Bima POV:
Hari ini merupakan hari pertamaku bekeja kembali,setelah beberapa hari kemarin cuti.
Di tempat kerja,perasaanku selalu was-was akan Karisa yang berulah lagi.
Aku terus menghindari tempat-tempat yang berpotensi akan membuatku bertemu dengan nya.
Bahkan aku memilih untuk beristirahat di gazebo daripada harus makan siang di kantin.Jam menunjukan pukul 14.30
Tinggal beberapa jam lagi waktu pulang kerja tiba.
Aku sudah tidak sabar menunggu untuk segera pulang dan menemui istriku."Pak Bimasena,hari ini lembur dua jam yah,buat meeting sama Mr.Lee mau bahas soal target produksi"
Ucap Cindy, Administras sewing yang tiba-tiba muncul dan memberikan absensi lembur yang harus ku tandatangani.
Dan dengan terpaksa akupun menandatangani surat itu,
Kemudian memberikan nya kembali kepada Cindy, lalu ia berlalu meninggalkan ku."Sial!
Aku harus lebih lama lagi di sini,semoga saja Karisa tidak ikut lembur" bantinkuBeberapa menit saat kemudian,
Jam kerja sudah berlalu.
Para seluruh karyawan meninggalkan gedung.
Hanya tinggal tersisa beberapa Staf,Leader,Chief,Manager dan beberapa atasan lain, termasuk Karisa.Di ruang meeting Mr.Lee Sebagai Direktur yang memimpin jalan nya Meeting,
Membahas tentang banyak hal mengenai jalan nya produksi yang saat ini sedang menjadi fokus utama pembahasan kami.Aku melihat dari sudut mataku,Karisa yaang duduk di sebelah kanan terus memperhatikanku.
Dan aku menahan diri untuk tidak menoleh,agar tidak saling tertatapan dengannya.Setelah satu jam,Meeting selesai.
Semua orangpun pergi meninggalkan ruangan,kecuali aku yang masih harus melembur satu jam lagi untuk mengisi beberapa laporan dan berkas lainnya.
Setelah kupastikan semua nya beres,
Aku beristirahat sebentar untuk menjernihkan pikiran dan meregangkan otot-ototku yang tegang.
Berselang dari itu, aku melihat pintu ruangan itu terbuka ,dan muncul Karisa dari balik pintu itu.Aku memejamkan mata dan memijat dahiku, bersiap untuk menghadapi apa yang akan terjadi kali ini.
Ia melangkahkan kakinya perlahan,suara langkah dari sepatu pantoplenya memecahkan keheningan di ruangan ini.
Dia menghampiriku dan duduk di kursi kosong sebelahku.
Padanganku tetap lurus kedepan,pada layar laptop yang berada di meja Meeting,seolah tidak melihatnya.
Kulihat dari sudut mataku,ia mengeluarkan sesuatu dari tas yang ia genggam,kemudian meletaknnya di meja,tepat di hadapanku."Aku hamil anakmu,Bim!"
Ucapnya sambil meletakan tespack itu.
Aku melirik benda itu sebentar lalu mengalihkan pandangku lagi ke layar laptop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mutia & Bimasena
RomanceMutia (Tia) adalah seorang ibu muda berusia 25 tahun yang memiliki satu orang anak. ia selalu di anggap tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada suaminya. Pada suatu hari Tia harus bercerai dengan suaminya, karena suami nya berselingkuh dengan s...