29. Summer vacation in Shanghai

221 24 0
                                    


Liburan musim panas tiba. Jeonghan dan Hanbin lekas-lekas mengeluarkan koper untuk wadah barang bawaan mereka. Pokoknya mereka bertiga dilanda kehebohan. Jeonghan juga sudah ribut menghubungi Jinxin, meminta agar tidak perlu disiapkan apa-apa saat tiba di Shanghai nanti. Tapi, ayah dan ibunya Jinxin mana peduli? Lagipula ini adalah kunjungan perdana sang keponakan, tentu mereka harus menyambut kedatangannya dengan baik.

"Kapan Gege akan berangkat?"

"Lusa. Pokoknya jangan berlebihan, katakan pada Paman dan Bibi. Siapkan seadanya saja."

Tawa renyah Jinxin terdengar di seberang telepon. "Yakin seadanya saja, Ge? Baba dan Mama sudah heboh menyiapkan banyak hal untuk menyambut kedatangan kalian. Jadi sekalian saja. Gege mau dimasakkan apa? Suān là làn yóuyú? Atau nasi goreng hokkian? Atau menu khas Shanghai?"

"Seadanya saja, Jinxin. Lagipula kami punya agenda jalan-jalan selama di Shanghai. Kau bisa mengajak kami ke kedai makanan yang enak di sana nanti."

"Ya... Ya... Baiklah, Tang Ge. Aku tidak akan memaksa jika begitu maumu. Tapi aku tidak yakin Baba dan Mama akan menyiapkan seadanya untuk kalian nanti. Jadi bersiap-siap saja, Ge."

"Hmm... Oh ya, Jinxin. Apa keadaan di Shanghai baik-baik saja?"

"Maksudmu keadaan Bibi Heqian? Setelah kejadian kau pergi dari kediaman utama di Liaoning aku jadi jarang bertemu dengannya lagi. Lagipula untuk apa? Aku pun tak sudi bertemu dengan orang banyak mulut seperti dia."

Dalam hati Jeonghan membenarkan perkataan sepupunya itu. Siapa yang akan tahan dengan orang bermulut tajam seperti bibi Heqian? Saat terakhir kali ia berkunjung ke Liaoning saja, mulut sang bibi masih setajam silet. Bertemu dengannya setiap hari hanya akan membuat kepala meledak saking tak tahan lagi dengan kata-katanya yang menusuk.

"Lalu... Apa Tang Ge akan mengunjungi Shuaibo Gege saat ke sini nanti?"

"Sepertinya tidak. Maaf, tapi aku masih sakit hati setelah peringatan bersama di Liaoning hari itu."

"Tapi kenapa kau tidak marah padaku?"

Jeonghan terkekeh. "Untuk apa marah padamu, Jinxin? Kau, Paman dan Bibi tak terlibat sama sekali dalam kejadian itu. Aku hanya marah pada Paman Huanxi, Bibi Heqian, dan Bibi Hexiang."

"Aku pun tidak akan menoleransi orang yang menginjak-injak harga diriku jika jadi kau, Ge. Maaf karena sudah bertanya hal tidak masuk akal padahal aku tahu bagaimana sakit hatinya Gege saat dihina oleh Bibi Heqian dan Bibi Hexiang. Sekali lagi, maaf jika pertanyaanku membuatmu tak nyaman, Ge."

"Tidak perlu meminta maaf, Jinxin. Aku hanya butuh waktu lebih lama untuk memaafkan mereka."

--✨---✨--

Hari keberangkatan tiba. Satu jam sebelum pesawat lepas landas, ketiga bersaudara itu sudah datang ke bandara Incheon. Dari bandara Incheon menuju bandara Pudong Shanghai hanya membutuhkan waktu 2 jam 15 menit. Cukup cepat. Jeonghan juga sudah mengabari Jinxin bahwa mereka akan tiba dua jam kemudian.

Tak menunggu lama, setelah mendengar pengumuman bahwa pesawat yang mereka tumpangi akan segera berangkat --- mereka sudah check-in dan melakukan pemeriksaan barang bawaan --- Jeonghan, Hanbin, dan Yujin segera naik ke pesawat.

Selama dua jam perjalanan, Yujin tidur pulas. Berkebalikan dengan Jeonghan dan Hanbin yang malah tak bisa tidur. Dua jam terasa singkat bagi keduanya. Apalagi Yujin. Baru sebentar terbang ke alam mimpi, tahu-tahu sudah tiba di Shanghai.

Longing Melodic [ Zhang Hao ft. Yujin ZB1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang