[1] GAVYA & LIAM

3.4K 42 1
                                    

Kietkkk.......

Brakkkkk....

Ddjdjt......

Drttt...

Prang......

Di jalanan yg sepi itu Gavya Pavithra, gadis 17 tahun yg sering di sapa Avya itu dibuat kaget saat di depan matanya terjadi kecelakaan tunggu seorang pengendara motor itu tiba-tiba jatuh. Avya sontak menghampiri nya berniat untuk membantunya.

"Kakak gk apa-apa?." Saat hendak membantu pria itu berdiri Tangan Avya mala di tepis kasar.

"Sial, minggir!." Umpat pria itu lalu akhirnya ia berdiri sendiri, Avya hanya diam melihatnya karna tadi saat hendak di bantu pria itu mala menolak.

Pria itu membangunkan motornya tapi tiba-tiba hujan turun sangat deras Avya langsung berlari ke sebuah Warung tua yg sudah tidak terpakai lagi di sana ia berteduh dan ternyata pria yg mengalami kecelakaan itu juga ikut berteduh di sana dengan meminggirkan motornya terlebih dahulu.

Padahal tadi langit begitu cerah entah kenapa tiba-tiba saja hujan dan ini sudah magrib langit pun sudah mulai gelap, Avya merasa khawatir tanpa alasan.

Sudah hampir 2 jam hujan masi mengguyur daerah itu, jalan yg sepi itu semakin gelap karna sudah malam, hanya ada lampu jalan yg tak jauh dari warung itu. Avya sudah sangat khawatir pasti kakeknya sudah mencari nya tapi hujan juga belum redah. Tadi Avya dan pria itu terpaksa masuk ke warung itu karna angin kencang yg membuat hujan masuk ke area teras warung kebetulan pintu warung itu tidak ad karena memang sudah tidak terpakai. Selang beberapa menit akhirnya hujan pun agak reda Pria itu keluar dan Avya juga keluar dari sana ia hendak pulang takutnya hujan akan semakin deras tapi langkah mereka terhenti saat segerombolan bapak-bapak yg sedang lewat di sana meneriaki mereka.

"WOII! KALIAN HABIS NGAPAIN DI SANA!." Teriak salah satu pria itu, mereka menghampiri Pria itu dan Avya.

"Anak jaman sekarang memang sudah tidak ada rasa malu, kalian harus ikut kami. Ayo bapak-bapak kita bawa ke rumah pak RT, Jika di biarkan Kampung ini akan rusak karna mereka berdua!." Seorang bapak-bapak itu kembali Mengeluarkan suara.

"Iya!."

"Bawa mereka!."

Semuanya setuju untuk membawa mereka ke rumah pak RT.

"Pak kalian salah paham, kami tidak melakukan apapun di sini. Tadi saya hanya berteduh." Avya merasa kalau bapak-bapak itu mengira dirinya melakukan hal tak wajar di sini.

"Hallah mana ad maling ngaku! Cepat bawa mereka!." Tanpa babibu mereka membawa Avya dan pria itu menuju kediaman Pak RT, meski sudah mencoba menjelaskan semuanya tidak ada yg mendengar bahkan pria itu sudah memberontak beberapa kali untuk melepaskan diri tapi karna kalah jumlah ia akhirnya hanya pasrah saat di bawa.

°°°°°°

Setelan menuggu keluarga keduanya datang akhirnya Kakek avya datang selang beberapa menit berikutnya Teman pria itu juga datang.

"Lo ngapain anak orang woii!." Bisik teman pria itu.

"Ck,mereka salah paham!." Jawab pria itu.

"Jadi gimana?" Tanya temannya.

"Gue harus nikah sama tu cewe." Jawab Liam malas, menurutnya ini semua membuang-buang waktunya saja. Ia heran ternyata masi ada kelompok masyarakat yg berpikir sangat pendek mengambil keputusan tanpa tau kebenaran yg ada bahkan pendapatnya tak di dengar.

"Nyokap? Bokap?." Temannya kini bertanya lagi, ia bingung kenapa Mala dirinya yg di panggil kenapa tidak orang tua Liam saja temannya ini memang aneh.

"Mereka gk tau!."

"Wah parah lo, nikah gk undang orang tua.",

"Diam loh, ikutin aja yg gue suruh!." Gertak Liam karma Temannya itu sungguh cerewet melebihi perempuan.

Pria berperawakan tinggi dengan wajah tampan itu bernama Liam Ganeswara, pria berusia 22 tahun itu adalah seorang mahasiswa akhir di sebuah universitas terbuka.

"Pak, dengan terpaksa kami harus menikah kan cucu bapak malam ini dengan pria itu karna mereka di dapatkan berdua di warung tua di dekat jalan sepi. Untuk menghindari kejadian itu terulang kami harus mengambil tindakan ini." Pak RT menjelaskan kepada kakek avya.

"Kek, Avya gak ngelakuin apapun....hiks" Avya memeluk kakeknya meminta pertolongan karena sejak tadi tidak ada yg mau mendengarkan nya.

"Avya kakek tidak bisa berbuat apa-apa." Yah kakeknya memang tidak bisa berbuat apa-apa, meski menolak warga pasti tidak akan tinggal diam.

"Kakek..." Avya kecewa tapi ia tidak bisa berbuat apapun begitupun kakeknya.

"Pak saya tidak ingin menikah, kalian salah paham!." liam mencoba untuk membantah semua tuduhan yg tak berdasar itu, oh ayolah ia masi 22 tahun ia masi ingin menikmati hidup bukannya menikah.

"Kalau kamu tidak ingin terpaksa saya akan bawa ke kantor polisi." Ucap Pak RT mengancam yah jika memang ini tidak bisa di selesaikan maka polisi haru ikut adil demi kenyamanan desa ini.

"Ck!." Liam berdecak, setelah berpikir akhirnya ia setuju.

"Baiklah sekarang silahkan duduk, bapak akan menjadi wali cucu anda." Pinta pak RT.

"Nama anak ini siapa?." Tanya pak RT.

"Liam Ganeswara." Bukan Liam yg berucap tapi Temannya, Desta Wirana.

Sesuai permintaan Liam, Desta menjadi saksi pernikahan dadakan nya ini Desta berpura-pura sebagai kakak Desta dengan alasan orang tuanya berada di luar negri.

Dan terjadi lah malam ini pernikahan antara Liam dan Avya yg dadakan karna kesalahpahaman yg menjerat mereka, pernikahan yg bisa di bilang atas dasar paksaan ini di saksikan oleh beberapa warga yg melihat mereka tadi.

°°°°°°

Entah kesalahan apa yg perna di perbuat di masa depan sehingga hidupnya begitu rumit Gadis itu sangat terpukul dengan semua yg terjadi dalam kehidupannya, mulai dari  kedua orangtuanya yg meninggal dalam sebuah kecelakaan di saat usianya masi 5 tahun lalu sekarang ia harus merelakan masa remajanya dengan menikah karna sebuah kesalahpahaman.

Avya turun dari mobil Liam setelah itu ia membantu kakeknya turun.

"Nak liam mari masuk." Ajak kakek, liam mengangguk dan ikut masuk mengekor di belakang.

Tadi Desta teman Liam sudah pulang dengan mengendarai motor KLX yg Liam pakai jatuh tadi, mobil Desta, liam yg membawanya karna besok ia baru akan pulang atas permintaan kakek Avya.

Liam menatap seisi rumah itu tidak ada yg spesial, rumah ini sangat sederhana dengan bercat putih pucat tapi terkesan nyaman untuk di tinggali.

"Nak liam istirahat saja, itu kamar Avya." Kakek menunjuk sebuah pintu kamar bercat biru itu, Liam mengangguk lalu berjalan ke arah kamar itu.

Mau tidak mau Liam akhirnya tidur di kasur milik gadis bernama Avya itu yg merupakan istrinya beberapa jam yg lalu, Tubuhnya terasa sakit mungkin karena akibat kecelakaan tadi belum lagi luka di punggung tangannya dan sepertinya Punggungnya juga memar karna membentur aspal untung ia tadi memakai helm jadi. Kepala nya aman dari luka ia akan istirahat dulu besok ia akan memikirkan semuanya.

Sedangkan di luar sana Avya sedang duduk merenung di Ruang tamu, setelah Kakeknya berbicara tadi ia pun masuk ke kamar meninggalkan Avya sendiri sebenarnya avya sudah di suruh untuk masuk ke kamarnya tapi ia menolak dengan alasan ingin melakukan sesuatu dulu padahal avya hanya takut untuk masuk, apalagi ada Liam di dalam sana pria yg kini berstatus suaminya itu, jujur Avya belum terbiasa dengan semua ini apalagi dengan orang asing seperti Liam.











📜📜📜📜

LIAM : TEMPRAMENTAL IS YOUR LOVE LANGUAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang