--------Setelah pulang sekolah, Varen memutuskan untuk datang ke mansion tuan Marchel. Setelah sarapan tadi pagi, Varen terus memikirkan ucapan sang mama dan adiknya. Sehingga ketika Varen berada di kelas pun, ia tidak fokus belajar dan membulatkan tekad untuk pergi menemui Azel ke mansion tuan Marchel.
Sesampainya di mansion, Varen langsung masuk dan disuruh mommy Azel ke kamar Azel.
Cklek!
"Varen?" Azel mengerutkan alisnya melihat Varen yang berdiri diujung pintu
Varen langsung berjalan mendekati Azel. Tanpa izin, Varen langsung memeluk Azel. Sedangkan yang dipeluk, hanya diam dan berusaha menetralkan detak jantungnya.
"Maafin aku atas sikap aku yang selalu nyakitin kamu" ucap Varen. Azel melihat raut wajah penyesalan yang terpampang jelas
"Aku janji bakalan berubah. Please.....maafin aku dan pulang sama aku" Varen mulai berlutut dihadapan Azel dan mencium telapak tangan Azel berkali - kali
"Varen......aku udah maafin kamu. Tapi, aku akan berusaha untuk tidak berharap sama kamu" Azel membantu Varen untuk berdiri
"Aku paham kamu masih trauma. Gapapa. mulai sekarang, giliran aku yang berjuang buat dapetin hati kamu"
Cup
Azel terkejut bukan main karna Varen tiba - tiba menciumnya. Azel pikir ini adalah mimpi. Kalau memang mimpi, Azel tidak mau bangun. Kalau mimpi, kenapa senyata ini? Larut dalam pikirannya, hingga sebuat ketukan pintu yang menyadarkan Azel.
Tok....
Tok....
"Varen....Azel.....makan dulu nak"
"Iyah my...." teriak Azel dari dalam kamar
"Kita makan yuk"
Varen kemudian menggenggam tangan Azel menuju ruang makan. Daddy dan mommy Azel yang melihat itu, tentu tersenyum karna melihat keharmobisan rumah tangga putri mereka.
Semua sudah berkumpul di meja makan. Hari ini, Azel yang memasak buat makan malam. Suasana makan malam begitu hening, hingga tuan Marchel membuka suara.
"Hmm.....masakan nyonya Mairetya enak banget" puji tuan Marchel dan membuat Azel tersipu malu
"Jelas dong dad" sambung sang mommy
~~~~~~~~
Azel membuka pintu kamarnya dan melihat seorang laki - laki tengah berkutik dengan handphone nya.
"Udah siap sayang?" Mendengar panggilan baru yang Varen lontarkan, berhasil membuat pipi Azel merona sempurna
"Hmm"
Azel kemudian ikut berbaring disamping Varen dan membelakanginya.
"Sayang....." Varen langsung memeluk Azel dari belakang
"Hmm?"
"Boleh aku minta hak aku?"
Deg
"Tapi, kita masih sekolah. Kalau aku hamil gimana?" Azel berbalik dan menatap Varen yang tersenyum melihatnya
"Kan.....kita udah nikah. Kalau kamu hamil pun, sudah pasti kamu mengandung anak aku" jawab Varen lembut dan membelai pipi mulus Azel
"Boleh?" Tanya Varen dengan suara serak dan langsung diangguki Azel
~~~~~~~~~
Varen yang terusik dengan cahaya matahari, memutuskan untuk bangun. Laki - laki itu menoleh kesamping dan melihat perempuan cantik yang masih tertidur pulas dalam pelukannya.
"Cantiknya......."
Perempuan disampingnya menggeliat dan perlahan membuka matanya. Yang pertama Azel lihat adalah Varen yang sudah tersenyum tulus padanya.
"Udah bangun hmm?"
Azel tersenyum dan membelai rahang tegas Varen.
"Gimana tidurnya?" Tanya Varen dengan suara serak khas bangun tidur
"Nyenyak banget, karna ada cowok ganteng yang meluk aku"
"Semua seperti mimpi Varen. Mimpi indah yang gak ingin aku akhiri sampai kapanpun" gumam Azel menatap dalam mata Varen
"Kamu gak usah sekolah ya? Kalau perlu, aku nemenin kamu biar kamu gak bosen sendirian" tawar Varen dan Azel menggeleng
"Aku udah kangen sama Shemeera dan Aleyna" rengek Azel dan membuat Varen gemas sendiri
Cup
"Ih....cium - cium mulu!"
"Gapapa dong sama istri sendiri"
Jangan lupa vote and coment😁
Clik
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||
RomanceVaren Nathanael Mairetya, si laki - laki cuek yang tiba - tiba diminta orang tuanya untuk menikah dengan Azelea Elnara Askana, yang merupakan play girl di sekolahnya. Azelea Elnara Askana, perempuan yang memanfaatkan kecantikannya untuk mendapatkan...