🖤 29. Kabar buruk

5.4K 153 1
                                    

---------------

Azel dan Varen sekarang sedang duduk di ayunan di dekat kolam renang, dengan posisi Azel yang menyender dibahu Varen dan menikmati Semangka Densuke. Salah satu tangan Varen mengelus rambut Azel dan tangan lainnya mengelus perut Azel.

"Saat lahir nanti kamu harus mirip sama papa, karna papa ganteng" ujar Varen penuh percaya diri

"Dia harus mirip sama aku. Karna aku yang mengandungnya selama 9 bulan dan bawa dia kemana - mana" protes Azel dan Varen hanya terkekeh. Baru tadi pagi Azel bilang harus seperti Varen yang suka matematika, sekarang malah kekeuh buat mirip dengannya.

Varen ingin mengambil potongan semangka yang berada dipiring, namun dengan cepat Azel menahan tangan Vaten agar tidak mencuri buah Semangka Densuke miliknya.

"Ini punya aku. Kalau kamu mau, beli sendiri, potong sendiri" mendengar itu, Varen hanya bisa tersenyum tidak menyangka dengan kelakuan bumil satu ini

Yang Varen tidak habis pikir, buah Semangka Densuke itu kan ia yang membelinya. Varen menghabiskan seperempat dari gaji yang diberikan tuan Marchel padanya untuk membeli buah mahal itu. Jujur, Varen baru tau ada Semangka Densuke di dunia yang harganya diluar nalar.

Cup

"Iya cintaku....buat kamu semuanya kok"

~~~~~~~~~







Seperti biasa, semua anggota klub musik masuk keruangan untuk latihan bersama.

"Baiklah, saatnya kita gladi untuk penampilan bulan depan. Kalian udah siapkan? Untuk menunggu giliran, kalian bisa latihan dulu disini" ujar sang pelatih

"Baik coach!" Seru mereka bersamaan

Setelah menunggu beberapa menit dan berlatih, akhirnya kini giliran Laura untuk menampilkan lagu yang akan ia bawakan bulan depan.

Tangan Laura meraih beberapa kertas, membacanya sentar, kemudian mulai melantunkan nada demi nada yang tercantum disana.

Pepatah mengatakan, kalau suara burung yang berkicau adalah suara paling indah. Kali ini, suara itu lebih indah dari pada burung yang berkicau di pagi hari. Nada demi nada, dinyanyikan dengan begitu indah dan sempurna.

Laura selesai dengan lagunya, sementara coach hanya menganga mendengar suara indah Laura.

"Amazing! Amazing Laura! Saya heran, kenapa kamu tidak ikut audisi di agensi saja" puji sang pelatih

"Makasih coach" hanya itu yang bisa Laura ucapkan. Laura kemudian kembali duduk dengan anggota lainnya

Ckek!

Pandangan mereka tertuju ke arah pintu yang dibuka oleh seseorang.

"Oh, Yohan!" Sang pelatih memanggil seorang murid itu dan sukses membuat semuanya menoleh, termasuk Laura

"Maaf coach, saya telat" laki - laki bernama Yohan itu tersenyum kemudian meletakkan tasnya dan berjalan mendekati pelatih

"Gapapa. Sekarang, silahkan tampilkan lagumu"

~~~~~~~~~



Varen membuka pintu kamar perlahan dan melihat Azel yang tengah asik dengan handphonenya.

"Cintaku....."

"Hmm?" dehem Azel tanpa menoleh sedikitpun

Varen kemudian berjalan mendekati Azel lalu memeluknya dari belakang, meletakkan dagunya dibahu Azel.

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang