--------------
Cahaya matahari dari jendela menghampiri Azel. Perempuan berparas cantik itu kemudian perlahan membuka matanya dan mencoba untuk menetralkan penglihatannya dan sedetik kemudian......
Huek
Azel membekap mulutnya dan segera berlari kearah kamar mandi. Azel memuntahkan isi perutnya, memang sejak tadi malam ia kedinginan dan badannya terasa sakit.
"Sayang......"
Tiba - tiba Varen muncul dibelakangnya dengan tersenyum.
"Kamu udah bangun?" gumam Azel menatap Varen dari pantulan cermin, sedangkan Varen tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Varen kemudian memeluk Azel dari belakang.
"Masih mual?" Tanya Varen khawatir dan mendapat anggukan dari Azel
Varen berlutut dan mencium perut Azel. "Jangan sakitin mama ya?"ujar Varen mengelus perut Azel
Tanpa aba - aba, Varen menempelkan keningnya dengan kening Azel. Mengecek suhu tubuh Azel, dan ternyata panas.
"Kamu demam sayang" panik Varen
"Muka kamu juga merah" ucap Varen dan langsung menggendong Azel menuju tempat tidur kemudian membaringkannya
"Tunggu disini, aku ambilin sarapan dulu buat kamu"
Selang beberapa menit, Varen datang dengan membawa nampan berisi bubur dan susu ibu hamil.
Varen mengambil semangkuk bubur putih itu kemudian menyendokkan dan memasukkan sesendok bubur itu ke mulut sang istri.
"Buka mulut, aaa....."
Azel sangat menikmati bubur dalam kunyahannya dan membuat Varen puas melihatnya. Penuh kehangatan dan kelembutan, Varen menyuapi Azel dengan telaten sambil tersenyum tulus padanya.
Baru beberapa detik Azel mengunyah, bubur yang ada di mutnya sudah tertelan habis. Rasanya satu porsi tidak cukup untuk Azel yang notabennya kalau makan porsi kuli.
"Badan kecil, tapi kalau makan porsi kuli!" Ejek Varen kemudian mecubit hidung mancung Azel
"Aku makannya gak sendirian" balas Azel tidak mau kalah
Varen menatap gemas pada Azel yang sedang misuh - misuh sendiri.
"Sshtt...." Azel meringis pelan, merasakan kram pada perutnya
"Kenapa sayang?! Sakit? Kita panggil dokter ya?" Panik Varen
"Gak usah. Aku gapapa"
"Sekarang kamu tidur ya? Eh, susunya diminum dulu"
Varen mengecap susu itu terlebih dahulu, memastikan panasnya sudah untuk diminum istrinya setelah itu barulah Varen memberikan susu itu pada Azel.
Azel menerima gelas itu dengan bibir yang mengulum senyumnya. Inilah alasan kenapa Azel tidak bisa jauh dari suaminya. Varen yang memperlakukannya dengan lembut dan hangat membuat Azel merasa selalu dicintai oleh suaminya, terlebih saat Azel sedang hamil seperti saat ini.
Azel merasa ngantuk dan tidak menghabiskan susu yang ada digelas. Varen langsung mengambil alih gelas itu dan meminumnya.
"Itu susu ibu hamil, kok diminum?" Bungung Azel melebarkan matanya
"Gapapa, daripada dibuang"
Azel langsung merebahkan badannya dan menjadikan paha Varen sebagai bantalan. Varen mengelus rambut hitam sang istri.
"Elus disini" Azel menuntun tangan Varen untuk mengelus perut ratanya dan langsung dituruti Varen
Azel kemudian segera mengubah posisi tidurnya menjadi telentang dan menarik Varen agar ikut berbaring dengannya. Varen hanya terkekeh dan mengecup pipi istrinya selanjutnya tangannya mengelus perut rata Azel sampai akhirnya Azel tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||
RomantizmVaren Nathanael Mairetya, si laki - laki cuek yang tiba - tiba diminta orang tuanya untuk menikah dengan Azelea Elnara Askana, yang merupakan play girl di sekolahnya. Azelea Elnara Askana, perempuan yang memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan...