,bukan kah itu menjadi tanggung jawabku?
Ah,sial!
Kenapa aku terus memikir kan-nya?!Masa bodo,dia bukan akak kecil yang harus di khawatirkan!
Tapi sekarang dia sedang membutuhkan pertolongan, tidak mengganti pakaian dalam dan baju,itu memang sangat tidak nyaman.
Sial!
Jika begini caranya aku tidak akan beristirahat dengan tenang!Nanti saya telfon ketika sudah sampai di toko pakaian dalam.
Aku mengirimi wanita itu pesan.
Pasti aku sudah hilang akal.
Aku lekas membangun kan tubuh ini dengan kuat, memaksanya untuk beranjak dari tempat tidur.
Entah apa yang mendorong ku melakukan semua ini,aku sendiri tidak mengerti.Aku bergegas menuju toko yang menjual pakaian dalam wanita di sebuah mall besar di sini.
"Ada yang bisa di bantu pak?"
Tanya seorang pegawai toko
"Iyah, saya mencari pakaian dalam wanita"
Jwabku sambil kebingungan
"Ukuran berapa pak?"
Tanya wanita itu
"Saya tidak tau"
Jawabku sambil menggaruk belakang telinga
"Untuk istrinya?"
Tanya wanita itu lagi
"Bukan"
wanita itu terlihat kaget, tak bergerak menatapku dari atas sampai bawah.
Ah,sial!
Dia pikir untuk siapa?
Aku?!Jawaban ku malah membuat diriku jadi semakin buruk lagi,menyebalkan!
"Tentu saja untuk istri saya mbak..hehe"
Ucapku sambil tertawa kaku.
Wanita itu terlihat lega dengan jawabanku.
Aku ingin sekali berteriak rasanya.
jika sekarang aku berada di pabrik mungkin aku akan berteriak dengan sangat kencang.Wanita itu membawakan beberapa setel pakaian dalam kepadaku. Merah,hitam,pink ahhh aku sangat frustasi melihat nya.
"Mau yang mana pak,untuk istrinya?"
Tanya pegawai toko itu.
Aku diam sejenak melihat 3 stel pakian dalam wanita itu.
Membayangkan sesuatu.
Kemudian segera tersadar.
Sambil menggeleng-gelengkan kepalaku."Saya telfon istri saya dulu mbak"
Ucapku kaku.
Aku segera menelfon mutia.."Halo pak?" Ucap wanita itu.
"Saya sudah di toko pakaian dalam. Mereka menanyakan ukuran dan menawari beberapa pilihan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutia & Bimasena
RomanceMutia (Tia) adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun yang memiliki satu orang anak. ia selalu di anggap tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada suaminya. Pada suatu hari Tia harus bercerai dengan suaminya, karena suami nya berselingkuh dengan s...