[2] PERUBAHAN

1.2K 22 1
                                    

Avya merasa sangat lapar sudah jam 9 malam ternyata setelah ia membereskan pakaian ia tertidur dan baru saja bangun.

"Wahh bahan-bahannya banyak banget." Avya sangat kaget saat melihat isi kulkas yg terisi full oleh bahan-bahan masakan, ia pikir akan kosong karena Liam adalah pria tentu pasti tidak akan bisa memasak.

"Sebelum kak Liam turun masakannya harus selesai." Monolog nya pada diri sendiri, gadis itu dengan lihai mulai melaksanakan kegiatan memasaknya kali ini ia akan memasak ayang bumbu kuning dan Sayur bening.

Di lain tempat Ternyata liam sedang berada di sebuah Club bersama Desta temannya, mereka terlihat minum bersama. Tadi saat selesai mandi Liam langsung ke club tanpa memberitahu Avya bahkan ia memang tidak ingat kalau di apartemennya ada Avya.

"Gimana rencana lo? Gk biasanya." Desta mulai pembicaraan setelah lama mereka diam sambil menikmati minuman beralkohol itu.

"6 bulan gue bakalan cerai." Jawab Liam santai, Desta di buat bingung.

"Kenapa bulan depan aja?." Yah kenapa Liam berbeda dari sebelumnya, ia tau betul bagaimana seorang liam. Pria dingin dan kaku serta jangan lupakan Liam memiliki temperamen buruk dia tidak visa mengendalikan amarahnya.

"Gue gk mau terlibat polisi sebelum wisuda." Yah inilah alasan Liam melanjutkan pernikahan itu bisa saja saat itu ia kabur tapi itu akan memperkeruh keadaan jadi ia memilih jalan aman saja toh 6 bulan waktu yg singkat.

"Iya juga sih, bisa brabe kalau ketahuan ada laporan polisi. Udah cape² bikin skripsi eh kena drop out." Ujar Desta membenarkan rencana Liam.

"Tapi gimana sama istri lo." Lanjut Desta, Liam langsung menatap tajam Temannya itu.

"Avya!." Ujar Liam, ia tidak mau jika ada yg tau tentang hubungannya itu, apalagi sampai terdengar oleh orang tuanya.

"Iya di Avya gimana? Kasian juga tu anak."

"Terserah dia." Desta tidak kaget lagi inilah Liam tidak ada masalah yg bisa merubahnya, pria acuh.

"Kasian jadi janda mana masi muda, kalau di lihat-lihat cakep juga tu avya gpp deh setelah jadi janda gue sikat!." Buyolan Desta membuat Liam menendang kursinya hingga membuat Desta hampir terhuyung ke belakang.

"Woi mau ke mana loh!." Teriak Desta saat Liam langsung meninggalkan nya setelah hampir membuat nya jatuh.

Belum sempat mengejar Liam mata buaya Desta sudah menangkap mangsanya, ia langsung berubah menjadi mode Buaya cap Bison. Desta memang terkenal di seantero universitasnya sebagai buaya bahkan di setiap fakultas ia sudah pernah memacari setidaknya 2 sampai 3 orang per fakultas beda dengan Liam yg terkenal dengan Wajah tampan dingin dan kakunya para kaum hawa sangat memuja pria itu.

Liam mengendarai mobil hitam miliknya, mobil Desta sudah ia kembalikan sekarang ia akan pulang karna sudah larut malam dan besok ia harus ke kantor untuk mengurus beberapa hal yg penting belum lagi kegiatan dari kampus yg ia ketuai blm juga terlaksana.

Dengan kecepatan tinggi Liam akhirnya sampai, unit apartemen nya beda di lantai 6 setiap lantai hanya ada 1 unit apartemen jadi sangat luas. Setelah memencet pin ia masuk tapi saat melewati dapur ia mencium aroma masakan langkahnya sontak berhenti.

Gadis berambut panjang lebat itu sedang memasak di dapur ia tidak menyadari kedatangan Liam saking asiknya memasak ia hanya tinggal menunggu syurnya masak setelah itu semua sudah siap di meja makan.

"Kak liam?." Kaget Avya melihat Liam berdiri tak jauh dari meja makan, melihat penampilan Liam yg sepertinya baru dari luar Avya kira Liam ada di kamarnya tapi kapan perginya kenapa dia tidak di beri tahu ah sudahlah.

"Kak, ayo makan kakak pasti lapar." Ajak Avya, berharap Liam menyukai masakannya meskipun terkesan sederhana.

"Gue udah makan di luar!." Ujar Liam lalu pergi ke kamarnya, Avya merasakan ada perubahan dari Pria itu saat mereka meninggalkan rumah Liam berubah suara bahkan cara bicaranya berubah avya sadar itu.

"Semoga saja perasaan ku salah, mungkin kak liam memang seperti itu saat bicara temen-temen di sekolah pun kayak gitu. Ah sudahlah Aku memikirkan hal aneh saja." Monolog Avya, ia memilih untuk makan dan sisanya ia simpan di kulkas tidak apa-apa jika memang Liam sudah makan di luar toh memang Avya tidak tau.

°°°°

Keesokan paginya Avya bangun jam 5.30 seperti biasa ia akan membersihkan rumah dan akan memasak sarapan hari ini ia belum sekolah kata kakeknya Liam akan mengantarnya besok ke sekolah barunya, proses pemindahan benar sudah di urus liam bahkan sangat cepat.

Avya membuka gorden yg menutupi pintu balkon, membiarkan matahari pagi masuk menyinari ruang tamu setelah itu ia ke dapur untuk membuat sarapan. Hari ini dia akan bertanya beberapa hal kepada Liam karna daerah ini sangat baru baginya ia perlu belajar.

Pagi ini avya membuat roti panggang isi telur setelah semua siap dirinya melanjutkan bersih-bersih sembari menunggu Liam turun, beberapa kali Avya melirik ke atas tapi pintu bercat hitam itu masi sama tertutup rapat.

Ceklek .....

Pintu itu akhirnya terbuka Liam keluar dengan celana hitam dipadukan kemeja putih yg lengannya di gulung sampai siku. Avya terkesima melihat pesona liam bahkan mungkin jika wanita lain melihat ini mereka akan sama terkesima dengan penampilan Liam.

"Kak liam sarapan dulu." Avya menghentikan langkah liam saat pria itu hendak meninggalkan Apartemen.

"Minggir!." Ucap Liam tajam.

" Kak sarapan dulu avya udah buat."

"Gue bilang minggir! Dan yah lo gk usah masak lagi gue gk akan mau makan masakan lo lagi!." Setelah mengatakan itu Liam pergi dan menutup pintu dengan sangat keras membuat avya terpelonjang kaget.

Brak......

Pertahanan Avya runtuh air matanya luruh sekarang ia tidak bisa berpikir tenang lagi pikiran-pikiran negatif terus bermunculan dalam benaknya.

"Hiks....ibu ayah Avya harus bagaimana? Avya tidak mengerti dengan semua ini, semua berbeda sekarang?."  Ia sekarang benar-benar merasakan perbedaan sikap dan perilaku Liam, ternyata benar firasatnya mungkin ia di lahirkan memang tidak beruntung. Anehnya kenapa liam bersikap baik kepadanya 2 hari yg lalu?.

Avya menatap ponselnya yg berdering di meja makan, dengan segera ia mendekat melihat siapa yg menelfon nya pagi-pagi.

"Hhalo? Kakek." Avya menahan Isak tangis nya ia tidak mau membuat kakeknya khawatir.

"Halo Avya bagaimana kabarmu?."

"Aaku baik kek, kakek?."

"Baik lalu dimana Liam?."

"Itu kak Liam sedang bekerja kek dia tidaka ada di rumah."

"Owh, syukur lah kakek berdoa semoga kalian hidup bahagia, kakek senang Liam begitu menyayangi mu meski kalian baru kenal."

"Iiya kek, Avya juga senang di sini kakek harus jaga kesehatan. Apa kakek sudah makan?."

"Ahaha kamu ini , tenang kakek sudah makan ini kakek mau berangkat kerja."

"Baiklah kek kalau begitu hati-hati di jalan dan jangan terlalu capek yah."

"Iyaa, kakek tutup dulu."

Avya merasa sangat bersalah karna telah berbohong tentang keadaannya tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa membuat kakeknya khawatir, kakek sangat percaya pada Liam. Avya akan berusaha membuat liam senang mungkin ini baru baginya dan Avya terlalu gegabah dalam bertindak siapapun pasti merasa kesal jika orang asing langsung masuk kehidupan orang.















🪞🪞🪞🪞

LIAM : TEMPRAMENTAL IS YOUR LOVE LANGUAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang