CHAPTER 17

83 10 0
                                    

Holaa para readers, apa kabar?
**
Don't forget vote and coments
**
Follow me nurkadriana
**

**happy reading**


Semua yang berada di ruang tamu itu segera mengalihkan pandangannya saat mendengar seseorang meneriaki Vale dengan begitu keras.

El segera bangkit dari duduknya dengan wajah yang berseri-seri sumringah ia segera menghampiri orang itu lalu merangkulnya dengan percaya diri.

"Aku sudah bilang kan, tidak usah kesini nanti aku yang akan menemui mu"ujar El lembut.

"Aku datang tidak ingin melihatmu tapi aku ingin melihat kekasihku, bukan kau"tekan Kenneth, ya orang itu adalah Kenneth.

"Tidak usah sungkan kepada kakakku, aku yakin setelah kau memberi tahukan hubungan kita pasti dia-- maksudku kakakku akan merestuinya jadi percayalah padaku hm?"ujar El sambil mengelus pelan lengan kekar milik Kenneth.

Valerie mengalihkan pandangannya muak saat melihat usapan tangan El untuk Kenneth, gadis itu kembali menatap Kenneth dengan pandangan yang meredup karena genangan air matanya, sudah ia katakan jika masalah keluarganya ia tak akan menangis tapi jika seperti ini Valerie benar-benar merasa terkhianati.

"Ahh nak Kenneth, ayo silahkan duduk maaf kami tidak tau bahwa kau akan berkunjung kemari untuk melihat calonmu"ujar mama.

"Iya ayo kak kita duduk aku yakin pasti kau sangat lelah bukan?, Jadi aku tidak akan keberatan jika kau ingin menginap di rumahku malam ini dan tidur-- dikamarku"ujar El sambil mengantungkan kalimatnya diakhir.

Kenneth hanya diam dengan raut wajah datarnya, dan entah kenapa Valerie melihat ada guratan emosi di wajah Kenneth saat ini.

Sadari tadi Valerie tak beranjak sedikitpun dari tempatnya ia masih saja menatap semua orang yang berbincang-bincang dengan pandangan bingungnya.

"Masuklah kami menunggumu sadari tadi"ujar ayah, dalam sekejap raut wajah Valerie berubah menjadi sendu saat menatap kedua paruh baya yang melangkah memasuki rumahnya.

"Mommy?"gumam Valerie sendu.

Mommy Kenneth menatap kearah Vale dengan tatapan sendu yang sulit diartikan, wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya pelan saat melihat Valerie mengeluarkan air matanya.

"Jadi kedatangan kami kesini ingin melamar salah satu putri kalian untuk menjadi pendamping hidup putra kami"tegas Daddy Kenneth.

Valerie tersenyum tipis menatap ke arah Kenneth yang menatapnya tanpa ekspresi dengan sudut mata pria itu berair, Valerie tertegun menatap air mata Kenneth yang jatuh mengaliri pipi pria itu.

"Kami--"Daddy Kenneth menghela nafas pelan sambil menatap Kenneth gusar, Kenneth mengangguk pelan mengisyaratkan bahwa dirinya akan baik-baik saja.

"Kami ingin melamar putrimu yaitu--,,valeda arabella."ujar Daddy Kenneth sambil menunduk.

Valerie mematung ditempatnya, mereka ingin melamar El untuk Kenneth?, Mereka ingin bertunangan dan melangkahinya,mereka lagi-lagi mengambil kebahagiannya??,sulit dipercaya Valerie terkekeh miris sambil melangkah mundur dengan pandangan miris ke arah mereka, bibirnya seolah Kelu untuk mengucapkan sesuatu.

Kennethnya akan menjadi milik orang lain, tak lain dan tak bukan adalah adiknya, demi tuhan dada Valerie rasanya ingin meledak sekarang juga,Valerie terduduk di tepi tangga dengan pandangan kosongnya.

"Hahhh huhh hahh hah hiks ouw ini??,hiks sungguh kalian mengucapkan ini dihadapan ku??,hikss hiks, oh tuhan dada ini rasanya sangat sesakk mengapa harus aku lagi?"ujar Valerie sambil menatap Mereka dengan pandangan kecewanya.

"Kau bohong, bohong padaku kau bohong sayang, kau mengatakan ingin selalu bersamaku tapi ini-?,ini apa apakah ini ucapanmu waktu itu??!, Mengapa kau melakukan ini? Apa salahku padamu?, apa sikapku terlalu kekanak-kanakan hingga kau tak betah berhubungan denganku?,mengapa kau melakukan ini gala?"ujar Valerie sambil memanggil nama akhir pria itu.

Kenneth menatap Valerie dengan pandangan sayunya saat gadisnya memanggil namanya berbeda, jika Valerie memanggilnya dengan nama gala maka itu benar-benar ia telah membuat gadis itu kecewa kepadanya.

"Kak--

"APAAA??!,apa kau senang sekarang?,,apa kau bahagia apa kau merasa menang sekarang, aku akui hari ini mungkin kau mendapatkannya tapi cintanya??, Tidak akan pernah jika kau ingin menebus masuk kedalam hati Kenneth dimimpimu sialan, hanya dimimpimu jika tidak jangan memanggil diriku Vale, aku bersumpah jika saja Kenneth menyatakan cinta kepadamu, maka aku adalah orang pertama yang akan menghabisi diriku sendiri"tekan Valerie tegas.

"Semoga kau benar-benar mengakhiri hidupmu agar aku bisa hidup bersama dengan Kenneth tanpa adanya dirimu kak, sungguh jika boleh memilih antara kau dan Kenneth maka aku akan memilih Kenneth bukan dirimu, yang kau katakan dulu itulah kebenaran kau adalah kesalahan yang harus lahir di keluargaku, kau adalah beban antara aku mama dan ayah, kau benalu kak"sarkas El keras.

"El apa yang kau bicarakan?, Vale adalah kakakmu mengapa kau menghina kakakmu seperti itu, kau melukai hatinya jaga ucapanmu."bentak mommy Kenneth.

"Memang apa yang kau katakan adalah benar, aku tidak ingin hadir di dunia ini apalagi harus memiliki rupa seperti dirimu, aku membencinya sangat. Kau menyuruhku untuk tiada tanpa tak mendengar ucapanku, aku akan pergi saat Kenneth sudah benar-benar menyatakan Cinta kepadamu valeda, tunggu saja valeda tanpa menunggu ucapan itu aku akan pergi terlebih dahulu"ujar datar Valerie.

"Sungguh hari ini adalah hari yang melelahkan dan menyakitkan, banyak masalah hari ini aku cukup lelah menghadapi semuanya sendiri tanpa ada bahu datar yang aku gunakan untuk bersandar"ujar Valerie

"Perahuku telah berlayar meninggalkan diriku tanpa mengangkut jiwa ini yang masih dalam tahap menunggu untuk ditopang ke arah daratan"kata Valerie pelan

"Ingatlah, "mengambil sesuatu milik orang lain bisa saja berbanding terbalik dengan kehidupan mu, nanti ataupun masa yang akan datang" karma itu ada jika bukan lewat manusia tuhan pun bisa membalasnya hanya dengan jentikan jari"nasehat Valerie sambil melangkah menaiki tangga dengan perlahan sambil berpegangan .

Kenneth melihatnya, Kenneth melihat tangan dan jari lentik milik Valerie bergetar hebat saat berpegangan di pembatas tangga yang menuju kamarnya, Kenneth melihatnya, Kenneth bisa merasakannya gadisnya hidupnya jiwanya telah lepas dari genggamannya dengan perlahan meninggalkan dirinya yang akan merenung suatu saat nanti.



























"Sampai kapanpun tak ada manusia yang rela milik mereka diambil, begitupun diriku."

. VALERIE ARABELLA .


















Thanks for reading in my story

Don't forget vote and coments

See you again

Babay

🥀

Salam dari author 💋👋





To be continued

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang