CHAPTER 1

497 27 0
                                    

Halo semuanya ketemu lagi dengan author yang sangat lalot  up ini hehe.

*
*
*

Jangan lupa follownurkadriana

*
*
*

**Happy reading**













"Vale, kamu bawakan makanan untuk adikmu, dia pasti masih terlelap di kamarnya"ujar sang mama santai lantas tak memperhatikan raut wajah putrinya yang menatap malas dirinya.

"Aku tidak mau, lagipula dia bisa mengambil makanannya sendiri, dia tidak lumpuh kan?" Ujar putrinya tanpa menatap mamanya, Valerie arabella.

" bisakah kau tidak membantah mamamu? Pergi dan bawakan makanan untuk adikmu"ujar ayahnya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Tidak, tetap tidak, hanya hari ini aku membantah kalian, aku sudah lelah mengikuti apa yang kalian perintahkan untuk tuan Puteri itu"tekan Vale tajam.

"VALE—

"ayah, aku tahu aku adalah yang tertua diantara kami, tapi bukan berarti semua keperluannya aku yang mengurusnya."potong Vale pertama kalinya membantah ayahnya.

"Hahh, aku berangkat, jika tuan Puteri kalian terbangun katakan bahwa pembantunya telah berangkat pergi kuliah tanpa dirinya." Ujar Vale dengan formal

"VALE KAU—

"Ayah"

Sepang suami istri itu sontak berbalik saat mendengan panggilan dari putri keduanya yang menatap mereka dengan pandangan bingungnya.

"El?, Kamu kenapa bangun terlalu cepat,kelasmu masih 1 jam lagi"jelas mamanya lembut berbeda saat dengan Puteri pertamanya.

"Mengapa kalian berdua berteriak sepagi ini?, Dan dimana kakakku?"tanya  Puterinya tanpa memjawab pertanyaan mamanya, ia justru celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang.

"Ituu, kami berteriak karena kakakmu, dia tidak mematuhi perintah kami, dan malah meninggalkanmu."jelas ayahnya sembari mengusap lembut pucuk kepala putrinya

"Bukan tidak mematuhi, tapi kalian berdua mengekang kakakku, lagi pula aku bisa berangkat sendiri pergi menyusul kakakku"ucap gadis itu sinis.

"Nak, kau itu tidak boleh terlalu lelah nan–

"Aku pergi menggunakan mobilku bukan berlari ataupun jalan kaki, dan hal itu tak akan membuat penyakit jantungku kambuh"potong cepat gadis itu

"Tapi nak, itu sama saja akan membuat penyakitmu kambuh nanti,tolong dengarkan kami dan mama akan telfon kakakmu untuk menjemputmu"bujuk mamanya lembut.

"Tidak perduli dan jangan pernah membawa-bawa kakakku, aku tidak ingin makan dirumah"ujar gadis itu naik menuju kamarnya bersiap-siap untuk pergi berkuliah.

***

CEKLEK..

"kak Vale, adik kakak pingsan"ucap gadis yang dikenal sebagai Erika Clarissa sahabat kembarannya.

"Bawa saja dia ke unit kesehatan kampus, dan berikan dia bubur, maghnya pasti kambuh, dan dia sengaja tak sarapan dirumahku"santai Valerie tanpa menatap sahabat adiknya.

"Tapi kak, El tadi—

"Kau tidak melihatku mengerjakan skripsi?,.aku sibuk"tekan Valerie beranjak dari duduknya.

"Kak, apa kakak tidak kasihan melihat adikmu seperti ini?" Tanya Erika, membuat Valerie yang ingin beranjak pergi berhenti, kemudian berbalik menatap nyalang Erika

"Mengapa aku harus kasihan?, Dia yang bodoh. Sudah tahu memiliki penyakit masih saja menyepelekannya"tangkas Valerie

"Kak, El itu baik dan dia tidak pernah menjelekkan kau dihadapan orang-orang, lalu mengapa kakak seolah-olah kau sangat membencinya?"tanya Erika.

