🖤 4. Putus

9.3K 281 1
                                    

--------

Next day morning

Waktu terus berjalan, malam pun berganti menjadi pagi. Pagi ini Varen dan adiknya Laura serta kedua orang tuanya menjalankan rutunitas mereka, yaitu sarapan bersama. Suasana di meja makan hening, hanya dentuman sendok yang beradu dengan piring yang terdengar.

Sarapan pun usai, tetapi belum ada yang beranjak dari tempat duduk mereka karna sebelum sarapan tadi tuan Risyan memberi tahu kalau ada hal yang ingin dibicarakan.

"Apa yang mau dibicarakan?" Tanya Varen tanpa menoleh sedikitpun

"Kamu akan menikah dengan anak tuan Marchel Askana, atas kemauan mereka" ujar tuan Risyan tegas

Mendengar itu, Varen langsung berdiri dari tempat duduknya dan mengatakan kalau ia tidak mau menikah.

"SETELAH KALIAN NINGGALIN GUE SAMA LAURA, DENGAN MUDAHNYA KALIAN NYURUH GUE NIKAH" ujar Varen dengan nada yang keras, sedangkan Laura sudah menunduk ketakutan

"Mereka itu keluarga Askana, yang mana adalah orang berpengaruh di negara kita. Sangat mudah bagi mereka untuk menghancurkan kita Varen" balas tuan Risyan

"KALIAN LEBIH MENTINGIN PEKERJAAN KALIAN ITU DARI PADA ANAK KALIAN SENDIRI. DAN SEKARANG, KALIAN NGORBANIN GUE DEMI PERUSAHAAN SIALAN KALIAN ITU!!!" Bentak Varen kemudian beranjak dari sana

~~~~~~~~

Sesampainya di GHS, Varen langsung mencari Azel. Dan akhirnya, Varen melihat Azel di kelas dengan kedua sahabatnya. Langsung saja Varen menghampiri Azel dan mengeluarkan kata - kata menyakitkan dari mulutnya.

"KENAPA LO BILANG MAU NIKAH SAMA GUE?!" Ujar Varen dengan nada tinggi sehingga seisi kelas menatap mereka

"Apa pun kenyataannya aku akan tetap mau nikah sama kamu. Aku akan terima semua perlakuan kamu ke aku sampai kamu mau nerima aku"

"LO KERAS KEPALA BANGET! APA YANG LO MAU, SEMUA HARUS DITURUTIN. GUE JIJIK LIAT LO!" balas Varen

Belum ada yang beranjak dari kelas sama sekali, mereka semua menyaksikan perdebatan antara Varen dan Azel di kelas itu.

"Semenjijikkan apapun aku dimata kamu, aku akan tetap jadi istri kamu" ujar Azel

"LO SUSAH BANGET DIBILANGIN. SEHARUSNYA LO UDAH TAU GUE GIMANA, LO PERGI DARI HIDUP GUE"

"KITA LIAT AJA, SAMPAI KAPAN LO BERTAHAN. DAN SATU LAGI, JANGAN BERHARAP LEBIH. KARNA SAMPAI KAPANPUN, GUE GAK AKAN PERNAH SUDI LIAT LO"

setelah mengatakan semua itu, Varen kemudian meninggalkan kelas dan meninggalkan sekolah. Varen bolos hari ini, ia sudah sangat marah dan memutuskan untuk keluar menjernihkan pikirannya. Sedangkan Azel, gadis cantik itu hanya mematung di tempatnya. Berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis.

"Azel.....lo gapapa?" Shemeera akhirnya membuyarkan lamunan Azel

"Gapapa kok" jawab Azel yang masih bisa tersenyum

"Temenin gue ke kelas Alvin yuk. Gue mau ngomong sama dia" ujar Azel dan dingguki kedua sahabatnya

Kelas Azel tidak terlalu jauh dari kelas Alvin , hanya beda tigs kelas saja. Sesampainya di kelas Alvin, terlihat Alvin sudah tersenyum melihat Azel yang berjalan mendekat.

"Azel? Ada apa cantik?" Sapa Alvin dengan senyuman tulus sedangkan kedua sahabat Azel, Shemeera dan Aleyna hanya menatap kasihan.

"Gue kasihan sama Alvin, Ra" bisik Aleyna

"Ini udah jadi konsekuensi karna mau pacaran sama playgirl" balas Shemeera

"Al...." panggil Azel lembut

"Makasih atas semuanya"

"Maksudnya?" Bingung Alvin mengerutkan alisnya

"Kita putus!"

Mendengar itu, Alvin menggeleng keras. Menolak apa yang dikatakan Azel barusan. Alvin kemudian meraih tangan Azel.

"Gak! Kamu selamanya milik aku. Maafin kau kalau aku ada salah sama kamu, aku janji akan berubah asalkan kamu tetap sama aku, sayang" ujar Alvin yang sudah menitihkan air mata

"Maafin aku Al" Azel kemudian melepaskan tangan Alvin dan pergi begitu saja

~~~~~~~~

Sebelum pulang ke rumah, Laura lebih dulu mampir ke salah satu mini market untuk membeli snack makanan ringan. Laura sudah memilih snack yang biasa ia beli kemudian membawanya ke meja kasir untuk dibayar. Tetapi, pada saat Laura ingin memberikan uang pada kasir, ada seseorang terlebih dahulu memberikan black card miliknya pada sang kasir.

"Bayar pake ini aja"

Laura menoleh dan matanya melebar melihat orang yang berada disampingnya itu. Laura seperti pernah melihat orang itu, pikirannya berusaha keras mengingat siapa orang itu. Dan ya, Laura ingat. Ia baru saja membaca artikel mengenai keluarga Askana dan orang yang disampingnya adalah putri tunggal dari keluarga Askana.

"Kakak siapa?" Laura mencoba memastikan, apakah ia salah orang

"Kenalin nama kakak Azelea Elnara Askana, kamu bisa panggil kakak kak Azel. Kakak calon kakak ipar kamu" Azel mengulurkan tanggannya dan langsung disambut oleh Laura

"Buset cantik banget calon kakak ipar gue"

"Kak Azel kok kenal sama aku?"

"Semua tentang Varen kakak kamu, udah aku ketahui"

"Kalau gitu....Laura pulang dulu ya kak. Makasih udah bayarin belanjaan Laura"

"Sama - sama Laura. Hati - hati ya?" Balas Azel dengan senyuman yang mampu menghipnotis Laura

"Kok manusia secantik kak Azel mau ya sama kak Varen yang cueknya minta ampun?" tanya Laura bermolog

"Tapi, gue kan....bisa dapet kakak ipar yang cantik dan gue punya teman baru" girang Laura kemudian berlari ke arah mobilnya





Jangan lupe vote and coment😁


Clik👇

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang