00. Opening

737 56 1
                                    

Mimpi ini lagi. Aku sadar ini mimpi. Sudah ke berapa kalinya setelah aku bangun dari tidur panjangku? keluh Yujin. Kala lagi-lagi, di alam bawah sadarnya, ia memimpikan sosok lelaki berbalut pakaian putih bersih. Rambutnya hitam legam, senyum indah terpatri di bibirnya. Seperti mimpi-mimpi yang telah lalu, laki-laki itu menghampiri Yujin. Merengkuh Yujin dalam pelukan hangat.

Lalu, Yujin kembali berpindah. Dimana ia duduk di atas ayunan kayu pada sebuah taman. Memandangi kakinya yang terbalut sepatu kulit tebal untuk menahan dinginnya cuaca. Di mimpi ini, musim dingin menjelang. Laki-laki yang muncul pada hampir seluruh mimpinya itu kini hadir tepat di hadapan Yujin. Mengenakan coat cokelat panjang dipadukan dengan kaos turtle neck berwarna kuning telur.

"Selamat tinggal, Yujin," pamitnya kala Yujin berhasil mengangkat pandangan. Dia melambaikan tangan dan berbalik menjauhi Yujin, melangkah di atas jalan yang di kanan kirinya terdapat rangkaian bunga Lily of the Valley dan Peony.

Namun anehnya, di mimpi ini Yujin merasa sedih. Setiap langkah laki-laki itu membuat hati Yujin tersayat. Yujin enggan ditinggalkan. Tangannya mencoba menggapai walau tahu mustahil bagi si laki-laki untuk mendengarnya dan segera berbalik. Karena setiap Yujin memanggilnya, laki-laki itu akan menolehkan kepalanya seraya tersenyum. Tapi tetap melanjutkan langkahnya menapaki jalan yang lurus ke depan.

"Jangan pergi... Jangan tinggalkan aku...."

"Aku tetap berada di sisimu, Yujin."

Dalam derai air mata, Yujin menggapai dengan tangannya sekali lagi. Sebab, kakinya tidak bisa bergerak seperti diikat rantai tak kasat mata. "Tidak! Kumohon jangan pergi! Aku membutuhkanmu!"

Setelah itu, si laki-laki tertelan cahaya putih menyilaukan mata.

"...Jin...."

"...Yujin...."

"Sung Yujin!"

Yujin membelalakkan mata. Napasnya tersengal. Ia berhasil bangun dari mimpi buruk. Akan tetapi, saat sudah sadar penuh, terdapat jejak-jejak air mata di pipinya. Apakah aku menangis? Yujin meraba pipinya menggunakan tangan.

"Kau baik-baik saja?" Itu suara Hanbin, yang duduk pada pinggiran ranjang sembari membelai rambut Yujin. Raut wajahnya tampak khawatir. "Katakan di mana yang sakit? Kakak akan mengobatinya."

"Sakit...," keluh Yujin. Mata kacang almond-nya menatap Hanbin sayu. "Hatiku sakit... Kak Hanbin. Dia meninggalkanku lagi... Dia pergi... Aku salah apa?"






--✨---✨--

Melodi kerinduan ini benar-benar menyakitkan. Setiap kali aku hampir mengingatmu, kau akan pergi. Hatiku terluka. Tidak ada yang bisa menyembuhkan luka ini, sekalipun Kak Hanbin yang melakukannya. Siapa kau ini? Kenapa selalu menghantuiku?

--✨---✨--






meet the cast.

Zhang Hao / Sung Jeong Han

"Ada alasan mengapa semua ini harus terjadi pada kita, adikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada alasan mengapa semua ini harus terjadi pada kita, adikku."




Sung (Han) Yujin

"Mimpi ini benar-benar menyiksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mimpi ini benar-benar menyiksa. Tapi, Kak Hanbin tidak mau memberitahu siapa orang dalam mimpiku itu."






Sung Hanbin

"Maaf, Yujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, Yujin. Tapi demi kebahagiaanmu, aku rela menggenggam semuanya sendirian."





and ZB1 members.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













--✨---✨--

[A/N]

HALO SEMUANYA!

Ini cerita pertamaku di fandom ini. Mohon dukungannya ya!

Longing Melodic [ Zhang Hao ft. Yujin ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang