CHAPTER 20

120 9 4
                                    

Holaaa para readers, apa kabar?!
**
Don't forget vote and coments
**
Follow me nurkadriana
**

**Happy reading**

Setelah sampai di kamar Vale, dengan perlahan Kenneth meletakkan Vale di atas kasurnya.

SREKK...

Kenneth terdiam menatap lengannya yang ditahan oleh Vale, kemudian beralih menatap wajah Vale yang menatapnya Dengan tatapan sayu.

"Mengapa harus dia?, Mengapa kau memilih dia, apakah aku kurang untukmu?,katakan apa yang kau inginkan huhh?!"bisik Vale sendu sambil menyandarkan dahinya ke dada Kenneth.

"  kau tahu saat kau mengatakan ingin melamarnya, aku tidak, maksudku aku tidak sama sekali habis pikir dengan maksud itu"sambung Vale seraya di lagi.

"Kapan kalian memulai hubungan itu, aku sungguh tak mengetahuinya yang aku liat sekarang ini kau masih mencintaiku tapi ini?!"tanya Vale sendu.

"Lupakan aku, mulailah hidupmu tanpa diriku"datar Kenneth.

"Melupakanmu?!, Apa kau bisa melupakan ku juga kita telah 4 tahun bersama dan dengan mudahnya kau menyuruhku untuk melupakannya begitu saja,, apa kau waras?!"tanya Vale tak habis pikir.

"Jika saja kau tidak ingin hidup bersamaku, katakan padaku terlebih dahulu, jangan seperti ini kau mengejutkanku Kenneth sungguh ini kejutan bagiku, kau selalu mengatakan jika ada apa-apa katakanlah, tapi kau malah bertindak semaumu."jelas Vale.

"Vale--

"Syuttt, apa kau pikir akan bahagia setelah membuat diriku kecewa, tidak. Akan kubuat dirimu lebih menderita dari apa yang aku rasakan, jika ini membutuhkan nyawa aku tak masalah bila perlu nyawaku adalah taruhannya"tekan Vale.

"Apa maksudmu?!"lirih Kenneth.

"Uumm??!, kau juga akan menderita seperti diriku Kenneth, tanpa terkecuali. Kau ataupun El akan sama-sama kubuat menderita,  kau ingat prinsip ku kan?, Aku akan melakukan apapun asal diriku bahagia meskipun itu adalah orang yang kucintai menderita aku tidak apa-apa"jelas Vale.

"Pergi kau, terimakasih telah membawaku ke kamar kau bisa pergi"usir Vale pelan.

Kenneth melangkah meninggalkan Vale sambil menatap kosong ke depan, pikiran pria itu kalut tak beraturan, ia dan gadisnya berakhir?!, Benar-benar berakhir, benarkah ini!!?.

***

Teriknya matahari yang masuk menyoroti kamar Valerie membuat gadis itu menggeliat pelan sambil mengedipkan matanya untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk menyorotinya.

"Ssttt"

"Kepalaku rasanya ingin pecah pagi ini"desis Vale.

Lupakan aku, mulailah hidupmu tanpa diriku.

"Pria itu benar-benar tak waras, ia membuat diriku mencintainya dalam-dalam tapi lihatlah ia tak membalaskan cintanya untukku dan hanya memberikan denyut perih di hatiku"gumam Vale.

"Mata pria itu tak bisa sedikitpun berbohong, bisakah aku berharap banyak padanya?!"sambungnya.

Dengan gontai Vale melangkah mendekati pintu kamarnya berniat ingin segera turun untuk sarapan karna perutnya yang berontak kelaparan.

"Lihat, tuan putri kita telah bangun dari tidur panjangnya, bagaimana putri apa tidurmu nyenyak?!"tuding mamanya.

"Tentu saja ma, tidurnya nyenyak karna setelah acara minum-minumnya ia kemudian pingsan dan lebih mengejutkan lagi tunangankulah yang mengangkatnya ke atas"sindir El, sambil menyandarkan kepalanya di bahu Kenneth.

OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang