---------Setelah kembali dari perkemahan, pasangan Azel dan Varen disibukkan dengan rutinitas mereka. Varen yang disibukkan dengan bekerja part time setelah pulang sekolah, sedangkan Azel disibukkan dengan bimbel setelah pulang sekolah. Azel masih belum mengetahui kalau Varen bekerja part time.
Seperti saat ini. Karna hari ini kafe tempat Varen bekerja tutup, yang biasanya mereka pulangnya pisah, tapi hari ini Varen pulang bersama Azel.
Sesampainya di rumah, Varen langsung duduk di depan meja belajar menyalakan komputer dan belum mengganti seragamnya.
Varen mensearching apartemen yang murah dekat sekolah mereka. Varen berniat untuk mencari apartemen untuk tempat ia tinggal dengan Azel. Varen tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya karna ia sekarang sudah berkeluarga.
"Varen, ganti baju dulu" Varen menatap sekilas Azel yang berjalan hendak keluar kamar
"Hmm"
"Yaudah aku kebawah dulu" Azel kemudian keluar dan Varen kembali fokus ke layar komputernya
Azel turun ke bawah, terlihat di ruang tamu Laura sedang fokus dengan layar handphone nya.
"Lau...." Azel duduk disamping Laura
"Apa kak?" Tanya Laura memalingkan wajahnya melihat Azel
"Kamu lagi apa? Buat tugas?" Tanya Azel melihat layar hp Laura
"Engga kak. Ini cuma formulir buat daftar kegiatan ekstra di sekolah. Laura baca dulu, siapa tau ada yang cocok"
"Coba kak Azel liat" Laura memberikan hp nya pada Azel
"Kamu minat yang mana?"
"Kalau boleh, semuanya" Azel hanya menggeleng kemudian lanjut membaca
"Vokal kayaknya bagus. Kamu milih vokal aja Lau, kerjaannya gak berat - berat amat " usul Azel
"Iya kak, Laura bakalan pilih vokal. Makasih kak Azel udah bantuin Laura"
"Sama - sama Laura cantik"
Setelah menemani Laura untuk daftar ekskul di sekolahnya, Azel memutuskan untuk kembali ke kamar.
"Varen......kenapa belum ganti baju" kesal Azel yang melihat Varen masih fokus dengan layar komputernya
"Hmm" Varen hendak beranjak dari meja belajar, tapi sebuah notif muncul di layar komputer. Niat Varen cuma mau buka aja, tapi ada thread yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.
"VAREN....." panggil Azel mencoba untuk sabar
"Hmm?" Balas Varen seadanya
"DENGER GAK?!!!" Azel mulai berteriak, dan untungnya pintu sudah tertutup, jadi tidak kedengaran keluar
"Hmm" balas Varen singkat dan masih fokus ke layar komputernya
Banyak informasi yang menarik dan membuat Varen betah didepan layar komputernya. Varen ingin menyelesaikan semuanya hari ini, mumpung ia libur bekerja.
Setelah beberapa menit berkutat dengan komputernya, Varen capek dan memutuskan untuk mematikan komputer itu.
Varen melihat Azel yang bersandar di head board tempat tidur dengan hp yang berada di tangannya.
"Sayang......" Varen mendekati Azel dan memeluknya dari samping
"Apaan sih" Azel menyentakkan bahunya agar Varen menjauh
"Kamu kenapa hmm?" Varen membelai lembut rambut Azel dan masih seperti tadi, Azel hanya diam tidak merespon
Varen memilih untuk mandi dan mengganti seragamnya dengan baju yang lebih santai. Selang beberapa menit, Varen keluar dengan baju lengan pendek berwarna putih, dan celana training berwarna abu - abu, ditambah lagi alis hitam pekat, hidung mancung, mata yang sedikit sipit dan bibir yang berwarna merah dan jangan lupa rambut yang masih acak - acakan karna baru saja di keringkan.
Azel yang melihat itu, mengerjapkan matanya "emang boleh seganteng ini?" Gumam Azel dalam hati
"Sayang?" Varen mendekati Azel yang masih melamun
"Kamu kenapa hmm? Dari tadi diemin aku mulu" Varen memeluk Azel dari belakang dan meletakkan dagunya dibahu sang istri
Azel masih diam, seperti tidak mendengar Varen. Varen kemudian merampas handpone yang berada ditangan Azel.
"Sayang......kamu kenapa? Kok diem aja, ngomong......" rengek Varen
"Sayang......" rengeknya lagi. Azel kemudian menatap tajam Varen
"Apa?" Ketus Azel
"Udah ya marahannya. Aku gak tahan di diemin gini" ucap Varen lembut kemudian menangkup pipi Azel
"Sekarang tau rasanya ngomong tapi gak didengerin?" Ucap Azel dengan wajah yang menahan emosi
"Maaf" lirih Varen. Matany mulai berkaca - kaca, ia tidak bisa berkata apa - apa lagi selain meminta maaf. Varen kemudian membaringkan tubuh dan menyembunyikan wajahnya di perut Azel
"Aku minta maaf karna gak dengerin kamu tadi" Varen mempererat pelukannya, sedangkan Azel membiarkan suaminya itu menangis dalam dekapannya.
"Udah nangisnya?" Azel tidak mendengar suara isakan lagi. Saat Azel memalingkan wajah Varen untuk melihat wajahnya, dan benar saja Varen sudah tertidur pulang dengan air mata yang mengering akibat menangis tadi.
"Ternyata udah tidur" sedetik kemudian, Azel tersenyum melihat wajah damai suaminya yang sedang tertidur
"Di sekolah seperti gak saling kenal. Di rumah suami aku ini, manjanya minta ampun" gemas Azel kemudian mencium seluruh wajah Varen dan terakhir mencium lama bibir suaminya itu
Cup
"Tetaplah bersamaku Varen Nathanael Mairetya"
Jangan lupa vote and comment😁
Klik👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||
RomanceVaren Nathanael Mairetya, si laki - laki cuek yang tiba - tiba diminta orang tuanya untuk menikah dengan Azelea Elnara Askana, yang merupakan play girl di sekolahnya. Azelea Elnara Askana, perempuan yang memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan...