CHAPTER 14

95 8 1
                                    

Holaa para readers, apa kabar?
**
Don't forget vote and coments
**
Follow me nurkadriana
**

**Happy reading**

"Jadi setelah dipisahkan lalu setelahnya akan diapakan bi?"tanya Vale.

"Ini akan dicuci dan siap untuk dipergunakan, dimakan bisa dijual pun lebih baik, karna bisa menghasilkan modal"jelas bibi.

Ditengah-tengah sawah Vale beserta mahasiswa lainnya tengah membuat projek skripsi mereka dengan mewawancarai satu persatu penduduk yang tengah memanen padi di ladang itu.

Udara dengan angin sepoi-sepoi serta matahari yang tak kalah terik menyinari wajah mereka, sesekali mereka berteduh di berbagai pohon disekitar berniat meredakan hawa panas di wajah mereka.

"Kau berteduh saja nak Vale biar bibi yang mencabut padi-padi ini, lihat teman-temanmu berteduh semua hanya kau yang tidak, pergilah"tegur bibi, dengan lembutnya menyuruh Vale.

Vale menggeleng tanda tidak setuju dengan bibi "tidak bi, biarkan saja mereka disana lagi pula aku ingin tahu bagaimana proses kerja padi ini, bibi tau kan aku tinggal di kota dan tidak banyak tahu dengan pekerjaan yang ada di desa"jelas Vale.

"Bagaimana tinggal di desa?,  apakah menyenangkan nak Vale?"tanya bibi.

"Sangat, berbeda saat aku di kota, bahkan jalan pun sangat amat berbeda"ujar Vale tersenyum.

"Benar yang kau katakan, jalan bahkan hawa sangatlah berbeda walaupun bibi tak pernah ke kota bibi bisa mengetahui seseorang anak kota atau dari desa ini sekalipun, karna dari cara berpakaian kita dan mereka berbeda bisa memperlihatkan perbedaannya"jelas bibi.

"Selesai, ayo kita kembali ke tenda kalian dan memasak makan siang hari ini, bibi tahu pasti perut kalian semua telah keroncongan kan, karna pagi tadi hanya sarapan roti buatan bibi"sambung bibi.

"Tepat sekali, baiklah ayo kita kembali, tapi sebelum itu biar aku yang membawa setumpuk padi ini, eitsss tak ada penolakan"sela Vale saat bibi ingin mengucapkan kata menolak .

"Nak Vale kau benar-benar gadis yang manis, sayangnya kau tak mendapat perhatian lebih dari orang tuamu, sungguh bodoh orang tuamu itu"lirih bibi sambil tersenyum kecil menggelengkan kepalanya lucu.

***

"Biar aku yang mengaduknya, istirahatlah kau berkeringat sayang"ujar Kenneth mengambil alih sendok besi yang digunakan Vale untuk mengaduk kuah sup.

"Huum kau manis sekali, ahh aku tersanjung"goda Vale mencubit kecil pipi Kenneth yang juga tersenyum geli melihatnya.

"Tapi tak apa biar kita melakukan ini berdua, dan jangan terus melihatku seperti itu jangan sampai sup itu tumpah karna kau terus melihatku"ujar Vale mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Kenneth yang menatapnya dengan sorot tajamnya.

"Cantik, kau selalu cantik Vale"lirih Kenneth.

Vale mengalihkan pandangannya gugup, walaupun sudah menjalin kasih bertahun-tahun ia masih saja selalu gugup jika Kenneth memujinya tak lupa dengan sorot teduh tulus milik netra pria itu.

Lain halnya disisi lain kedua sejoli itu saling menatap, tanpa mengetahui ada satu hati yang tersakiti melihat mereka, El telah berdiri dari tempatnya meyaksikan adegan memuakkan itu dengan lingkar matanya memerah sendu, gadis itu mengepalkan kedua tangannya, lalu meninggalkan tempatnya sambil meremas dada kirinya nyeri.

"Hiks hikssss akhh, Kenneth mengapa kau melakukan itu tanpa melihatku di belakangmu yang juga mencintaimu dengan tulus, dadaku rasanya bagai ditusuk melihat kau begitu mesra dengan kakakku, aku juga ingin seperti itu aku juga ingin merasakan yang namanya dicintai sosok pria tulus sepertimu"gumam El dengan raut sendunya.

"Kapan aku mendapatkan itu?, Kapan aku bisa memilikimu seutuhnya Kenneth, kapankah aku bisa memeluk dan menatapmu sepuas hatiku?"lirih El, suara gadis itu bergetar menandakan ia benar-benar tulus mencintai sosok pria yang telah menjadi bagian hidup Vale.

"Aku lelah menunggumu, aku selalu ingin merebut dirimu secara terang-terangan tapi Vale selalu menghalangi jalanku, wanita itu mengetahuinya, semuanya"tekan El.

"Jika diriku licik, maka Vale lebih licik dariku, Vale orang yang pendendam jika ia membenci sesuatu itu akan terus melekat di jiwanya dan dalam pikirannya, Vale adalah wanita yang berbahaya sekali mengambil tindakan kupastikan hanya gerakan mulut bisa menghabisi nyawa seseorang"gumam El, bimbang dengan rencana Vale kedepannya.

"Kau benar,, aku bisa menghabisi seseorang hanya dengan gerakan mulut dan jentikan  jari, memusnahkan mu adalah hal yang mudah bagiku, tapi tidak aku harus melakukannya perlahan setelah mereka tiada barulah kau yang akan aku habisi tak tersisa sedikit pun "sentak Vale santai berdiri sambil bersedekap dada memandangi punggung El yang sepertinya kaku mendengar suaranya yang tiba-tiba.

"Kau tidak waras, mereka orang tua kita mengapa kau begitu tega ingin menghabisi nyawa mereka, apa kau– "

"Sssttt, orangtuamu hanya orangtuamu, aku tidak memiliki orang tua di dunia ini aku hanya menumpang rahimnya saja setelahnya?, Sudah tak ada yang akan diharapkan, jika kau mengatakan bahwa mereka juga menyayangiku maka kau salah, mereka hanya mengasihi ku sebagai anak tiri"sela Vale menatap tajam netra El yang membola.

"Dengar-dengar kau menyukai kekasihku, dan berniat merebutnya dariku dan membawanya ke dalam dekapanmu?, Right?."tuding Vale

"Kau ingin mendapatkannya kan, jangan harap selama aku masih hidup tidak akan kubiarkan kau melangkah sedikit saja mendekati Kenneth, jika itu terjadi kupastikan kau yang akan kubuat menderita pertama kali" Ancam Vale tak main-main.

"Lihat saja aku pasti akan mendapatkan apa yang aku mau, dan membuat Kenneth membenci dirimu"tekan El tajam.

"Silahkan lakukan semaumu, buatlah Kenneth membenciku jika kau bisa"santai Vale beranjak meninggalkan El yang menatap tajam dirinya.

"Pasti, aku akan melakukannya Vale"gumam El.




























" Cinta bisa terjadi dengan keadaan begitupun cobaan, lindungilah cintamu walaupun nantinya kau akan menjadi tumbalnya"

.VALERIE ARABELLA.




















Thanks for reading in my story

Don't forget vote and coments

See you again

Babay

🥀💋

Salam dari author our destiny ✨💋



To be continued.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang