From: Ei
Gue udah di Sei'Ra Meats
Lo nggak usah jemputJihoon menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sejak kejadian di apartemen beberapa hari lalu, ia merasa sulit untuk bertemu dengan Seira. Ada saja alasan perempuan itu untuk menghindarinya.
Kalau hari ini Sei berangkat lebih awal tanpa menunggu jemputan Jihoon. Kemarin justru Sei menggunakan alasan menginap di rumah Mao, lalu di siang hari saat Jihoon mendatangi Sei'Ra Meats, perempuan itu justru sedang di Naka's Hotel. Dan saat malam Jihoon akan menjemputnya, Sei sudah lebih dulu berada di apartemen.
Bahkan saat Jihoon mendatangi apartemen. Pintu kamar perempuan itu sudah terkunci rapat dan Jihoon gagal menemui Seira. Jadi, kemarin seharian Jihoon tidak bertemu dengan Sei.
"Hari pokoknya harus ketemu," gumam Jihoon yang sudah bersiap menuju garasi. Namun, mata lelaki itu membula sempurna saat kunci GR Yarisnya tidak ada. "Lah, Jiar ke mana?" Matanya langsung tertuju pada tempat biasa mobil sehari-harinya terparkir.
Dari semua jejeran mobil milik keluarganya, Jihoon bisa tahu kalau Mama dan Papa pergi bersama karena hanya mobil papanya yang tidak ada, sedangkan sang abang sudah pergi karena BMW putih lelaki itu yang juga tak terlihat. Lalu, siapa pelaku yang memakai mobilnya? Tak mungkin para sepupunya berani, kecuali Mbak Hannah.
"Bik, Mbak Hanna pake mobil saya, ya?" Jihoon menahan asisten rumah tangganya yang baru selesai membersihkan teras depan. "Kapan pakenya?"
"Nggak, Den Jihoon. Yang pake mobil Aden Mbak Ei, tadi subuh ke sini, terus ketemu sama Nyonya."
"Ei? Ke sini?"
Bi Tinah mengangguk, wanita paruh baya itu pamit untuk melanjutkan pekerjaan. Sedangkan Jihoon, ia bergegas membuka ponselnya, menuju aplikasi pelacak yang memang ia pasang untuk semua mobilnya.
"Ini kenapa di Tol?" gumam Jihoon saat melihat posisi GR Yarisnya. Lelaki itu bergegas menghubungi Seira, "Ck! Lagi di jalan, nggak akan mungkin dia angkat telepon."
Karena GR Yaris-nya sedang tidak ada, jadi Jihoon memilih untuk bergegas mengambil kunci Rubicon. Matanya masih terus mengawasi pergerakan mobil merah yang dipakai Seira. "Ini manusia ceritanya ngehindarin gue, nih?"
Di sisi lain, Seira masih terus mengemudikan mobil Jihoon. Ia menuju Sei'Ra Meats cabang pertama dan kedua yang berada di luar kota. Perjalanan dari ibu kota menuju kota kelahirannya itu bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam, Sei bahkan biasanya memilih naik pesawat, namun kali ini ia justru sok ngide bawa mobil, bahkan mobil orang yang dia bawa.
"Pegel juga ternyata bawa mobil sendiri buat perjalanan jauh," gumam Seira, perempuan itu masih berusaha untuk fokus mengemudi. Meskipun sialnya mata Seira mulai merasa mengantuk. "Reset area dulu apa ya? Ngeri ada mobil mabok lagi."
Semenjak kejadian banting stir di jalan tol, ini memang pertama kalinya Seira kembali mengemudikan mobil. Jadi rasa takut masih mengganggu, mana dia bawa mobil orang lain. Makanya Seira cukup aware terhadap kondisinya.
Lampu sein mobil merah yang Seira kemudikan mulai menyala, ia juga sudah mengambil jalur kiri saat rest area sudah dekat. "Gue nggak laper, nggak haus juga. Ini bensin mobil masih penuh, jadi mending gue tidur aja kali ya?"
Sei memilih memarkirkan mobil Jihoon di area belakang, mencari tempat yang tidak terlalu ramai. Perempuan itu langsung memundurkan jok mobil dan mengambil bantal lehar miliknya yang selalu ada di mobil Jihoon. "Buseeet," mata Seira membelalak sempurna saat membuka ponsel, "100 panggilan tak terjawab dalam waktu satu jam?"
Ratusan panggilan tak terjawab dan pesan masuk di ponsel Sei. Pelakunya hanya ada satu, yaitu Park Jihoon. Mata bulat Seira semakin membulat saat membaca salah satu pesan dari Jihoon.
![](https://img.wattpad.com/cover/342456646-288-k802595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE FIANCE [Jihoon-Sei]
FanficSejak malam pertunangan, sejak Jihoon melihat Seira muncul dari balik pintu ballroom. Sejak saat itu dia tahu kalau Watanabe Seira memiliki arti sendiri untuk hidupnya. Jihoon tak pernah menjalin hubungan serius dengan perempuan manapun. Sayang, saa...