Seira melangkah dengan cepat, sesekali punggung tangannya mengusap air mata yang dengan lancang mengalir begitu saja. Pandangan mata Sei bahkan mulai kabur karena semakin sulit menahan air mata.
Tak peduli dengan teriakan Jihoon yang memanggilnya, Sei terus melangkah dengan cepat keluar dari P Oto Care. Untung hari sudah malam dan jam operasional bengkel telah selesai, jadi tersisa para montir yang sudah biasa dengan keributan bosnya itu.
Jihoon langsung membuka pintu samping kemudi Hyundai Creta yang Seira bawa dan bergegas duduk di sana, berbarengan dengan Seira yang juga baru saja duduk di jok balik kemudi.
"Keluar!" desis Seira dengan napas tersengal-sengal, ia tak ada niatan untuk menoleh ke arah Jihoon.
Bukannya mengikuti perintah Seira, Jihoon justru dengan santai memakai sabuk pengaman. "Anggap aku nggak ada--"
"AKU BILANG KELUAR!" Teriakan yang sangat menggelegar, bahkan dapat dipastikan Mas Gege yang berada di parkiran juga dapat mendengar teriakan itu. Untung teknisi kebanggaan P Oto Care itu sudah kebal, jadi dia masih santai nongkrong sambil lanjut nyebat.
Tak peduli dengan teriakan Seira, Jihoon masih tetap duduk. Lelaki itu bahkan sudah sepenuhnya menatap Seira. "Mata kamu berair gitu, emang masih bisa liat jalan--"
"Keluar! Aku bilang keluar, Park Jihoon," Sei tak lagi berteriak, namun semua kata yang keluar dari mulutnya terdengar penuh penekanan.
Suasana dalam mobil merah itu terasa sangat mencekam dan panas. Ah, kalau panas sih karena Seira belum menyalakan mesin dan AC. Jadi, mereka berdua selain panas hati, kini ditambah dengan panas karena tidak ada udara juga.
"Aku bilang turun, Park Jihoon," desis Seira masih dengan penuh penekanan. "Udah sana mesra-mesraan lagi sama cewek seksi itu!"
.
.
.Seharusnya Jihoon tak khawatir dengan kemampuan mengemudi Seira. Masa calon istri pembalap tidak mahir kebut-kebutan. Namun, kali ini sepertinya Jihoon kelimpungan, bahkan dalam hatinya berkali-kali ia merapalkan doa selamat.
Kan, nggak lucu kalau mereka kecelakaan tepat saat dua minggu pernikahan mereka akan diselenggarakan.
"Mending kita ke sirkuit drifting kalau kamu mau ngebut--ASTAGFIRULLAH" Jihoon langsung memegang erat safety belt yang melindunginya. Kalau sampai Jihoon istighfar, berarti sudah mengancam nyawa. "Sayang, ini jalan raya," tegur Jihoon mengingatkan Seira agar tidak mengemudi secara ugal-ugalan.
.
.
.Hehehe namanya juga ujian hidup calon pengantin kan yaaa...
Buat kelanjutannya gimana, silakan baca di Karyakarsa hihihiAduh ini harusnya udah tau kan caranya gimana ya? Sumpah aku males copas huhuhu
⛔
Spoiler! Part Berikutnya kita undangan
Silakan jait kebaya dari sekarang
⛔
![](https://img.wattpad.com/cover/342456646-288-k802595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE FIANCE [Jihoon-Sei]
FanficSejak malam pertunangan, sejak Jihoon melihat Seira muncul dari balik pintu ballroom. Sejak saat itu dia tahu kalau Watanabe Seira memiliki arti sendiri untuk hidupnya. Jihoon tak pernah menjalin hubungan serius dengan perempuan manapun. Sayang, saa...