FAKE FIANCE [Jihoon-Sei]

10. Kalau Dipikir-pikir

Intip Potret Manis Watanabe Seira dengan Park Jihoon di Grand Opening Sei'Ra Meats

Siap menjadi Pasangan yang Selalu ada. Park Jihoon meluangkan waktu untuk menemani Seira di pembukaan Sei'Ra Meats

Menepis Rumor Pertunangan Bisnis. Seira dan Park Jihoon Saling Support Kegiatan Masing-masing.

Bukan Lelaki Sembarangan. 5 Fakta Park Jihoon, tunangan dari pewaris W Corp.

Bukan Hanya di Grand Opening Sei'Ra Meats. Berikut Potret Kemesraan Seira dan Jihoon di Momen yang lain.

Mulut Seira tanpa kendali sudah terbuka lebar. "Mesra pala lu!" omelnya saat membaca deretan berita yang baru keluar. "Kenapa pada salah fokus, sih?"

Padahal niat awal Sei mengundang para wartawan itu untuk menyoroti Sei'Ra Meats. Namun sialnya, mereka semua justru lebih banyak memberitakan tentangnya dan Jihoon. Sedangkan Sei'Ra Meats hanya sesekali tersorot dalam penjelasan berita.

Beberapa wartawan bahkan menampilkan foto-foto yang Jihoon unggah ke sosial media. Dengan penjelasan mereka yang sok tahu, kata-katanya terlihat begitu mendramatisir agar lebih terkesan romantis. Dan itu jelas membuat Seira semakin murka.

Syukurnya tak ada foto yang diambil saat Jihoon dan Seira pergi berdua. Awas saja kalau sampai para wartawan itu mengikuti aktivitas pribadinya juga. Seira tak segan-segan untuk mengambil jalur hukum karena ranah pribadinya diekspos.

"Bagus juga kerja bodyguard Om Jidi," pujinya tiba-tiba saja ingat beberapa orang yang omnya tugaskan untuk memantau dan menjaganya. Selain memberi laporan pada Om Jidi, memastikan Seira aman juga salah satu tugas utama mereka.

Salah satu contoh dari pekerjaan bodyguard baru-baru ini adalah memanggil mobil derek saat Seira kecelakaan. Iya, saat kejadian itu Seira juga diawasi. Bahkan dua pria bertubuh tinggi besar langsung menghampiri Seira dan memastikan keponakan dari bosnya dalam kondisi baik.

Pintu kamar Seira tiba-tiba saja diketuk. Membuat Seira mengalihkan fokusnya dari ponsel pada pintu yang kini sudah terbuka. "Apa?" tanyanya masih dengan posisi tiduran menyamping, Sei bahkan kembali fokus pada ponsel setelah tahu siapa pelaku yang membuka pintu kamarnya itu.

"Bang Jihoon nggak nginep, Kak?"

Seira sedikit mengernyitkan matanya saat Haruto masuk ke dalam kamar dan menyibak gorden yang masih tertutup. "Nggak tau, emang nggak ada di tengah?" tanyanya di sela-sela merenggangkan tubuh. "Jam berapa ini?"

"Setengah 7," jawab Haruto sembari menyodorkan segelas air mineral untuk sang kakak. "Kakinya masih sakit, Kak?"

"Mendingan," balas Seira yang akhirnya mengubah posisi menjadi duduk dan bersandar di dashboard ranjang, "tapi masih susah digerakin, sih."

Haruto yang sebelumnya berdiri dengan tubuh bersandar di jendela kaca kini ikut duduk di pinggir ranjang sang kakak. "Mending berobat--"

"Lecet doang, nggak usah lebay!"

"Lecet doang, tapi nggak bisa jalan," sindir Haruto yang dengan jailnya menepuk kaki kiri Seira, "lecet doang, tapi sampe digendong sama Bang Jihoon."

Sialnya Haruto salah sasaran, yang sakit itu kaki kanan Seira. Sedangkan yang kiri masih mampu nendang dia sampe terjun bebas ke lantai kamar. "Lo juga adek nggak guna!"