🖤 6. Harapan

10.6K 320 1
                                    


-------

Pagi terlihat begitu cerah, matahari yang memancar ke bumi masih terasa hangat. Ditambah hembusan angin pagi yang terasa sejuk dikulit. Dipagi yang cerah itu, Azel bangun dari tidurnya yang begitu nyenyak.

Azel membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah laki - laki yang tidur disampingnya. Azel tersenyum melihat wajah damai Varen yang sedang tertidur, kemudian Azel membelai lembut rambut Varen.

"Apa aku boleh manggil kamu sayang?" Kekeh Azel

"Aku sangat berharap kamu mau nerima aku sebagai istri kamu. Maaf kalau kehadiran aku buat kamu marah, aku cuma pengen hidup bahagia sama kamu" sekuat tenaga Azel manahan agar tidak menangis

Azel merasa ada pergerakan, dengan cepat Azel memejamkan matanya. Varen membuka matanya dan langsung berjalan menuju kamar mandi. Pintu kamar mandi pun tertutup rapat. Setelah mendengar Varen menutup pintu, akhirnya Azel membuka matanya.

"Padahal aku pengen kamu lebih lama disamping aku" gumam Azel dengan menatap pintu kamar mandi dengan nanar, dan Azel menuju lemari dan menyiapkan seragam Varen

Setelah keluar dari kamar mandi, Varen keluar dengan handuk yang melilit ditubuhnya. Langsung saja Azel pergi ke kamar mandi.

Varen melihat diatas kasur sudah ada baju sekolah miliknya, tanpa berpikir panjang Varen langsung memakainya. Saat memakai seragam, Varen mengingat ucapan yang Azel katakan tadi. Ya, Varen sudah bangun dan mendengar semua ucapan Azel.

"Maafin aku karna belum bisa mencintai kamu"

~~~~~~~



Selang beberapa menit, Azel pun sampai ke GHS. Azel dan Varen berangkat terpisah dari rumah karna Varen tidak mau berangkat dengan Azel.

Azel berjalan menuju ke kelasnya dengan anggun. Saat Azel berjalan, tidak ada yang berkedip. Mereka begitu memuji kecantikan Azel yang diluar nalar. Banyak dikalangan penggemar Azel yang patah hati karna mengetahui Azel sudah menikah.

Saat masuk ke kelasnya, yang pertama Azel lihat adalah suaminya, Varen yang sudah duduk di mejanya. Kemudian Azel bergabung dengan sahabatnya yang sudah bersiap ingin menggodanya.

"Bau - bau apa nih" Shemeera memulai forum gibah mereka

"Bau - baru pengantin baru" balas Aleyna dan mendapat gelak tawa dari Shemeera

Azel tidak menghiraukan kedua sahabatnya itu dan memilih mendekati suaminya.

"Pagi Varen" sapa Azel

"Gue gak mau lo berharap lebih sama gue. Gak tau beberapa bulan atau satu tahun mendatang pernikahan ini akan berakhir. Kalau diluar rumah bersikaplah seolah - olah lo gak kenal gue" ucap Varen secara tiba - tiba

Hati Azel merasa tercubit mendengar ucapan suaminya itu. Dengan sekuat tenaga, Azel menahan agar tidak menangis.

"Cintai gue sekali aja Varen" mohon Azel

"Gue gak akan pernah ngelakuin itu. Dan tinggal nunggu waktu aja, kita bakalan pisah" kedua sahabat Azel ikut merasakan kesakitan yang Azel rasakan. Mereka kemudian mendekati sahabat mereka itu dan langsung memeluknya.

~~~~~~~~

Keadaan kelas yang tadinya ricuh, mendadak hening. Guru fisika yang terkenal tegas dan mengerikan, kini sudah masuk ke kelas mereka. Semua murid sudah berkeringat dingin, tidak ada yang berani membuka suara.

"Keluarkan tugas kalian sekarang!" Dengan tergesa - gesa, semua murid yang ada di kelas mengambil buku tugas mereka

Shemeera dan Aleyna sudah duduk manis dengan buku dihadapan mereka. Mereka terusik dengan Azel yang seperti mencari - cari sesuatu.

"Kayaknya, buku gue ketinggalan" bisik Azel pada kedua sahabatnya

"HAH!"

Shemeera dan Aleyna menatap tak percaya pada sahabat mereka itu. Azel amnesia karna baru menikah, pikir mereka.

"Coba cari lagi" bisik Aleyna

"Emang gak ada. Gue lupa bawanya dari mansion"

"BERDIRI DI DEPAN BAGI YANG TIDAK ADA TUGAS!" Ujar sang guru tajam sedangkan Azel sudah pasrah

Azel sangat takut kalau ia akan dihukum berat. Meskipun Azle playgirl, tetapi kalau soal tugas, Azel tidak pernah tidak mengerjakannya. Azel merutuki dirinya karana sampai lupa membawa bukunya dari mansion ke rumah Varen. Padahal Azel sudah mempersiapkan semua buku - bukunya, dan ternyata masih ada yang tertinggal.

Dengan pasrah, Azel berdiri dan ingin maju ke depan. Entah sudah yang kesekian kalinya Azel menghela napas kasar untuk menghilangkan kegugupannya.

Azel mendongak karna tak percaya sebuah buku sudah berada didepan mejanya. Sedetik kemudian, Azel ke samping dan melihat seorang laki - laki yang berdiri disampingnya.

"Apa alasanmu tidak mengerjakan tugas?! MURID BARU SUDAH MEMBANTAH!"

Varen memberikan tugasnya pada Azel dan hal itu membuat seisi kelas kaget tidak percaya. Baru tadi pagi ia mengeluarkan kata - kata menyakitkan pada Azel, dan sekarang Varen memberikan buku tugasnya pada Azel. Dan disisi lain, mereka tersenyum dengan sikap Varen yang gantle.

Begitu juga dengan Azel, tidak ada lagi alasan untuk Azel tidak tersenyum.



Jangan lupe vote and coment😁

Clik
👇

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang