Why?

125 15 1
                                    

Keringat mengucur membasahi pelipis Harry. Degup jantungnya berdetak sangat kencang. Telapak tangannya basah. Kakinya sejak tadi tak bisa berhenti bergerak, menciptakan suara hentakan ketika permukaan sol sepatu miliknya bertemu dengan lantai dingin Hogwarts. Harry duduk tak tenang di kursinya, menatap gelisah sang guru disana yang saat ini tengah sibuk memeriksa tugas teman sekelasnya.

Professor Snape menatap bengis Seamus, salah satu teman Harry. Dan tatapan mengerikan yang Professor dengan rambut sebahu itu berikan pada Seamus cukup membuat bulu kuduk Harry berdiri. Pasalnya, Seamus yang sudah mengerjakan tugas saja di beri tatapan semengerikan itu, bagaimana dengan dirinya yang tidak mengerjakan sama sekali? Harry bahkan sudah memikirkan berbagai macam kemungkinan terburuknya. Salah satunya mungkin Professor Snape akan menggantungnya.

Harry takut. Takut sekali, beruntungnya ia duduk di kursi paling belakang sehingga ia akan menjadi orang terakhir yang diperiksa tugasnya, walau sebenarnya ia sama sekali tidak mengerjakannya.

Kalau dibilang Harry lupa, sebenarnya tidak, karena beberapa hari yang lalu, Hermione, sudah mengingatkannya perihal tugas Ramuan tersebut, namun Harry terlalu menyepelekannya, dengan berkata bahwa, 'Kelas Ramuan masih dua hari lagi, Mione. Santai saja.' ucapnya kala itu, dan kini Harry hanya bisa menyesalinya, andai saja waktu itu ia mendengarkan ucapan Hermione dan langsung mengerjakannya, mungkin ia tidak akan berada di posisi saat ini.

Andai saja Harry tidak sibuk bermain Quidditch bersama Ron, andai saja ia tidak—ahh sudahlah menyesali sesuatu yang sudah lewat itu percuma, karena sebanyak apapun Harry berandai, tetap saja itu tidak akan merubah keadaan saat ini, ia tetap tidak mengerjakan tugasnya, dan mau tak mau ia harus menerima konsekuensi atas kemalasannya tersebut.

Professor Snape kini beralih pada Neville, setelah diperiksa ternyata Neville tidak benar-benar menyelesaikan tugasnya, dia kurang mengerjakan dua lembar perkamen, dan hal itu membuat Professor Snape marah.

Dan apa yang dilakukan Professor Snape selanjutnya membuat Harry semakin ketakutan. Professor Snape menyuruh Neville keluar dari kelas, Neville tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini, sekaligus dia akan mendapatkan detensi, yang banyak murid disini bilang mengerikan, seusai jam pelajaran nanti.

Ditengah rasa gelisah Harry, tiba-tiba murid lelaki yang duduk tepat didepannya berusaha memberikan sesuatu. Pemuda berambut pirang itu mengulurkan tangannya ke belakang tanpa menoleh, dan menyodorkan sebuah gulungan perkamen. Harry menatap gulungan perkamen itu tak mengerti, mengapa musuh bebuyutannya ini tiba-tiba memberikannya?

Harry tak langsung menerima, ia malah menendang kaki pemuda itu dari bawah, seolah bertanya apa maksudnya? Dan pemuda pirang yang ternyata adalah Draco, mendengus disertai desisan kecil, karena hei, tendangan Harry itu lumayan sakit. "Terima saja!" ucap Draco berbisik tanpa menoleh ke belakang sama sekali.

Harry menatap Professor Snape dan gulungan perkamen itu bolak-balik secara bergantian. Ia takut ketahuan tengah berdebat dengan Draco, dan ketika pandangan Professor Snape hampir mengarah padanya, dengan cepat Harry mengambil gulungan perkamen itu dan memegangnya erat.

Harry menyempatkan diri untuk mengintip apa isinya, dan betapa terkejutnya ia saat tau jika isinya adalah tugas Ramuan, Harry ingin bertanya apa maksud Draco memberikan tugasnya? Apakah pemuda pirang itu menyuruhnya untuk menyalin? Jika iya, itu tidak akan sempat!

Ketika Harry hampir menepuk bahu Draco untuk kembali bertanya. Tiba-tiba saja Professor Snape berjalan ke arahnya, atau lebih tepatnya ke arah meja yang ada didepannya, dan seketika Harry mengurungkan kembali niatnya untuk menepuk bahu Draco.

"Berikan tugasmu, Mr. Malfoy." Professor Snape datang lalu langsung menadahkan tangannya meminta hasil kerja tugas muridnya tersebut. "Aku tidak mengerjakannya, Prof." jawabnya santai tanpa ada rasa gentar sama sekali.

Random Story (Drarry)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang