Ini latarnya pas ulang tahun Jihoon yaaa
Maaf banget baru bisa update, soalnya lagi dijajah sama tugas🙃🌱
Bibir Seira sediki maju, mata bulatnya menatap fokus pada box coklat yang sedang ia bungkus dengan kertas kado berwarna merah. "Jatuhnya kayak kado natal dari sinterklas," komentarnya sendiri setelah melihat-lihat dengan seksama kotak berukuran besar itu. "Apa tutupnya gue biarin cokelat aja ya? Males juga kalo harus nempelin ini kertas kado lagi."
Sudah dari siang hari Seira sibuk dengan kegiatannya sendiri di apartemen. Perempuan itu pulang lebih awal dari Sei'Ra Meats setelah memastikan semua pesanan untuk buka puasa aman. Seluruh pekerjaan yang lainnya pun ia selesaikan dengan cepat selama setengah hari, sedangkan sisanya Sei habiskan hari dengan berkutat bersama bungkusan kado yang isinya mayoritas ia buat sendiri.
"Oke, semua udah selesaiiii," ucap Seira setelah memasukkan semua kado yang akan ia beri.
Senyum di wajah Seira semakin merekah saat melihat ponselnya bergetar, menampilkan panggilan masuk dari nomor yang sedari malam memang terus meneleponnya. Namun, sedari malam juga Sei sengaja tidak menjawabnya.
Bukan hanya panggilan suara, ratusan pesan masuk juga Seira abaikan. Namun perempuan itu sengaja membacanya, memperlihatkan centang biru dua di layar seseorang yang mengirim pesan padanya itu.
Tawa Seira seketika pecah saat membaca isi pesan yang ia terima semakin aneh. "Orang gila," gumamnya di sela-sela tawa saat membaca pesan baru lainnya.
From: Park Jihoon
Balas pesan ini dalam dua menit, atau Yoyen tidak akan selamat
Sei jelas tidak meladeninya, Golden sedang bersamanya. Sekarang saja kucing oren itu sedang asik mukbang Royal Canin di area kekuasaannya. "Kucing siapa itu yang dia ambil fotonya?"Belum juga Seira selesai dengan tawanya karena ancaman aneh Jihoon, sekarang ia semakin tertawa lagi. "Ini orang dapet stiker aneh dari mana sih? Mana pake muka dia sendiri lagi."
Park Jihoon:
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE FIANCE [Jihoon-Sei]
FanficSejak malam pertunangan, sejak Jihoon melihat Seira muncul dari balik pintu ballroom. Sejak saat itu dia tahu kalau Watanabe Seira memiliki arti sendiri untuk hidupnya. Jihoon tak pernah menjalin hubungan serius dengan perempuan manapun. Sayang, saa...