"Dia baik dimatamu, tapi dimatamu dia adalah manusia yang paling buruk dan paling menyusahkan dalam hidupku"bentak Valerie berlaku pergi meninggalkan Erika yang mematung.

***

Dilain tempat, tepatnya di unti kesehatan kampus, telah ada gadis yang terbaring dibrankar sambil mengerinyitkan dahinya bingung + pusing.

"Sshh"desis gadis itu, valeda arabella.

"Apa kau bodoh?" Tanya Vale saat mengetahui kembarannya itu telah sadarkan diri dari pingsannya

"Ma-maksud kak Ale apa?" Tanya balik El gugup.

"Mengapa kau tidak sarapan di rumah?, Apa kau menyukai jika orang tuamu MEMARAHIKU dan menuduhku tidak merawatmu dengan baik di kampus hah" bentak Vale, bahkan menyebut kata orang tuamu tanpa sadar bahwa mereka juga orang tuanya

"Kak, aku tidak bermaksud-"

"Tidak bermaksud apa?,kau memang menyukainya saat aku dimarahi dan dipukul kan?, Kau mempunyai fisik yang lemah dan juga penyakit, jadi kau tidak perlu cosplay menjadi diriku yang biasanya tidak makan seharian karena dihukum oleh mereka, dan itu juga karnamu"jelas Vale sambil menunjuk wajah El yang telah dibanjiri oleh air mata

" Ak-aku minta ma-maaf kak tapi sungguh aku tidak menyukainya soal mama dan ayah yang menghukumi, sungguh"ucap El dengan air matanya yang mengalir terus menerus.

"Kau selalu menyangkal, kau tahu? Aku cukup lelah selalu dibandingkan dengan dirimu,setiap ada masalah yang menimpamu mereka akan mengatakan bahwa aku yang bersalah, jika kau terluka sebiji saja mereka juga akan menuduhku aku yang melukaimu, jika aku membela diriku,. Mereka akan menamparku,, aku lelah"sarkas Vale dengan lingkar matanya yang telah memerah menahan tangis.

"Kau sangat beruntung diberikan kasih sayang yang berlimpah dari mereka, sayangnya aku tak seberuntung dirimu, setiap hari mereka memerintahkan ku menjagamu agar tetap aman bagaikan aku ini adalah pengawalmu tanpa digaji sepeserpun"sarkas Vale dengan miris sambil menghapus air matanya dipipi

" Aku mengerti keadaan mu, dan akupun  tau rasanya, kau mempunyai penyakit yang mematikan, makanya mereka seketat ini menjagamu, tapi apakah boleh jangan aku yang kau susahkan? Aku lelah, sungguh."pintan Vale sambil menatap memohon kepada adiknya yang menunduk sambil memilin jari-jarinya.

El menggeleng pertanda ia tidak setuju dengan apa yang dimatai kakaknya, Valerie terkekeh miris, sudah ia duga pasti kembarannya ini tak bisa berhenti mengusahakannya.

" Maaf kak, jika bukan denganmu, aku tidak tau harus meminta bantuan kepada siapa"lirih El sambil menatap kakaknya sendu.

"Yah, maka itulah aku dilahirkan dengan wajah yang sama seperti dirimu, inilah gunanya diriku, merawatmu dan menjagamu hingga aku tiada nanti, iyakan tuan Puteri?" Tekan Vale sembari tersenyum miring.

"Iya" singkat El sambil menggigit bibir bawahnya menahan tangis saat kakaknya keluar pergi meninggalkannya begitu saja

"Maaf kak"gumam El dengan tangis tersedu-sedu.














    Valerie arabella

    Valerie arabella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Oke guys terima kasih yang udah vote and see you di next chapter selanjutnya

Babay

🗿🤭

🌟👇


OUR DESTINY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang