[7] CURIGA

868 14 0
                                    

Mentari kembali menampakkan sinarnya, Avya sudah siap dengan seragam nya gadis itu hendak berangkat tapi saat keluar dai kamar ia berpapasan dengan Liam di tangga Pria itu ternyata baru pulang Avya menunduk dan membiarkan Liam lewat.

"Huftt....kapan kak liam mau makan masakan aku." Gadis itu menghela nafas, sarapan nasi goreng yg dibuatnya kini sudah terhambur di lantai padahal saat ia masuk ke kamar tadi nasi goreng hangat itu masi di meja dan sekarang sudah beralih tempat.

Avya membersihkan kekacauan yg sudah di buat Liam pagi ini entah kapan Liam membuang makanan ini bahkan pria itu tidak mencicipinya.

Setelah membersihkannya avya mengambil tasnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, ia akan naik bus setiap pagi dan saat pulang sekolah. Yg membuat Avya merasa Liam hanya perlu waktu adalah karna pria itu tetap memberikan nafkah uang untuk nya inilah yg membuat Avya pikir Liam tidak seburuk kelihatannya pria itu hanya tidak tau mengontrol kemarahannya.

Sedangkan liam di kamarnya sedang tergesa-gesa karna ia akan terlambat ke kegiatan yg di adakan nya. Kemarin ia tidur di hotel Club setelah mabuk, dan berakhir bangun Kesiangan untungnya Desta menelfon nya pagi-pagi tadi jika tidak mungkin ia akan benar-benar terlambat.

Avya sudah sampai di kelasnya, saat hendak masuk ternyata kelas masi sangat sepi karna Avya memang selalu berangkat pagi-pagi sekali. Gadis itu duduk di kursinya dan memilih tidur sambil menunggu teman-teman yg lain datang, kemarin ia tidur jam 2 dini hari karna gadis itu menangis sampai larut belum lagi ia harus membereskan kekacauan yg di buat liam semalam.

"Vya, woi bangun." iin menepuk pundak Avya.

Yah mereka akhirnya menjadi teman, avya benar-benar tidak meninggalkan iin seperti dugaannya. Mereka menjadi lebih dekat dan Fino pun sama bahkan iin heran kenapa Fino mau berteman dengan Avya dan juga dirinya.

" Eh, iin tumben telat?." Tanya Avya merapikan rambutnya yg agak kusut, biasanya Iin akan sampai di kelas saat belum ramai tapi ini kelas sudah banyak yg datang.

"Mau-mau gue lah." Jawab iin santai, begitu lah iin .

"Iya deh" ujar Avya terkekeh, menurutnya iin itu lucu sikapnya hampir sama dengan Liam tapi bedanya iin lebih punya hati di banding liam.

"Eh bibir lo kenapa luka?." iin sadar saat melihat luka di sudut bibir Avya, sudah beberapa kali ia melihat luka di bagian-bagian tubuh Avya, iin jadi curiga kalau avya menyembunyikan sesuatu darinya.

"Loh Vyah kenapa bibir lo?." Tanya Fino yg duduk di bangku depan iin, ia juga melihatnya tadi lalu menghampiri avya.

"Aah ini, itu kemarin aku jatuh terus kena meja hehe." Bohong Avya, sudah beberapa kali Avya berbohong tentang darimana asal luka-luka itu.

"Alasan lo Klasik, gue jadi curiga lo nyembunyiin sesuatu dari kita. Ngomong Aja Vya!." iin jelas curiga, menurut nya luka-luka itu tidak tanpa sengaja terbentuk jelas sekali jika itu luka karna di sengaja karna sangat parah.

"Ang , ngk kok in beneran aku gk bohong." Ujar Avya, ia takut jika mereka mengetahui kebenarannya iin akan menjauhi dirinya.

" Beneran?." Tanya Fino yg merasakan kejanggalan juga.

" Kalian gk perlu khawatir Aku gpp kok." Avya berusaha tampak biasa-biasa saja agar Mereka tidak curiga.

" Ya udah deh ayo kita ke aula." Ajak Fino.

" Lah ngapain?." Tanya iin bingung.

" Kelas kita jam kosong jadi tadi bu eli nyuruh gue arahkan teman-teman ke aula. Soalnya ada Kegiatan Seminar dari kampus gitu." Jawab Fino.

"Oh gitu ya udah, Vya ayo." iin langsung menarik tangan Avya pergi mengikuti Fino yg sudah lebih dulu pergi.

Di aula semua siswa sudah duduk di kursi, Kegiatan seminar ini di buka oleh Mc dan setelah itu mereka melakukan sambutan ke beberapa pemateri dan juga pihak sekolah yg mewakili karena kepala sekolah tidak sempat hadir.

"Baiklah dengan ini saya persilahkan pemateri untuk membahas pokok persoalan hari ini." Mc mempersilahkan pemateri nya untuk memulai kegiatan agar tidak membuang-buang waktu.

Target kegiatan ini adalah sampai jam 12 tepat saat makan siang, mereka sudah menyediakan nasi kotak untuk peserta yg ikut serta dalam kegiatan ini beberapa Mahasiswa sibuk di masing-masing bidang.

"Liam gue minjem mobil lo ni mau ambil kotak." Ujar setia, ia bertugas di seksi komsumsi bersama inda dan inat.

"Ni kuncinya, ingat peserta bisa aja bertambah jangan sampai kekurangan kotak gue gk mau tau pokoknya gk ada kesalahan apapun. kalian ngerti!?." Ucap Liam mengingatkan karna dirinya lah yg bertanggung jawab atas kegiatan ini ia mau semua nya sesuai rencana.

" Siap ketupatt!." Balas Setia mengambil kunci mobil Liam lalu mereka pergi.

Liam hanya berkeliling memantau agar semua berjalan lancar karna dirinya adalah ketua panitia jadi ia harus benar-benar fokus melihat setiap inci kegiatan ini agar berjalan sukses.

"Woi mau kemana tu Bagas?." Desta datang menghampiri Liam yg beridir di dekat pintu masuk.

"Ngambil konsumsi." Jawab Liam acuh, ia fokus memerhatikan pemateri yg menjelaskan di atas panggung.

"Aishhh gue mau ikut lagi, mbak-mbak keringnya bening kemarin gue liat." Jika sudah begini Desta pasti dalam mode Buaya Cap bisok, tidak bisa sekali saja jika melihat Cewe bening pasti mata buanya akan beraksi.

"Ck strees!." Hardik Liam, tidak bercermin ini siapa coba yg seharusnya di bilangi Stress.

"Lo aja tuh stres!." Kesal Desta, mata buayanya mengedarkan pandangan ke segala arah semoat ada Adek-adek gemes yg bisa ia Gombali sebelum mereka pergi.

"Berisik, diem lo!." Hentak Liam kesal.

Saat asik mencari mangsa Mata Desta menangkap satu Objek di depannya di bangku ke 4 dari depan sepertinya ia mengenal nya.

"Woi gila! Bini lo tu Am!." Tunjuk Desta ke arah Avya yg sedang bersama seorang Teman prianya.

Liam mengikuti arah padang desta dan benar di sana ternyata adalah Avya istrinya.

"Lo gpp? Sakit gk?." Fino memegang Sudut bibir Avya karna kaget saat Avya tiba-tiba meringgis.

Avya yg di perlakukan manis seperti itu, diam membeku untungnya tak ad yg melihat mereka.

"Aku gpp kok " Avya segera menjauhkan tangan Fino dari bibirnya.

"Tunggu, gue tiup biar gk sakit lagi." Lagi-lagi Fino memvuat Avya membeku, pria itu meniup pelan sudut bibir Avya sangat manis!!!.

"Udah, fino gk enak diliatin orang nanti." Avya langsung agak menjauh karna merasa risih saat di tatap intens oleh Fino.

"Oh eh maaf, iya gue minta maaf." Fino kikuk karna merasa di pergoki, ia langsung fokus ke depan karna rasanya jantungnya berdebar-debar.




















🧸🧸🧸🧸

LIAM : TEMPRAMENTAL IS YOUR LOVE LANGUAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang