"Allah Sang Penentu segala pinta. Jika kau ingin bahagia, perbaiki hubunganmu denganNya, bukan dengan makhlukNya"
Bulan-bulan berlalu begitu saja, semuanya berjalan dengan sedikit hambatan, tetapi berakhir dengan kemantapan.
Tak semua jalan perpisahan berakhir pilu karena pada dasarnya kebahagiaan hanya akan diraih pada manusia yang benar-benar menjatuhkan pilihannya dengan sebaik-baik pilihan. Entah itu menahan rasa atau kembali memupuk rasa pada RabbNya.
Perihal rindu denganmu, kini sudah jauh lebih bisa kutahan dengan sepenuh hati. Selepas kau pergi, ada banyak kebahagiaan yang menghampiri ketika aku memilih memperbaiki.
Pada akhirnya, kita masih sama-sama terpisah oleh jarak dan takdir, serta jalan cerita yang tak menemui kata akhir. Kau dan dia yang tak ingin aku ketahui lagi.
Dahulu, saat kita masih bersama, kau pernah berjanji akan senantiasa menjaga. Untuk sekarang, tugasmu sudah resmi berakhir dan kau tak perlu lagi khawatir. Aku sudah jauh lebih aman sekarang, bukan dengan penjagaan seorang pria, melainkan dari Allah azza wa jalla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dengan Kemunduran Ku
Teen FictionPerpisahan adalah resiko yang pertama kali diterima ketika sebuah kata ikhlas naik ke permukaan. Mengikhlaskan bisa berjalan damai ketika kita mampu berserah pada takdir yang telah ditentukan olehNya. Bukan dengan kecewa apalagi menaruh dendam denga...
