🖤 33. Keguguran

6.6K 153 0
                                    


---------------

Saat mendengar kabar kalau Azel kecelakaan, tuan Marchel, nyonya Anna, nyonya Elma dan tuan Risyan serta Laura langsung ke rumah sakit dan menunggu di depan ruang UGD.

Selang beberapa menit, Varen pun sampai di rumah sakit dan langsung menuju resepsionis untuk menanyakan pasien bernama Azelea. Resepsionis memberitahu kalau Azel masih ditangani di UGD, mendengar itu Varen langsung berlari menuju UDG.

Varen langsung mendapat pelukan dari tuan Marchel dan perlahan membalas pelukan sang daddy. Air mata yang ia tahan sejak mengetahui kabar Azel kecelakaan, tumpah dengan sendirinya.

Tuan Marchel yang melihat kerapuhan menantunya pun ikut menangis. Ia tidak pernah melihat Varen menangis, dari sini juga tuan Marchel bisa melihat seberapa besar cinta Varen terhadap putri kesayangannya.

"Azel daddy......Varen gak bisa jagain Azel" isak Varen

Andai waktu bisa diulang, Varen tidak akan mengikuti seleksi olimpiade dan mengantar Azel pulang.

"Seharusnya aku nganterin Azel. Varen bodoh!" Varen memukul dadanya yang sesak

Nyonya Anna pun bergerak untuk menenangkan menantunya, dan Varen kembali terisak dalam dekapan nyonya Anna.

"Maafin Varen my.......semua ini gara - gara Varen" lirih Varen

"Varen.....ini bukan salah kamu. Jangan menyalahkan diri sendiri"

Varen masih menundukkan kepalanya hingga air matanya pun tidak berhenti mengalir. Laura yang melihat itu langsung memeluk sang kakak dan menenangkannya.

"Kak Azel pasti baik - baik aja. Kak Varen jangan nangis terus"

Pintu ruangan terbuka, memperlihatkan dokter yang menangani Azel. Dokter itu mencari keberadaan keluarga pasien.

"Keluarga pasien?"

"Saya suaminya" dengan sigap Varen langsung menghampiri dokter itu

"Benturan di bagian kepala pasien tidak terlalu parah. Tapi pasien mengalami pendarahan sehingga janin yang ada dikandungannya tidak terselamatkan. Pasien mengalami keguguran" jelas sang dokter

"Keguguran?" Beo tuan Marchel

"Usia kandungan masih sangat muda sehingga rentan mengalami keguguran" lanjut sang dokter

Varen hanya membeku mendengar penjelasan sang dokter. Pikirannya terus memutar penyesalan yang diawali "andai...."

"Bagaimana keadaan putri saya dok?" Tanya nyonya Anna

"Keadaan pasien sudah stabil, tetapi pasien masih belum sadarkan diri"

"Lakukan yang terbaik untuk istri saya dok" ujar Varen

"Tentu akan kami lakukan" balas sang dokter

~~~~~~~~~~






Varen terus meneteskan air mata, saat melihat keadaan Azel yang belum juga sadar. Tangannya mulai terulur untuk menggenggam tangan mungil sang istri.

"Maafin aku ya sayang......" Varen mengecup berkali - kali tangan Azel yang dihiasi infus itu

Varen menatap lekat wajah cantik sang istri yang masih enggan untuk membuka matanya, air matanya turun begitu saja. Jujur, hati Varen teriris melihat istrinya berbaring lemah seperti saat ini. 

"Varen......"

Suara itu mengalihkan perhatian Varen yang tadinya menunduk menangis, sekarang tersenyum pada sang istri yang perlahan membuka matanya.

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang