Chapter filler everybody...
.
.
.
.
.
.
Ratusan juta tahun yang lalu...Bumi dihantam oleh ribuan meteor raksasa, menghancurkan beragam kehidupan yang berada didalamnya. Kita semua sudah tahu itu, ya kepunahan dinosaurus. Ribuan spesies mati seketika setelah insiden memilukan tersebut.
Hanya ada beberapa spesies yang masih bertahan hidup di kondisi tersebut dan berharap bumi agar kembali pada kondisinya dahulu.
Benar saja, beberapa minggu kemudian di kawah meteor terbesar di daerah Amerika Selatan muncul sebuah cahaya yang sangat terang. Perlahan cahaya itu naik ke udara dan naik dan memposisikan dirinya di atas planet malang itu. Lalu batu itu bercahaya sangat terang menerangi bumi hingga menyilaukan seluruh penduduk bumi yang masih tersisa. Lalu Cahaya itu pun memudar dan padam, hanya tersisa sebutir batu lazulli biru yang tersisa lalu batu itu jatuh kembali ke bumi dan keberadaannya tak diketahui selama bertahun-tahun.
Lalu bumi kembali pulih secara perlahan. Suhu bumi yang awalnya dingin kembali normal. Pohon-pohon mulai bertumbuhan kembali hujan pun turun menyucikan bumi tercintanya dengan air yang bersih. Spesies-spesies baru muncul, dan dari sinilah kita mendapati hewan-hewan yang hidup di zaman sekarang.
Jutaan tahun bumi dalam keadaan tenang, tenteram, aman dan damai. Lalu hal buruk terjadi. secara aneh jumlah sianobakteri yang berada dilaut meningkat pesat, menyerap hampir seluruh gas rumah kaca bumi yang akhirnya menyebabkan zaman es terjadi. Disinilah spesies yang kita sebut mammoth punah.
Batu itu perlahan muncul kembali, naik ke angkasa dan hendak menyinarinya dan memperbaiki keadaannya. Namun keberuntungan tak berpihak pada batu yang malang itu, secara tiba-tiba sebuah meteor berkecepatan tinggi dan membuat batu itu terlempar jauh keluar angkasa melewati tata surya dan tak pernah kembali lagi.
Jutaan tahun batu itu menghilang, tak ada seorangpun yang melihatnya.
...
*1968
Baru satu tahun Quess merdeka, hiduplah seorang pembunuh berantai yang kejam lagi kuat, Damko Santander. Ia memiliki keterampilan membunuh tingkat tinggi hingga tak ada seorangpun yang sanggup mengalahkannya. Sejak dia berusia 14 tahun dia sudah masuk dalam dunia kriminal. Dia membunuh, membantai, dan menghabisi korbannya hanya bermodal sebilah belati.
Suatu hari ia dipertemukan dengan orang yang akan ia bunuh dengan imbalan. Ia pun mendatangi orang itu hendak membunuhnya. Namun targetnya telah menyadari keberadaan dirinya dan melarikan diri dari kejaran Damko. Orang itu berlari secepat mungkin dan akhirnya terpojok di sebuah ruangan.
"Tolong, jangan jangan bunuh aku!" Ucap pria itu ketakutan.
"Ini akan sakit untuk beberapa saat, bersiaplah" ucap Damko dengan senyum sadisnya. Ia pun menusukkan pisaunya ke pria itu, namun ia tak mengenainya. Pria itu bergerak cepat sekali bagaikan kilat.
"Kumohon! Jangan bunuh aku! Aku masih punya tanggung jawab" Ucap pria itu. Namun tak dihiraukannya oleh Damko dan menusukkan kembali belatinya namun ia kembali gagal dan pria itu menghindari dan memukul kepalanya dengan tangannya.
"Arghh sialan!" Damko pun mulai kesal dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membunuh pria itu namun hasilnya nihil. Ia pun berinisiatif untuk mencekiknya terlebih dahulu sebelum membunuhnya.
Ia pun mencari celah, menunggu momentum dan akhirnya saat itu tiba. Damko menggunting kaki pria itu dan pria itu terjatuh dan kakinya patah.
"Aaah! Toloong! Jangan bunuh aku! Kumohon!" Ucap pria itu memohon-mohon.
"Aku tak peduli" Ucap Damko seraya perlahan memposisikan belatinya di atas leher pria itu dan hendak membunuhnya.
"Kata-kata terakhir?""Ketika aku mati, ambillah jantungku, lalu terserah jika kau ingin memakannya tapi jangan sampai dibuang, didalamnya terdapat kekuatan tersembunyi yang dapat membuatmu bergerak 15 lebih cepat dari kecepatan suara".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Trinity
ActionSebuah kekuatan inti yang tak pernah ditunjukkan. Sebuah konflik yang berkepanjangan mengancam kedamaian semesta. Hingga semesta membutuhkan seorang penyelamat. Dapatkan ia menjadi penyelamat tersebut? Reino, pemuda 19 tahun yang baru lulus kuliah j...